62

7.1K 923 115
                                    

_62_

Jaemin menatap kepala sekolah yang baru saja menunjukkan sebuah video, video dimana dia melawan Go ssaem, berdiri di depan daddynya, menjauhkan daddynya dari wanita ular seperti Go ssaem.

"Ada yang salah kepala sekolah?" tanya Jaemin, Yoo Yeonseok sebenarnya cukup bangga dengan sikap Jaemin yang sudah bisa melindungi dirinya dan tidak  terlihat lemah, tetapi terkadang dia sakit kepala sendiri melihat sikap Jaemin, apalagi Sehun mendukung apapun itu yang Jaemin lakukan, tidak menegur, hanya menegur jika Jaemin sudah kelewatan, tapi sampai saat ini Yeonseok tidak pernah melihatnya adiknya yang paling kecil itu menegur Jaemin, dan bisa disimpulkan apa yang Jaemin lakukan masih dalam batas tolerir seorang Oh Sehun.

"Daddymu tidak menegurmu sama sekali mengenai kejadian ini?" tanya Yoonseok pada keponakannya itu.

"Tidak, mommy mengomel tapi tidak lama mommy berterimakasih padaku karena menjauhkan daddy dari wanita ular itu." ujar Jaemin dengan jujur.

"Kau sudah membalas video itu di grup angkatanmu?" tanya Yoonseok.

"Ne, sudah, si pengirim video mengatakan dia senang Go ssaem keluar karena katanya Go ssaem hanya perhatian pada siswa dan mengabaikan siswi, terlebih jika siswa itu tampan, bisa dipastikan Go ssaem akan menempelinya, seperti Jeno waktu itu tapi karena Jeno 'mengerikan' jadi Go ssaem tidak menempelinya lagi." jawab Jaemin.

"Kau lebih 'mengerikan' daripada Jeno, Jaemin." ujar Yoonseok, Jaemin bukannya tersinggung di malah tersenyum lucu pada kepala sekolah yang juga pamannya itu, paman dari pihak daddynya.

"Apa paman akan memberiku hukuman? Aku sudah mengeluarkan delapan guru." ujar Jaemin.

"Sama sekali tidak, orang baru yang datang, yang merupakan guru dengan attitude terbaik dan pengetahuan yang lebih luas lebih memuaskan, paman hanya perlu mencari satu guru pengganti lagi untuk mengisi kekosongan posisi Go ssaem." ujar Yoonseok.

"Lalu jika para atasan itu tahu bagaimana? Para wali yang tidak suka pada sikapku?" tanya Jaemin.

"Apa kau takut menghadapi mereka?" tanya Yoonseok, Jaemin menatap pamannya itu dan tersenyum miring, senyum penuh seringai itu muncul.

"Tentu saja tidak."

***

"Apa maksudmu dengan Jaemin yang bukan kelemahanmu?" tanya Younghoon yang juga ada di ruangan Jaehyun.

"Sepupu kesayanganku menjadi sasaran." erang Younghoon kesal.

"Dia bukan kelemahanku sama sekali, kau pikir Jaemin akan selemah itu?" tanya Jaehyun pada Yuta dan Younghoon yang kini saling tukar pandang.

"Kalau dia lemah, dia tidak akan menguliti habis Park Eun Ae." ujar Jaehyun.

"Jadi wanita itu ada di tempatmu?" tanya Younghoon kaget, Jaehyun hanya mengangguk.

"Jaemin memintaku untuk mengeluarkannya dari penjara dan meletakannya di penjara milikku sendiri. Jaemin yang menjadi eksekutornya." ujar Jaehyun.

"Dan kini wanita itu sekarat." sambung Yuta.

"Kenapa tidak dibunuh sekalian?" tanya Younghoon.

"Jaemin bilang agar Park Eun Ae merasakan bagaimana rasanya dikuliti, Jaemin hanya  ingin menyiksanya." ujar Jaehyun.

"Kenapa sepupu manisku jadi begitu mengerikan?!" Yuta menunjuk Jaehyun dengan wajah polosnya.

"Salahkan kekasihnya."

"YAK!"

***

Keadaan di sekolah berjalan sebagaimana mestinya, lancar tidak ada hambatan, pembicaraan mengenai video itu bukan menjadi pokok utama pembicaraan, para siswa menganggap itu sebagai angin lalu.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUWhere stories live. Discover now