Tiba tiba ponselnya menyala, menandakan ada pesan masuk. Zea membuka, dan ternyata itu teman bayaran ibu nya.

Dia hidup di atas uang, yang artinya, mau itu makanan, pelajaran, bahkan teman sekalipun dibayar oleh bunda nya, Bagaimana jika kalian memiliki teman bayaran?, Teman bukan karena tulus tapi karna uang. Miris sekali hidupnya

Zea mematikan ponselnya, Engan membalas pesan dari temannya untuk mengajak makan di kafe besok.

Zea meletakan kepalanya di atas bantal sambil menatap ke langit lengit kamarnya. Dia ingin bertanya seindah apa dunia luar?, Bermain, tertawa, tidak melibatkan uang atau sewaan dalam semua itu, apa Dunia ini seluas peta?, Tapi kenapa rasanya sempit?, Oh tentu, dia saja tidak selalu bisa keluar dari rumah kemana pun tanpa ijin.

Dia menutup mata, hari ini sudah selesai. Mari siapkan diri untuk hari esok yang menguji mental mu lagi.

▫️▫️▫️

"Non bangun, gurunya dikit lagi datang," ucap salah satu ketua ART yang khusus mengurus keperluan Zea setiap hari.

Alea bangun, sambil meregangkan otot-ototnya, "Bunda?" Tanya nya dengan mata yang masih tertutup.

"Bunda udah berangkat duluan, ayok mandi non sebelum guru datang."

Zea membuka matanya, astaga dia berhalusinasi lagi, dia rindu masa kecil yang selalu dibangun kan bunda nya, sebelum dia di tumpah banyak jadwal pelajaran.

Zea bangun dari tempat tidur, dan pergi menuju kamar mandi, di sana sudah ada maid yang memegang handuk serta barang keperluan Zea.

****

Setelah sarapan, Zea pergi ke ruang belajar untuk memulai pelajaran. Di ruangan ini berisi dia dan satu guru wanita, dua bodyguard yang menjaga mereka di dalam, dan ada 10 lainnya yang menjaga di luar ruangan.

"Hari ini kita masuk bab baru yah." Guru tersebut menunjukkan judul bab pada Zea.

"Saya sudah pelajar kemarin sendiri, langsung saja ke latihan soal."

Guru tersebut tersenyum tipis, sudah 10 tahun di mengajar Zea namun Zea tidak pernah menggunakan panggilan pada dirinya aku, atau Zea, tetap Saya nama panggilan pada dirinya sendiri.

Guru tersebut mempersiapkan soal latihan sementara Zea sibuk membaca buku novel sejarah. Tiba tiba ponselnya berbunyi, tertera nama Abang sepupunya.

Arga namanya, Zea menggesek tombol merah, tidak ingin mendengar bacot yang tak berguna dari mulut Arga.

Namun Arga kembali menelepon nya. Zea terpaksa mengangkatnya, "Hallo."

"Tadi ada sekertaris bokap Lo telpon gue, buat ketemu di kantor dia. Setelah gue pergi, katannya Lo mau sekolah yah di sekolah gue?"

Zea menyimpan novelnya di atas meja, sambil menutup mulutnya kesenangan, "Iyah!, Gue mau sekolah kaya Lo!!"

"Enakan Lo kampret, guenya harus jaga Lo, ga bebas lagi dong. Apalagi pasti ada tuh bapak bapak botak pake kacamata, nakut nakutin anak anak ajah!"

"Arga plase.."

"Iya iya, gue tutup dulu."

"Makasih ga, dadah."

Saluran telepon mati. Zea memegang ponselnya dengan wajah bersinar, sekaligus senang, ia tersenyum sendiri sendiri.

"Zea mah sekolah yah?" Tanya gurunya.

"Iyah saya mau sama kaya orang orang, punya banyak tema diluar sana, enak lain. Kira kira enak gak yah?"

Guru tersebut tersenyum tipis, "Enak kok, kalau kita pintar pintar memposisikan diri, pintar pintar cari teman, sih pasti enak."

Zea mengangguk ngangukan kepalanya.

Guru tersebut menatap Zea, "Boleh ibu tanya ga?"

Zea menganggukkan kepalanya.

"Zea kadang kadang diam, kadang kadang suka cerewet kenapa?" Guru ini selalu dijatuhkan oleh keadaan, terkadang dia senang saat Zea berbicara lancar dengan dia, tapi suka berubah sifatnya menjadi dingin.

"Nama aku Alana Chelzea Anggara, ada jawaban di balik nama aku. Entah sadar apa tidak, tapi memang arti itu benar terjadi dengan Zea."

"Masa pake teka teki gitu?"

Zea terkekeh, "Mau kerja latihan ini dulu."

****

Alana artinya sangat berharga dalam bahasa Jerman, di Hawai memiliki arti Alana adalah cantik. Selain itu arti lain juga adalah anak yang di sayangi.

Chelzea melambangkan anak yang ulet, terampil, dan ramah. Dia adalah anak murah hati dan lembut.

Alana sekilas bisa kita artikan berharga, yang berarti dia berharga dan tidak gampang menggeluarkan kata kata yang tidak diperlukan. Dan jika Chelzea adalah anak yang terampil, murah hati dan lembut, wajar jika di senang dan mengepreisikan dalam kata kata yang keluar dari mulutnya.

Seperti memiliki dua kepribadian, pendiam dan murah hati. Tapi Zea tidak begitu, dia hanya mengepreisikan apa yang dia rasakan dan ingin dia keluarkan.

Tapi Chelzea tidak berlaku jika dia berada dekat keluarga nya.

Tapi Chelzea tidak berlaku jika dia berada dekat keluarga nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai pren!!
Lanjut gak nih?

Vote dan Coment sebanyaknya jangan lupa🦋

Strict Parents [HIATUS]Where stories live. Discover now