Bab 13

4.5K 318 22
                                    

IG : @nis_liha
HAPPY READING

Jika ingin kusayangi tak harus buat aku terkesan.
Tinggalkan saja jejak berupa vote dan komen di kolom komentar!
Itu sudah cukup membuatku terbawa perasaan.

"Sulit bukan berarti enggak bisa ditemukan."
-Gistara Arabhita

"Aku menyebutnya cantik dan pemberani," puji Janu pada Gista dengan nada yang dibuat-buat sambil merentangkan satu tangannya ke depan.

"Anak Pak Erlan Mahaprana emang damage-nya nggak ada baut," lanjutnya yang masih terkagum-kagum pada Gista.

"Jadi kepingin deh gue jadi menantu almarhum. Siapa tau lima tahun lagi gue yang dijadiin ketua BALAPATI."

Janu menengadahkan kepalanya ke atas. Mulai menghayal jika dirinya suatu saat nanti bisa menjadi ketua BALAPATI dengan wakil ketua yang cantik dan pemberani seperti Gista.

Bibir tebal cowok itu melebar membentuk senyuman. Pertanda halunya mulai kemana-mana.

"Wah, mulai nggak beres nih anak satu, Ge," ujar Manggala.

"Harus cepetan diruqiyah nih!"

Manggala hafal betul kebiasaan teman dakjalnya yang satu ini. Jika sudah menghalu pasti cowok itu lupa akan dunia dan seisinya.

Ck! Efek kecanduan membaca wattpad memang seperti ini. Haludaritas tanpa batas!

Sebenarnya bukan hanya Janu saja yang suka membaca cerita di wattpad, tetapi Manggala juga. Bahkan, Magenta pun terkadang ia perhatikan diam-diam juga membaca wattpad. Tetapi, mereka tidak sampai menghalu terus seperti manusia titisan tokoh fiksi seperti Janu ini.

Iya, terkadang Manggala menyebut cowok itu titisan tokoh fiksi karena seringnya menghalu sampai lupa waktu.

"Sadarin gih!" pinta Magenta mengedikkam kepalanya ke arah Janu  yang duduk di antara mereka berdua.

Dengan senang hati Manggala akan melakukannya. Cowok itu pun segera memiringkan tubuhnya menghadap Janu serta mendekatkan bibirnya ke telinga cowok berambut klimis itu.

"Halu terossss sampeek mamposss!" teriak Manggala yang sontak mengejutkan Janu dan melempar cowok itu kembali ke dunia nyata sampai ia terlompat dari duduknya.

Hal itu sontak mengundang gelak tawa dua cowok tampan yang kini sedang ber tos ria di tempat duduknya tanpa ada niatan untuk membantunya.

Temen dajkal memang gitu suka menzolimi, giliran dijauhi bilangnya lupa diri!

"Ingatlah wahai kawan-kawanku. Tuhan akan memberimu azab yang setimpal dengan perbutanmu," ocehnya sambil berdiri dan menepuk-nepuk pantatnya untuk membersihkan debu dan kotoran yang menempel.

Janu tiba-tiba merubah raut wajahnya, menatap datar kedua temannya. "Lo nggak lupa, kan, gue siapa?"

Manggala dan Magenta saling pandang. Keduanya menaikkan sebelah alisnya, menunggu apa yang akan Janu ucapkan setelah ini.

Tersenyum miring cowok berambut klimis itu lantas berkata, "Gue... Janu Bayanaka. Salah satu anggota geng motor BALAPATI. Sekali kalian mengusik ketenangan gue jangan harap keluarga BALAPATI akan membiarkan kalian hidup dengan tenang."

Seketika Janu meng-cosplay menjadi Gista.

Bukannya takut keduanya malah terbahak.

"Sok berdamage lo anjing!" Manggala tertawa sampai memegangi perutnya yang kaku.

GISTARA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang