19

15.2K 1.8K 57
                                    

_19_

Jaehyun tak mengerti kenapa wajah kekasih kecilnya ini nampak murung, bahkan si manis menghubunginya dan minta dijemput, tidak ingin pulang bersama dengan Sehun. Jaemin menatap sendu ke arah luar jendela kaca mobil.

"Nana sudah bilang kalau pulang dengan hyung dan pulang terlambat?" Jaemin mengangguk.

"Tadi Nana sudah izin daddy, Nana juga sudah bilang pada mommy kok." ujar Jaemin, Jaehyun mengusap kepala si manis dan kembali fokus menyetir. Jaemin memberinya sebuah alamat, dia hanya mengikuti navigasi yang menunjukkan jalan padanya.

"Nana ini sudah sangat jauh dari kota, kita mau kemana sayang?" tanya Jaehyun, dia sejak tadi menahan diri untuk bertanya, tapi dia urung.

"Ke makam hyung" Jaehyun mengernyit, makam siapa yang mau dikunjungi si manis? itulah yang dia pikirkan sekarang.

"Hyung belok kanan" Jaehyun menurut dan membelokkan mobilnya. Tak lama mobilnya masuk ke area pemakaman. Keduanya turun dan Jaehyun hanya mengikuti Jaemin dari belakang.

"Halmeoni, Nana datang, maaf ya Nana sudah lama tidak berkunjung kemari." ujar Jaemin ketika mereka sampai di depan sebuah gundukan. Ji Sohyeon adalah nama nenek Jaemin.

"Halmeoni, boneka dari halmeoni masih Nana simpan,  bahkan Nana bawa ke rumah baru Nana." Jaemin tidak lagi berdiri, dia kini duduk berjongkok di depan gundukan sang nenek. Jaehyun hanya bisa diam di belakang Jaemin, mendengarkan apa saja yang kekasih kecilnya itu katakan.

"Halmeoni, Nana sudah tidak tinggal bersama keluarga Na, Nana sekarang tinggal bersama keluarga Oh, keluarga yang mau mengurus Nana, merawat Nana, dan memberikan Nana kasih sayang yang dulu hanya bisa Nana dapatkan dari halmeoni. Nana punya orang tua yang begitu baik pada Nana, ah ne, halmeoni, hari ini Nana datang dengan kekasih Nana, dia lebih tua dari Nana, namanya Jaehyun hyung" Jaehyun membungkuk sedikit saat Jaemin menatapnya.

"Halmeoni, Nana sedih, semua orang menatap Nana dengan buruk. Nana ingin lari dari semuanya, tapi Nana takut membuat daddy dan mommy sedih. Nana tadi ingin langsung menemui mommy, tapi mommy pasti cemas pada Nana kalau melihat Nana sesedih ini." Jaemin mengusap air mata yang dirasa olehnya turun dari pelupuk matanya.

"Halmeoni, kenapa Minhee jahat pada Nana? Apa salah Nana pada Minhee?" lirih Jaemin, Jaehyun berjongkok di belakang Jaemin dan merangkul sang kekasih.

"Hyung~ hiks Nana bukan jalang apalagi merusak rumah tangga orang hiks Nana juga menyukai hyung hiks ani Nana cinta pada hyung, tapi kenapa hiks kenapa semua orang menatap Nana begitu buruk? Nana bahkan tidak meminta diangkat anak oleh daddy dan mommy" Jaehyun memeluk sang kekasih, mengusap punggung rapuhnya. Jaehyun mendongak menatap langit, bersumpah akan melenyapkan siapa saja yang sudah mengganggu kesayangannya.

"Nana, lihat hyung!" Jaehyun melepaskan pelukannya dan mendongakkan dagu Jaemin, menatap Jaemin tepat di matanya. Jaehyun sakit melihat mata itu menyiratkan kesedihan dan luka.

"Nana look at me, you only need to look at me, ignore the people around you, don't listen anything, just look to people who love you so much. Tidak perlu dengarkan apa perkataan orang-orang tentangmu, mereka tidak tahu dirimu dan apa yang sudah kau alami, yang perlu kau dengarkan dan perhatikan hanyalah aku, kedua orangtua asuhmu yang sayang padamu, sahabat-sahabatmu, dan orang-orang yang memberikan semua kasih sayangnya secara tulus padamu. Do you undertsand, my little bunny?" Jaemin mengangguk kecil.

"Sekarang, menangislah kalau kau memang ingin menangis, tumpahkan semuanya, tapi janji, setelah ini Nana harus bahagia, ne?" Jaemin mengangguk, dan detik berikutnya tangis si manis pecah, di depan sang kekasih dan di depan makam sang nenek yang ia cintai.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUWhere stories live. Discover now