41. Wild Woman

23.6K 2.5K 414
                                    

Adelaide melemparkan senyum terbaik yang dimilikinya pada William yang saat ini tampak sedang menggandeng wanita cantik yang baru saja disahkan menjadi tunangannya. Adelaide bisa sebebas ini memberikan senyuman terbaiknya pada kekasih gelapnya itu, tentu saja karena suami Adelaide kini tak berada di samping wanita itu

Dibandingkan menemani Adelaide yang notabenenya adalah istrinya sendiri untuk menghadiri acara pertunangan adiknya, Alexander memilih untuk mengurung dirinya dan melampiaskan nafsu binatang gilanya pada Rosabelle.

Meski Alexander berdalih jika ia memiliki banyak pekerjaan, tanpa diberi tahu oleh siapapun, Adelaide tau jika saat ini, suaminya itu tengah menggagahi wanita simpanannya. Katakanlah Adelaide seorang yang tak sopan karena ia sempat mendengar suara teriakan dan desahan dari kamar Rosabelle akibat pintu kamar wanita simpanan Alexander itu yang tidak ditutup dengan rapat.

Namun, Adelaide memaklumi tindakan suaminya itu. Beberapa hari belakangan ini, Rosabelle memang pamit izin untuk menemui teman – temannya di desa tempatnya dulu tinggal dan Adelaide yang sudah diracuni dengan novel – novel vulgar tau betul jika suaminya, Alexander, pasti merasa tersiksa karena tak menyentuh Rosabelle. Jadi, wajar – wajar saja jika saat ini, pria itu menggempur habis – habisan Rosabelle

"Kami memberikan salam kepada Your majesty" ucap William dan tunangannya secara bersamaan ketika mereka memberhentikan langkahnya tepat dihadapan Adelaide

Adelaide membalas salam itu dengan senyuman memukau yang berhasil melemaskan lutut para tamu pria yang ada di ruangan megah itu.

"Tak perlu sesungkan ini, Princess Euvhania, kau akan menjadi adik iparku, kau tak perlu menunduk sedalam itu" ucap Adelaide yang diakhiri dengan sebuah kekehan geli ketika ia melihat wajah tunangan William yang kini sudah memerah malu karena ucapannya

"Maafkan saya Your majesty. Saya hanya tak ingin membuat anda kecewa dengan sikap saya" ucap Euvhania Oshin, putri tertua dari Kerajaan Oshin, putri yang juga menjadi kebanggan dari kerajaan dengan komoditi utama buah apel yang manis itu

"Kau benar – benar sangat cantik, Princess. Wajahmu membuat siapapun betah untuk melihatnya, benar kan Prince William?" tanya Adelaide dengan nada ramah sembari mengahlihkan tatapannya dari wajah Euvhania menuju ke wajah tampan William yang ada disampingnya

"Tentu saja! Aku sangat beruntung memiliki wanita secantik ini sebagai istriku, Your majesty" ucap William berbangga diri sembari merapatkan tubuh mungil Euvhania pada tubuh kekarnya

Adelaide tersenyum penuh arti ketika ia mendengar ucapan William itu. Setelah pertengkaran yang lumayan lama, akhirnya kekasihnya itu bersedia untuk bersikap layaknya sebagai seorang pria yang sedang tergila – gila pada tunangannya sendiri, Euvhania

Bukan tanpa alasan Adelaide meminta William untuk melakukan hal itu, Adelaide meminta hal itu agar tak ada yang curiga mengenai hubungan mereka. William yang terkenal hangat pasti akan langsung menyedot perhatian publik jika ia memperlakukan tunangannya dengan sikap dingin, Alexander yang sudah curiga dengan mereka pasti tanpa perlu waktu lama dapat mengungkap hubungan antara Adelaide dan William

"Kalau begitu, kami permisi dulu, Your majesty. Kami harus menyapa tamu lainnya" ucap William sopan sembari menarik senyuman lembutnya pada Adelaide

Adelaide menjawab ucapan William itu dengan sebuah anggukan kepala anggun. Sesaat setelah William pergi bersama tunangannya, Euvhania, Adelaide langsung menggerakkan kedua kaki jenjangnya menuju ke balkon istana yang hanya bisa diinjak oleh keluarga kerajaan

"Hah..."

Adelaide menutup kedua netra emeraldnya dan membiarkan semilir angin malam menerpa lembut wajah cantiknya. Adelaide membiarkan angin itu membawa pergi segala kegundahan yang sudah memenuhi kepalanya selama beberapa hari belakangan ini

AdelaideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang