Dua Puluh Satu

14 5 0
                                    

Hii!

Cuman mau ngingetin baca dari awal ya biar paham alurnya:)

Jangan lupa juga vote+komen+share>3

▪▪▪▪

Selagi menunggu Iyan mengirim nomer milik Revan Naya melihat story-story milik teman-teman sekelasnya.

Ting!

Senyum dibibir Naya pun terbit ada beberapa chat yang belum Naya buka yang terpenting untuk saat ini adalah Iyan. Kepentingan masa depan maksudnya.

Iyan Fakboynabel

08xxxxxxxxxxx

Maacii Kak>_<

Okeyy

Drrrttt

Naya sudah menduganya belum ada 1 menit chatnya nggak dibalas auto langsung telpon siapa lagi kalau bukan Cashel.

Ngapain minta nomernya Revan?

Ihh telpon-telpon kok langsung marah-marah salam dulu kali

Assalamualaikum

Waalaikumsalam

Kenapa?

Kenapa apanya?

Kenapa minta nomernya Revan?

Ya nggak papa, emangnya kenapa?

"Siapa?" tanya Sandhya tiba-tiba seraya mendudukan dirinya disebelah Naya.

"Aa'."

Sandhya langsung mengambil alih ponsel Naya.

Halo A'

Eh, iya Bunda?

Habis pulang sekolah jemput Naya sama Bunda

Dimana Bund?

Salon

Oke Bundaku tersayang

Pakai mobil jangan pakai motor,Bunda nggak mau cabe-cabean.

Ashiap Kapten.

Yaudah kamu sekolah yang bener jangan bolos, assalamualaikum

Sandhya memutus panggilan sepihak. Naya menghembus nafasnya lega. Lega karena lolos dari pertanyaan Aa'nya.

Sedangkan ditempat yang berbeda, Cashel teriak frustasi.

"Kali ini lo boleh lolos, Naya."

▪▪▪▪

"Kalau ke salon, berarti besok Naya sekolah ya Bund?" tanya Naya sumringah.

"Iya sayang,"

"Horeee!"

Byutipull girls

Nayara Story [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang