52

8.5K 1.1K 63
                                    

_52_

Jaemin menatap skeptis sang kekasih yang membawanya ke pemakaman. Dia berjalan dengan jarak tiga meter dari sang kekasih.

"Jaeminaa~ aku tidak akan membunuhmu, tenang saja." ujar Jaehyun berusaha membujuk sang kekasih.

"Tidak percaya, tindakanmu benar-benar membuatku curiga, pertama kau membelikanku pakaian, lalu mengajakku makan, dan terakhir membawaku ke pemakaman. Bagaimana aku tidak bisa curiga padamu?" tanya Jaemin, Jaehyun geli sendiri dengan pola pikir kekasih kecilnya.

"Tidak sayang, kemarilah, aku ingin membawamu menyapa seseorang yang sudah begitu berjasa dalam hidupku. Kemari" Jaemin pun berjalan mendekati Jaehyun, pria tampan berlesung pipi itu merangkul sang kekasih dan membawanya ke depan sebuah makam. Tertera nama Jung Mi Kyong di batu nisan tersebut.

"Nama yang cantik, dia siapa hyung?" tanya Jaemin, Jaehyun tersenyum kecil.

"Ibu asuh yang sudah merawatku dan membesarkanku dengan limpahan kasih sayang." jawab Jaehyun. Jaemin mengangguk kecil, dia pun menangkupkan kedua tangannya dan berdoa, Jaehyun mengikutinya kemudian.

"Dia meninggal karena apa hyung?" tanya Jaemin, Jaehyun tersenyum miris.

"Dibunuh ayahku sendiri" Jaemin yang mendengar itu menganga tak percaya. Dia menutup mulutnya dan kembali menatap nisan di depannya.

"Eomma, maaf aku baru datang kembali." Jaehyun berjongkok di depan nisan tersebut, dia usap lembut nama ibu asuhnya di sana.

"Eomma, lihat? Aku bawa seseorang, dia begitu cantik, manis, tampan, dia punya kepribadian yang unik, ceria, tegas, dan sedikit kejam, pribadi terakhirnya itu karena dia berkenalan denganku, aku tidak sadar menularkan sifatku satu itu." Jaehyun terkekeh pelan, sedangkan Jaemin menatap Jaehyun dengan senyum kecil.

"Namanya Oh Jaemin, aslinya sih bukan Oh, tapi itu akan jadi cerita di lain hari." ujar Jaehyun. Jaemin memutuskan untuk ikut berjongkok di sebelah Jaehyun dan mengusap nisan ibu asuh Jaehyun.

"Salam kenal eommonim, nama saya Oh Jaemin." 

***

"Bagaimana bisa dibunuh?" tanya Jaemin, saat ini keduanya sudah ada di mobil kembali. Mereka akan pergi ke kediaman Oh, Jongin sudah rewel minta anak manisnya segera dipulangkan.

"Mi Kyong eomma ada di tempat dan waktu yang salah." ujar Jaehyun, Jaemin tidak memberikan respon apapun kecuali menatap wajahnya.

"Ini akan jadi cerita yang panjang, tapi singkatnya Mi Kyong dituduh membunuh adik perempuanku, yang saat itu masih berusia sepuluh tahun, tapi sebenarnya bukan Mi Kyong eomma yang membunuhnya, Mi Kyong eomma datang di waktu yang salah, aku yang saat itu ada bersama Mi Kyong eomma dijadikan saksi, pada awalnya, tapi tidak jadi karena polisi merasa penjelasanku tidak valid dan mereka takut aku telah diperintah untuk bungkam atau mengarang cerita." cerita Jaehyun.

"Mi Kyong eomma mengaku?" Jaehyun menggeleng.

"Tidak, untuk apa dia mengakui kesalahan yang tidak ia perbuat, tapi eomma kandungku terus mengatakan Mi Kyong adalah yang membunuhnya. Tapi polisi tidak menemukan bukti yang mengarah pada Mi Kyong eomma, sehingga beliau bebas, tapi sehari setelah itu di depan mata kepalaku sendiri, appaku membunuh Mi Kyong eomma. Sebulan kemudian eomma kandungku meninggal bunuh diri karena stres ditinggal anak gadisnya. Dua tahun kemudian, saat usiaku empat belas tahun, appaku menikah dengan seorang wanita beranak satu, anaknya bernama Jung Sungchan, hubungan kami tidak terlalu baik karena aku memang tidak mau dekat dengannya, tapi setidaknya keberadaannya masih bisa ku tolerir." Jaemin mengangguk kecil.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUWhere stories live. Discover now