25

13.1K 1.7K 157
                                    

_25_

Jaemin berlari ke arah lorong sekolah, dia tadi ada di dekat lapangan, tapi melihat mobil appanya, dan tahu mengenai masalah Haechan, dia panik. Renjun, Yangyang, dan Seungmin berlari mencegah Jaemin. Anak itu tidak boleh terlibat dalama masalah ini.

"Jaemin berhenti! I SAID STOP OH JAEMIN!" teriak Yangyang. Jaemin berhenti dan berbalik menatap Yangyang.

"Listen! You don't need to be there, it's all Haechan's fault." ujar Yangyang. Jaemin menggeleng.

"He stood up for me, Yangie." Seungmin dan Renjun menghela nafas.

"Dia tidak mau kau ke sana, Nana-ya, dia bisa semakin marah kalau kau ada di sana." ujar Seungmin.

"Tapi-" ketiganya menggeleng. Hingga mata Jaemin menatap Taeyong dan Ten yang baru tiba.

"Taeyong hyung! Ten hyung!" dua Lee itu segera menoleh ke arah Jaemin.

"Astaga, kau di sini? Dimana Haechan?" tanya Ten dengan nada panik.

"Tidak tahu, apa kalian di sini untuk Haechan?" keduanya mengangguk.

"Saya akan mengantar Anda berdua ke tempat Haechan." ujar Renjun.

"Boleh?" Renjun mengangguk. Taeyong dan Ten pergi setelah memeluk Jaemin.

"Yangie, Seungminnie, ke tempat Haechan ya?" keduanya menggeleng.

"Kita di sini, tidak akan ke sana, bisa makin menjadi nanti kalau kau sampai ada di sana." ujar Seungmin.

Sedangkan tak lama setelah kedatangan Taeyong dan Ten, mobil Jaehyun yang dibawa Yuta, bersama mobil Sehun baru saja tiba. Johnny yang melihat dari lantai dua segera turun. Jaemin sendiri sudah dibawa pergi oleh Yangyang dan Seungmin.

***

Johnny turun menunggu di lobby, Sehun segera mendekatinya bersama dua temannya yang lain.

"Bagaimana?" tanya Sehun.

"Na Siwon baru saja tiba dengan kepala komite sekolah juga beberapa orang tua siswa. Mereka saat ini masih belum memulai pertemuannya, karena Haechan, Hyunjin, dan Yeji sedang ada di ruang konseling, gyojangnim sedang mendengarkan cerita aslinya." jelas Johnny.

"Lalu dimana Jaemin?" tanya Sehun lagi.

"Dari yang Jeno katakan padaku, sahabatnya yang lain membawanya pergi, agar tidak ada di dekat Haechan." jawab Johnny.

"Aku akan mencari anakku dulu, kalian pergi ke sana dulu." tiga orang yang lebih muda darinya itu mengangguk. Sedangkan Sehun menghubungi ponsel Jaemin.

"Daddy?"

"Baby Na dimana sayang?" 

"Ada di perpustakaan daddy"

"Daddy kesana" dan sambungan terputus. Sehun segera pergi ke perpustakaan untuk melihat keadaan putra manisnya. Dia tidak tenang sebelum melihat anaknya. Dia sampai meminta Kris untuk menemani Jongin sementara waktu, karena istrinya itu ikutan panik saat mendengar Minhee hendak menuntut Haechan yang pasti akan menyeret nama Jaemin.

***

Yoonseok mengangguk mengerti saat mendengar keseluruhan cerita dari Yeji dan Hyunjin, lalu dia juga mengerti kenapa Haechan memukul Minhee, murni karena sudah emosi yang tidak bisa ditahan lagi. Yoonseok kalau di posisi Haechan juga pasti akan memukul orang yang sudah menuduh teman-temannya, meski sebenarnya memukul tidak dibenarkan juga.

"Baiklah, untuk nanti jika kalian dipanggil dan diminta bercerita, kalian ceritakan apa yang terjadi seperti tadi ne?" ketiganya mengangguk.

Saat mereka keluar dari ruang konseling, di depan pintu ada Taeyong dan Ten bersama Renjun. Tak jauh dari sana ada Johnny, Yuta, dan Jaehyun. Yoonseok menghela nafas, alamat akan ada silat lidah yang tidak berujung, jangan sampai empat mafia ini membantai orang-orang di ruang pertemuan nanti.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUWhere stories live. Discover now