50. Back to Normal

30.9K 2.9K 318
                                    

Adelaide menegak teh hijau yang berada di dalam gelas keramiknya dengan gerakan anggun, seperti yang biasa dilakukan oleh wanita itu. Kedua netra emerald milik wanita itu menatap wanita simpanan suaminya yang saat ini terlihat begitu gelisah di hadapannya

"Alex sepertinya benar – benar berselingkuh dariku!" seru Rosabelle dengan cepat ketika ia melihat Adelaide telah meletakkan gelas keramiknya ke atas meja yang saat ini menengahi Adelaide dan Rosabelle

"Tadi malam, dia tak tidur bersamaku. Padahal, apa Your majesty tau, dia berkata kalau dia tak ingin kehilangan diriku. Sungguh, aku benar – benar kecewa dengan sikap Alex" lanjut Rosabelle lagi

Adelaide hanya bisa diam membisu dan mendengar seluruh keluh kesah yang dilontarkan oleh Rosabelle kepadanya. Tentu saja, kebisuan Adelaide itu hadir karena ia tak tau bagaimana caranya mengatakan pada Rosabelle bahwa Alexander tidak berselingkuh, pria itu hanya kembali kepada istri sahnya, bukan bermain dengan wanita baru yang ditemukannya di jalanan

"Your majesty, apa yang harus kulakukan? Hanya Alex satu – satunya orang di istana ini yang berhasil membuat diriku bertahan hidup hingga sekarang, jika Alex tidak memperdulikanku lagi karena ia sudah memiliki wanita baru, mungkin aku akan mati di tangan para pelayan di istana ini" ucap Rosabelle penuh kekhawatiran

"Kau masih memiliku. Jika suatu saat Alex tak memperdulikanmu lagi, aku akan melindungimu dari pelayan – pelayan itu" ucap Adelaide sembari menarik sebuah senyuman lembutnya pada Rosabelle

Rosabelle menghela nafasnya dengan kasar, wanita simpanan Alexander itu nampaknya tak puas dengan jawaban Adelaide. Menyadari kegusaran Rosabelle, tangan Adelaide bergerak untuk mengelus lembut punggung tangan Rosabelle

"Semuanya akan baik – baik saja, Rosabelle. Semuanya akan kembali seperti semula" ucap Adelaide sembari melemparkan senyuman penuh artinya pada Rosabelle

"Ya... semuanya akan kembali seperti semula..." ucap Rosabelle lirih sembari menggenggam tangan Adelaide yang berada di atas punggung tangannya

Adelaide menatap wajah kahwatir Rosabelle selama beberapa detik, hingga kedua netra emerald tanpa sengaja bergerak menatap William yang tengah berjala bersama dengan beberapa bawahannya. Sepertinya, pria itu hendak pergi ke tempat latihan istana

Ketika William tanpa sengaja menatap Adelaide, Adelaide lantas menganggukkan kepalanya kecil sembari tersenyum lembut pada pria itu. Pria itu juga melakukan hal yang sama, tersenyum bebas, seperti tidak ada hal gila yang terjadi diantara mereka sebelumnya

"Ah iya, Your majesty... sebenarnya, aku mengajak Your majesty untuk minum teh bersama karena aku ingin mengatakan sesuatu" ucap Rosabelle sembari menarik tangannya dengan lembut dari tangan Adelaide

"Kau ingin mengatakan apa?" tanya Adelaide sembari memperhatikan wajah Rosabelle yang dirias terlalu berlebihan untuk seseorang yang tak memiliki kedudukan penting di kerajaan

"Aku ingin kembali ke tempat tinggalku yang berada di desa untuk beberapa saat" ucap Rosabelle gugup

Lagi?!

Sebuah kerutan menghiasi dahi Adelaide ketika ia mendengar rangkaian kata yang baru saja diucapkan oleh Rosabelle kepadanya

"Kenapa?" tanya Adelaide sembari menatap lekat wajah gugup Rosabelle

"Aku... aku ingin menghabiskan ulang tahunku bersama dengan sahabat – sahabatku yang ada disana. Aku... aku ingin membuat kue jahe bersama dengan mereka dan... aku ingin meniup lilin bersama dengan mereka"

"Kenapa kau ingin kembali ke desamu? Apa pesta kebun yang kuadakan untukmu masih kurang?" tanya Adelaide dengan raut kecewa yang tak bisa terhindarkan dari wajah cantiknya

