Part 10 | Capek Batin

6K 1.1K 724
                                    

📜 Emoji yang paling mewakilimu hari ini apa?








_______________________________________

Katanya, rezeki itu sudah ada yang mengatur. Correct. Tapi apanya yang mau diatur kalau berusaha mencari saja tidak? Katanya, roda nasib itu berputar. Correct. Tapi apanya yang mau digulir kalau usaha mengubahnya saja tidak ada?

____________________________________










Oh.Pian
Pinguin, aku berhasil nemu link pesugihan jin Islam, tapi perlu akses ke alam barzah dulu.




Di kala gabut melanda, satu chat yang masuk ke ponsel serasa sodoran harta karun yang kehadirannya patut dirayakan.

Ana mengangkat kepalanya dari atas meja. Usai mabuk mengurusi invoice, jatah mumet pemberian Sia akhirnya ditebas habis dengan lawakan Pian. Teman seperbanyolan Ana itu pengertian sekali menge-chat siang-siang.


Pinguin00
Mungkin kamu mau jadi sukarelawan, Pian? Tester alam barzah. Aku cukup terima laporan.

Oh.Pian
Aku lebih suka visit neraka, Pinguin. Banyak perempuan cantik di sana. Why don't we do it together? Kita teman, bukan?




Ana tersedak tawa. Ya Allah, pintar sekali Pian menggunakan kata "teman" untuk menggulingkan argumennya. Dalam kadar yang sama kocaknya pula. Haduh, ia jadi harus menahan tawa di menit-menit terakhir menjelang istirahat kantor supaya tidak dipelototi tetangga kubikel.



Pinguin00
Iyaps, kita temen. Temen yang baikkk bangetttt, makanya aku izinin kamu buat ngembat jatah pahalaku. Man's first.

Oh.Pian
Hm, betul juga. So, karena aku baik, saranku sederhana kali ini. Keluarga kamu tahu soal utang ini, Pinguin?


Helaan napas Ana terdengar berat. Kaca besar yang menampilkan vista gedung-gedung pencakar langit mulai meluluhkannya dalam renungan panjang.

Yah, selamat datang sesi memikirkan beban hidup jilid kesekian. Cecaran Deo kelar, hari ini gantian Pian. Yang satu bahas masa depan, satunya lagi tanggungan masa sekarang. Kloplah. Ana makin stres.


Pinguin00
Enggak, Pian. Tahu sendirilah, ya, masalah utang itu enggak akan dapet respons positif dari keluarga. :)

Oh.Pian
Benar. Lebih mungkin kamu diomeli ketimbang diberi saran, Pinguin. Sayangnya, sekarang pilihan kamu terbatas. Boleh-boleh saja kamu kurang nyaman membicarakannya, tapi aku khawatir masalahnya nanti makin besar. Kenapa kamu enggak nyoba ngomong dulu? Keluarga kamu punya toko di London, kan? Barangkali bisa bantu.



Here we go. Pian tahunya Ana tinggal di London bersama keluarga besar, mengelola toko barang antik, blasteran Indonesia, punya sepupu super resek alih-alih kedua abang, strata ekonomi menengah ke bawah, broken home, dan memiliki pinjaman pendidikan.

Bersama foto profil pinguin, Ana berhasil menyamarkan identitas aslinya di media sosial. Mengesankan sekali karena beragam saran dari orang lain mental gara-gara ini. Sedari awal, konsep masalah di kepala Ana sudah berbeda dari apa yang Pian ketahui tentangnya.

Ana meneliti pekerjaannya sejenak sebelum diserahkan pada Lila.

Bentuk penyamaran identitas ini tak ubahnya seperti benteng baginya. Ana mungkin percaya Pian berkata jujur saat mengaku tinggal di Jakarta, anak rantau dari Pulau Rupat, biasa hidup melarat, dan merasa senasib sepenanggungan dengan Ana yang biasa.

With Luv, Ana [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang