06

571 100 32
                                    

Happy Reading 📚
Author POV

"Dia siapa?" Tanya y/n kepada teman-temannya.

Semua tatapan langsung beralih kepada gadis itu. Gadis itu terlihat bodoh amat dengan tatapan orang-orang, bahkan dia tampak tidak bersalah sama sekali, padahal dia sudah diberitahu Sadie kalau itu tempat duduk milik y/n.

"Dia Addison Rae, murid baru di sekolah kita" ucap Ellie.

"Eh, gw sama millie balik ke kelas dulu. Kayaknya udah ada guru, kita tunggu cerita nya nanti" pamit Kenzie, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Semua masih terfokus pada Addison.

"Kok duduk ditempat gw?" Tanya y/n lagi.

"Nah itu, gw udah bilang sama dia. Buat gak duduk ditempat Lo. Tapi Addison masih bersikeras buat duduk ditempat Lo. Ditambah lagi dukungan dari Johnny" jelas Sadie.

y/n tersentak kaget saat nama Johnny disebut.

"Hah?! Serius Lo?!" Tanya y/n kaget. Sadie mengangguk,

"Benar-benar nih" kesal y/n. gadis itu langsung berjalan mendekat Addison,

"Udah y/n! Udah! Ntar Lo kena hukuman lagi" lerai Lauren. Tapi mana bisa y/n yang keras kepala itu mau mendengarkan.

Brak!!

y/n menggembrak meja tempat Addison duduk. Seluruh kelas tersentak kaget, begitu juga Addison. Dengan cepat anak-anak kelas itu langsung mendekat, seperti semut yang mengerumuni gula yang tumpah.

"Pindah dari tempat gw" ucap y/n sinis. Addison ciut,

"Gak usah pura-pura lemah deh, bangkit!" Ucap y/n lagi. Ellie menghampiri y/n.

"Udah y/n, duduk di belakang aja. Ntar gw pindah juga samping Lo" ucap Ellie melerai. Dia tahu betul sifat sahabatnya ini. y/n tidak akan puas jika keinginannya tidak terpenuhi.

"Gak bisa! Ini tempat gw!" Tegas y/n.

"Ta-Tapi, Johnny yang nyuruh gw duduk di sini" ucap Addison lemah. y/n menjulurkan lidahnya jijik. Entah y/n ini marah karena tempat duduknya diambil atau cemburu dengan Addison.

"Gak peduli! Bangkit!" Ucap y/n lagi. Addison tetap tidak bergerak, saat y/n ingin menarik Addison bangkit, suara tegas dari pintu mengalihkan perhatian. Murid-murid yang tadi berkumpul kini berlari ke tempat duduk masing-masing.

"Kenapa ini kumpul-kumpul!" Ucap orang itu, y/n menoleh dan seketika terdiam melihat pak Robert. Addison tiba-tiba saja menangis'. y/n melihat Addison bingung,

"Addison? Kamu kenapa?" Tanya pak Robert,

"y/n pak, d-dia mau ngambil tem-pat duduk saya" ucap Addison sesegukan.

"Hah?!" Kaget y/n dan teman-temannya kompak. Semua langsung menatap Addison tajam.

"Pak, dia bohong pak! Jelas-jelas ini tempat saya!" Ucap y/n.

"y/n! Kamu ini dari tadi! Kamu pikir saya gak tau tingkah kamu. Kamu ikut saya keruang BK!" Ucap pak Robert.

"Pak! Bapak mendengar penjelasan secara sepihak pak! Bukankah itu tidak adil?!" Ucap y/n kesal.

"Kalau kamu menjawab, kamu saya skors Dari sekolah! Kamu sudah beberapa kali membuat kesalahan y/n! Ikut saya!" Ucap pak Robert tegas. Mungkin benih-benih dendam kepada Addison telah tumbuh dibenak y/n. Addison seperti membalikkan sifat, bahwa y/n lah peran antagonis dicerita ini.

Dalam perjalanan menuju ruang BK, y/n harus melewati beberapa kelas. Termasuk kelas Johnny. Johnny dan teman-temannya sedang duduk di teras kelasnya, yang kebetulan kelas mereka jamkos.

My Cold Lovers√ [Johnny Orlando]Where stories live. Discover now