26

14K 1.7K 126
                                    

_26_

Jaemin duduk cemas di perpustakaan ditemani daddynya, Seungmin, Yangyang, dan Renjun. Renjun menyusul mereka setelah mengantar Taeyong dan Ten.

"Daddy kalau Haechan dihukum bagaimana?" tanya Jaemin cemas.

"Kalaupun iya dihukum, paling juga dia diskorsing selama tiga hari." ujar Sehun.

"Tapi saya rasa Haechan tidak akan dihukum" ujar Renjun. Sehun menyeringai kecil dan mengangguk.

"Dia sepertinya memang tidak akan dihukum." Jaemin menatap tidak mengerti, tapi dia memilih diam.

"Daddy" Sehun memeluk putra manisnya itu, menenangkan si manis agar tidak terlalu cemas pada putranya.

Sedangkan di kelas, Lia mengepalkan tangannya, Karina dan Giselle yang ada bersamanya menatap ngeri pada ekspresi wajah Lia. 

BRAK!

Semua penghuni kelas menatap Lia yang baru saja menggebrak meja, tidak biasanya gadis itu semarah ini.

"Ham Wonjin, kau-!" Lia menatap geram bukan main pada Wonjin yang masih berlagak tenang di kelas.

"Kau! Pergilah ke ruang pertemuan dan mengakulah kalau kau yang melakukan itu sebelum aku sendiri yang ke sana dan menunjukkan bukti itu!" Lia menatap marah dan tajam pada Wonjin.

"Apa maksud perkataanmu, Lia? Dia buat salah apa memangnya?" tanya Karina.

"Dia-" Lia menatap Karina.

"-yang mencuri gelang Yeji." BUK Jeno dan Shotaro yang masuk ke kelas dibuat terkejut dengan perkataan Lia sembari jemarinya menunjuk Wonjin. Shotaro bahkan menjatuhkan bukunya karena terkejut.

"Kau- apa?" Shotaro menatap tak percaya pada Wonjin yang kini sudah keringat dingin. Jeno menghembuskan nafas pelan.

"Ham Wonjin!" Wonjin reflek menegakkan badannya saat melihat Jeno mendekatinya dengan langkah penuh intimidasi.

"Sebelum aku menghajarmu sampai babak belur, bangun dari dudukmu dan ikut aku ke ruang pertemuan. SEKARANG!" Wonjin segera berdiri dan mengikuti Jeno.

"Kau juga ikut Lia, karena aku yang mempunyai buktinya, katakan kau sebagai saksinya." Lia mengangguk. Shotaro menatap Jeno.

"Kau di kelas saja Taro-ya, biar aku yang mengantar si pencuri kecil ini ke sana." Shotaro mengangguk. Jeno pun membawa keduanya ke ruang pertemuan, di depan pintu ruangan itu masih berdiri Hyunjin bersama Felix dan Han.

"Jen? Kenapa kembali?" tanya Felix heran.

"Kenapa juga kau membawa Lia dan siapa itu? Wonjin?" tanya Han.

"Biarkan aku masuk." ujar Jeno, nada yang digunakan sudah tidak bersahabat lagi. Minseok yang memang diminta untuk berjaga di luar menggeleng.

"Tidak bisa Lee Jeno, di dalam sedang ada pertemuan penting." ujar Minseok.

"Anda ingin saya masuk baik-baik atau dengan kekerasan?" tanya Jeno masih dengan nada datar tidak bersahabat.

"Tetap tidak bisa Lee Jeno." Jeno menyeringai, dan para sahabatnya tahu, itu bukan hal yang baik. Karena-

BRAK

Jeno menendang pintu ruangan hingga terjeblak terbuka dengan sekali tendangan kuat. Minseok terkejut bukan main melihat itu.

"Jeno!" Jeno tidak peduli, dia masuk sembari menyeret kerah belakang Wonjin dan melemparnya ke hadapan orang-orang yang ada di sana. Haechan dan Yeji dibuat terkejut dengan kedatangan Jeno. Kyungsoo menepuk keningnya, kelasku berisi berandal terselubung.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUWhere stories live. Discover now