Raut wajah kecewa milik Adelaide itu lantas membuat kegugupan Rosabelle semakin menjadi. Wanita simpanan Alexander itu langsung menggelengkan kepalanya dengan kuat beberapa kali

"Tidak, tidak seperti itu, Your majesty. Aku sangat menyukai pesta kebun yang selalu Your majesty persiapkan untuk ulang tahunku" ucap Rosabelle dengan cepat

"Hanya saja, untuk kali ini, aku ingin menghabiskan ulang tahunku bersama dengan sahabat – sahabatku. Saat ini, hubunganku dengan Alex sedikit merenggang, aku tak bisa membayangkan bagaimana dinginnya malam ulang tahunku nanti jika Alex kembali meninggalkanku lagi dan menemui wanitanya yang lain itu" ucap Rosabelle sendu

Adelaide menggigit bibir bawahnya. Bagaimana caranya ia mengatakan pada wanita itu bahwa ia begitu beruntung karena telah berhasil mendapatkan hati Alexander? Bahkan, suami Adelaide itu hendak memberikannya gelar bangsawan di hari ulang tahunnya nanti

"Selain itu... mungkin saja, ini terakhir kalinya aku pulang ke desa dengan kereta kuda Kerajaan Shinia. Aku tidak tau, kapan Alex akan menendangku dari istana ini, jadi... bukankah sebaiknya aku menikmati semua fasilitas yang diberikan oleh Alex?" lanjut Rosabelle lagi sembari memaksa dirinya untuk tersenyum

"Kalau itu membuatmu bahagia, kau bisa pergi" ucap Adelaide dengan sebuah senyum lembut yang sudah menghiasi wajah cantiknya

"Terimakasih... terimakasih banyak, Your majesty" ucap Rosabelle dengan kedua netra hitamnya yang sudah berkaca – kaca

Adelaide mengganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan terimakasih Rosabelle itu. Kemudian, kedua wanita itu saling membicarakan hal – hal yang tak penting bagi Adelaide namun begitu penting bagi Rosabelle, sesekali, mereka akan tertawa, meskipun Adelaide hanya tertawa kecil untuk menanggapi ucapan Rosabelle

Hingga akhirnya Rosabelle pamit undur diri karena wanita itu ingin berkemas. Rosabelle pergi meninggalkan Adelaide yang masih setia meminum teh hijaunya sembari memandang langit Kerajaan Shinia yang mulai menghitam

Adelaide begitu menikmati waktu sendirinya, hingga kedatangan pelayan sedikit mengusik wanita itu. Awalnya, Adelaide berniat untuk mengabaikan pelayan itu, hingga Adelaide bisa merasakan sedikit gelagat aneh dari pelayan itu, namun sebisa mungkin, Adelaide tak memusatkan perhatiannya pada gelagat aneh pelayan itu

Adelaide terus menatap langit yang mulai menghitam, hingga kedua netra emerald milik wanita itu melihat pelayan aneh yang baru saja selesai membersihkan meja Adelaide menjatuhkan sebuah gulungan kertas di atas meja Adelaide. Gulungan kertas itu membuat Adelaide kembali menatap pelayan yang baru saja membersihkan mejanya. Dengan gerakan cepat, Adelaide meraih gulungan kertas yang dijatuhkan oleh pelayan itu dan membacanya dengan cepat pula

"Persiapannya akan dimulai"

Setelah membaca kalimat singkat itu, Adelaide langsung meremas kasar gulungan kertas itu dan memasukannya ke dalam gelas keramiknya yang masih berisi teh hijau. Dengan senyum yang mengembang di wajahnya, Adelaide mengaduk gulungan kertas yang sudah berada di dalam gelasnya hingga kertas itu berubah menjadi bubur tak berbentuk

"Your majesty"

Adelaide mendongakkan wajahnya ketika ia mendengar Maida memanggil dirinya

"Ya?"

"Sebentar lagi, anda harus bertemu dengan His majesty. Apa Your majesty ingin mandi terlebih dahulu?" tanya Maida sembari menatap Adelaide yang entah kenapa terlihat begitu bahagia

"Ya, aku ingin mandi terlebih dahulu. Tolong siapkan air mandiku" ucap Adelaide sembari bangkit dari posisi duduknya

"Baik, Your majesty"

"Ah... jangan lupa juga untuk tambahkan bunga mawar segar di kolamku. Aku ingin aromaku lebih harum daripada biasanya"

AdelaideWhere stories live. Discover now