53. Everything For You, Adelaide

26.2K 3.3K 304
                                    

Alexander menyoroti tempat tidur yang berada di dalam kamar penginapan yang telah disiapkan untuknya dan Adelaide. Diam – diam, Adelaide yang berada disamping Alexander menatap pria itu yang terlihat tidak suka dengan tempat tidur yang berukuran kecil itu, bahkan Adelaide yakin jika Alexander sendiri tak akan bisa tidur disana.

"Apa mereka sedang bercanda? Aku tau desa ini miskin, tapi apa mereka tak bisa memberikan ranjang yang lebih besar dari ini? Apa mereka sedang menyuruh kita untuk tidur di lantai?" tanya Alexander sembari mengeratkan rahangnya dengan keras.

"Mungkin, ini kamar terbaik yang mereka miliki, Your majesty" ucap Adelaide yang diakhiri dengan sebuah ringisan kecil.

Tangan Alexander bergerak memijit kepalanya yang tiba – tiba terasa berat ketika ia mendengar ucapan Adelaide. Dilihat darimanapun, kamar ini tak bisa disebut sebagai kamar terbaik.

"Padahal mengucur banyak dana dari kas kerajaan untuk pembangunan desa ini, tapi mereka bahkan tak bisa membangun tempat penginapan yang layak. Benar – benar menyebalkan, sepertinya ada yang memakan dana itu lagi" gerutu Alexander sembari melangkahkan kedua kakinya mendekati tempat tidur yang berada di dalam kamar itu.

Dengan gerakan sedikit kesal, Alexander membaringkan tubuhnya yang terasa begitu lelah ke atas tempat tidur yang tidak nyaman itu, rasanya, Alexander seperti sedang berbaring di atas jerami. Untung saja Alexander sudah terbiasa tidur di atas jerami, namun hal itu nampaknya tak bisa membuat Alexander berhenti menggerutu. Kedua kaki panjang Alexander yang saat ini tengah menggantung bebas karena tempat tidur kecil itu berhasil membuat Alexnader tak henti – hentinya mengucapkan sumpah serapah.

Adelaide meringis kecil ketika ia melihat raut wajah Alexander yang tak menunjukkan sedikitpun rasa nyaman. Adelaide begitu tak tega ketika ia melihat itu, bayangkan saja, mereka baru melalui perjalanan yang panjang untuk sampai ke desa ini, namun mereka malah mendapati fasilitas yang kurang memadai seperti ini.

Hah.

Adelaide menghela nafasnya dengan kasar, sepertinya ia harus berbicara sebentar kepada pemilik penginapan ini, mungkin mereka memiliki tempat tidur yang ukurannya sedikit lebih besar.

"Mau kemana?" tanya Alexander sembari memandang tajam Adelaide yang baru saja hendak melangkah keluar dari kamar itu

"Aku ingin menemui pemilik pengina---

"Tak perlu. Tempat tidur ini cukup untuk kta berdua" potong Alexander yang berhasil membuat sebuah kerutan halus menghiasi dahi Adelaide.

"Tapi kau terlihat tak nyaman, Your majesty"

"Siapa yang mengatakan aku tak nyaman?" tanya Alexander sengit sembari bangkit dari posisinya.

Belum sempat Adelaide menyuarakan jawabannya, pria itu, Alexander, dengan sesuka hatinya menarik tangan Adelaide agar Adelaide mengikuti langkahnya. Lagi – lagi, Adelaide dibuat binggung ketika ia melihat Alexander membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur itu

Bugh!

Dengan gerakan kasar, pria itu menarik Adelaide ke atas dada bidangnya hingga membuat tubuh Adelaide menabrak kuat dada bidang itu, bahkan sangkit kuatnya, Adelaide merasakan rasa sakit yang luar biasa pada kedua asset berharganya.

"Apa aku terlalu kasar?" tanya Alexander ketika ia melihat Adelaide menggigit bibir bawahnya kuat – kuat untuk menahan ringisan yang tadi sempat ingin keluar dari bibir menggoda itu.

"Tentu saja tidak, Your majesty" ucap Adelaide kesal sembari memutar kecil bola matanya

"Ah... Kau kuat juga ternyata"

AdelaideWhere stories live. Discover now