Enam

31 8 3
                                    

-Karna Senyumanmu adalah Semangatku-

▪▪▪▪▪

Assalamualaikum temen-temen:)

I'm comeback guys:)

Ada yang kangen nggak?

Gimana kabarnya? Seneng atau malah ambyar? cnda ambyar

Gimana puasanya? Lancar nggak? Lancar nggak? Lancarlah masa enggak.

Happy Reading:)

▪▪▪▪▪

Revano Agler Lamuel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revano Agler Lamuel

▪▪▪▪▪

"Iya dong, emang kalau suka kamu boleh?"

"Bo-leh kok, itu kan hak kamu aku gak bisa ngelarang,"

"IHH ! SERIUSAN?!" teriak Naya.

"Yang dipojok mohon tenang, kalau tidak bisa keluar saja," peringat Bu Tanti selaku penjaga perpustakaan.

"Iya Bu maaf, Naya khilaf," 

"Khilaf kok terus," jengah Bu Tanti.

"Hehehehe,"

"Kak Revan gitu juga gak sama Naya?" tanya Naya dengan penuh percaya diri.

"Gi-tu gimana?" 

"Suka Naya?"

"Suka gimana?"

"Ihh, Kak Revan jangan pura-pura polos,"

"Aku ngga tau maksud kamu, Naya," Revan lantas bingung. Karena memang dia tidak mengerti ucapan Naya.

"Lah, tadi Kak Revan nyambung tuh yang bolehin Naya suka sama Kak Revan,"

"Tak kirain suka buku aku yang ini,"

"Ngelus dada gue Kak,"

"Suka maksud Naya itu cinta Kak. Naya kan cinta Kak Revan, Kak Revan cinta Naya nggak?" lanjut Naya.

"Nggak,"

"Harus jujur banget ya Kak?"

"Kalau bohong ya dosa Nay,"

"Oh iya Naya lupa. Naya bakal buat Kak Revan cinta Naya apapun caranya."

Hening

"Kak Revan nggak istirahat? Nggak makan?"

"Nggak,"

"Ayo makan Kak Revan ntar sakit kalau nggak makan,"

"Aku nggak laper

Nayara Story [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang