Sembilan Belas

6 5 0
                                    

Spesial my birthday!
Luvyuu kalian>3

Cuman mau ngingetin baca dari awal ya biar paham alurnya:)

▪▪▪▪

"ANJING!"

"APA SIH NYING!"

"BANGSAT-BANGSAT!"

"UDAH GILA NIH BOCAH!"

"ELU BISA DIEM NGGAK?!"

"ELO YANG DIEM! NGGAK LIHAT LO UDAH JADI PUSAT PERHATIAN KAYAK ORANG GILA!" teriak Iyan sambil menunjuk kearah siswa-siswi yang memperhatikan Pasha dengan wajah penasaran.

Pipi Pasha bersemu merah karena malu, dan langsung bersedekap tangan meminta maaf sambil nyengir-nyengir tanpa dosa.

"Idiih najis tuh pipi pakai merah segala," Iyan bergedik ngerii.

"Ala sia neng-neng!" geram Pasha seraya mengacak-ngacak rambutnya.

Iyan menggerutkan alis dengan menatap Cashel, dan Farhan tapi hanya menerima gerakan pundak tanda mereka tak mengerti.

"Lo kenapa?"

"GUE KAYAK GINI LO MASIH TANYA KENAPA!" teriak Pasha seraya berdiri dari duduknya.

"YA TERUS? GUE HARUS BILANG WAW GITU?!"

"LO TAU GUE KENAPA HA?!" jeda Pasha dengan kedua tangan menarik kerah baju milik Iyan.

Iyan yang dipandang hanya geleng-geleng kepala pasrah.

Hening

"GUE DIGHOSTING ANYING!" lanjut Pasha yang langsung mendorong tubuh Iyan kebelakang.

"PFFTTT HAHAHAHAHAHA!"

Tawa seluruh kantin menggelegar memenuhi kantin.

"UWOW, IMPERSIP!" teriak Iyan seraya melototkan matanya terkejut.

Pasha bersemu, ia tidak sadar bahwa ia masih ada dikantin.

"Ekhem-ekhem, sudah-sudah pertunjukkannya sudah berakhir, silahkan bubar! perintah Iyan yang langsung disorak i siswa-siswi tersebut.

Iyan berjalan meninggalkan meja dan berjalan kearah penjual Es yang paling seksi kata Iyan.

"BUK TIWI! ADA ES BALOK NGGAK BU?" teriak Iyan.

"Nggak ada, buat apa emangnya?"

"BUAT TEMEN SAYA BU, KAYAKNYA LAGI PANAS!"

"Panas ya dikompres atuh."

"PANAS NYA UDAH MENDARAH DAGING BU MAU NYA PAKAI ES BALOK!"

Brakk

Pasha refleks menggebrak meja kantin. Pasha murka. Lagi dan lagi meja milik Cashel dkk menjadi pusat perhatian

"HEH IYAN! KALAU MAU NGAJAK GELUD SINI!"  teriak Pasha.

"SBM, SENG BUTUH MRENE." (yang butuh kesini)

Dengan badan yang gagah Pasha berjalan menghampiri Iyan.

"APA!"

"APA LO?"

"YA ELO APA!"

"NGAJAK GELUD? AYO!"

"YA AYO!"

"YA AYO GAS KEUN!"

"YA AYO BANGSAT!"

"MAU YANG KANAN ATAU YANG KIRI?"

"TERSERAH!"

"YAUDAH AYO!"

"YA AYO!"

brakk

Kali ini Cashel yang refleks menggebrak mejanya murka dan harus turun tangan soal ini. "KALIAN TUH CEWEK ATAU COWOK SIH?!"

"COWOKLAH!" jawab Iyan.

"MASA CEWEK!" tambah Pasha.

"AYO-AYO MULU! KAPAN GELUDNYA? LAMA KAYAK CEWEK SETAN!" geram Cashel.

"pffttt ahahahahaha!"

lagi dan lagi tawa seluruh kantin menggelegar.

"Shuttt-shutt ada Pak Didik." bisik para siswa seketika kantin langsung hening.

Pak Didik berjalan menuju meja Cashel dkk dengan wajah tegasnya.

"Ada apa ini Farhan?" tanya Pak Didik tiba-tiba.

Hening

Kedatangan Pak Didik membuat seluruh isi kantin diam. Selain aura Pak Didik yang tegas,ia salah satu guru Agama paling killer.

"Kamu juga Iyan, Pasha ngapain kalian teriak-teriak?"

"Ruqyah aja Pak."

"Emangnya mereka berdua kenapa, Farhan?"

"Nggak waras!"

▪▪▪▪

Agha Pasha niihh senggol dong!

Gimana hati aman? gak dighostingkan kaya Pasha? Jangan sampai ya eheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana hati aman? gak dighostingkan kaya Pasha? Jangan sampai ya eheh

21 Agustus 2021
mirandaawulan

Nayara Story [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang