08

530 98 17
                                    

Happy Reading 📚

Y/n dan Aidan masih duduk di taman itu. Padahal y/n sudah bersikeras untuk menyuruh Aidan pulang, tapi tetap saja Aidan tidak mau. Menurut Aidan, meninggalkan gadis sendirian di taman yg sepi bukanlah ide yang bagus. Apalagi kalau terjadi apa-apa dengan
y/n, Aidan pasti akan menyalahkan dirinya sendiri karena meninggalkan
y/n sendirian.

Sedangkan pemikiran y/n sebaliknya, Aidan sudah banyak membantunya hari ini. Jadi dia tidak mau merepotkan laki-laki itu lagi.

Sudah 20menit suasana canggung menghantui mereka. Aidan sibuk menyeruput minumannya, sedangkan
y/n memainkan handphone nya sambil tersenyum kecil.

Karena penasaran, Aidan menenggakkan kepalanya ke arah handphone y/n. Mengintip apa yang sebenarnya dilihat oleh y/n sampai dia tersenyum manis seperti itu.

"Johnny ya?" Tanya Aidan.

"Hah?" y/n mematikan handphonenya dan menoleh ke arah Aidan.

"Itu, Lo liatin Twitter nya Johnny kan?"

"A-Apaan sih. B-Bukan kok" ucap y/n gugup. Mata Aidan menyipit, mengintimidasi gadis di depannya.

"apaan sih?"

"Emang Lo gak capek apa, ngejar-ngejar Johnny?" Tanya Aidan. y/n menyerngitkan dahi. Berpura-pura tidak mengerti maksud Aidan.
"Maksudnya?"

"Seharusnya Lo mikir. Kalau Johnny suka sama Lo, dia gak bakal gantungin Lo selama bertahun-tahun. Lo jangan goblok cuma gara² cinta." Ketus Aidan.

Ucapan Aidan tentunya membuat y/n tertampar. y/n mencerna dengan jelas ucapan Aidan. Lalu menatap Aidan sekilas

"Ma-Maksud Lo, gw harus Move on?" Tanya y/n. Aidan tersenyum,

"Kalau Lo bisa. Gw cuma kasih saran aja. Gw pulang dulu. Jack nya udah sampai" ucap Aidan, sambil menunjuk Jack dengan sorotan matanya. y/n menoleh ke belakang, dan Jack sudah berdiri di situ.

"Hai" sapa Jack. y/n hanya tersenyum simpul ke arah Jack lalu kembali menatap Aidan.

"Btw makasih banget udah nemenin dan_" ucapan y/n terhenti sebentar. "Buat sarannya. Gw pasti bakal pikirin saran Lo"

Aidan tersenyum, dan mengangguk.

y/n kembali menatap Jack, Jack masih tidak bergerak dari tempat awal. y/n menepuk-nepuk kursi di sebelahnya, memberi tanda supaya Jack bisa duduk di kursi itu.

"Lo dari tadi gak pulang?" Tanya Jack memulai pembicaraan. y/n menggeleng,

"Takut kak Gigi marah" jawab y/n. Jack mengangguk mengerti.

"Btw, gw udah tau cerita tentang Lo." Ucap Jack. y/n tersenyum,

"Bagus kalau begitu"

"Saran gw sama kayak kata-kata Aidan tadi. Lo seharusnya sadar, siapa yang selalu ada buat Lo" ucap Jack. y/n yang awalnya Sendu kini menatap Jack datar.

"Iya, capek banget sih" ucap y/n lesu.
y/n menghembuskan nafas kasar lalu menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi.

"Tapi, menurut Lo- gw bisa gak ya move on?" Tanya y/n kepada Jack.

"Tergantung lo sih. Kalau memang tekad Lo udah bulat buat move on, Lo pasti bisa. Although, you have to feel the heartache first" jawab Jack pelan.

"Hm...All right, let's try!" Ucap y/n semangat. Jack yang melihat semangat y/n yang menggebu-gebu pun tersenyum.

"Yaps! Spirit!" Ucap jack. Tawa mereka berdua pecah. Tapi tawa itu tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba handphone y/n berbunyi. y/n mengambil handphonenya dari tas lalu melihat siapa yang menelponnya.

My Cold Lovers√ [Johnny Orlando]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن