Bab 49

2.7K 206 17
                                    

Jangan lupa follow dulu ya sebelum membaca.

Follow juga akun :
Ig : @nis_liha
@wattpadnisliha

Tiktok : wattpadnisliha
-----

"Hati-hati dengan rasa cinta yang berlebih. Suatu saat dia bisa jadi berubah menjadi rasa benci. Begitupula sebaliknya. Benci bisa berubah menjadi cinta. Jadi, sewajarnya saja dalam bersikap."

"Ganes mana?" todong Gista pada seorang siswi yang baru saja keluar dari kelas XII IPS 1.

Saat menunggu Rania sadar dari pingsannya di UKS tadi ada pengumuman bahwa hari ini anak-anak CANTAKA diperbolehkan untuk pulang pagi karena bapak ibu guru masih mengadakan rapat.

Untuk itu, Gista memilih mengambil tasnya terlebih dahulu dan menghampiri Ganes sebelum kembali ke UKS untuk melihat kondisi Rania juga meminta penjelasan gadis itu.

"Yang sopan dikit dong sama kakak kelas. Mentang-mentang ditakutin semua orang jadi seenaknya aja sama yang lebih tua!" ketus cewek berambut pirang itu dengan tatapan sinisnya.

"Gue nggak minta ceramah dari lo ya. Gue ke sini itu cuman mau tanya di mana Ganes!" balas Gista tak kalah ketusnya.

Cewek itu sedang berada di dalam mood yang tidak baik. Kini mood-nya malah dibuat makin memburuk.

"Punya mata, kan? Ya lo liat sendiri ada nggak tuh anak di dalem kelas?"

Cewek berambut pirang itu melirik sinis kemudian berlalu meninggalkan Gista yang nyaris saja menjambak rambutnya jika Anara tidak menahannya.

"Udah, Gis. Nggak usah lo urusin tuh kakel nyebelin. Mending kita masuk aja cari Bang Ganes," saran Anara kesal sendiri melihat Gista yang berada di mode singa. Senggol dikit langsung ngegas.

Bahkan, ia tadi juga sempat kena sentak gara-gara lelet dalam membereskan barang-barangnya di kelas.

Gista masuk ke kelas Ganes, berdiri di depan meja depan, mata elang itu menyapu seisi ruangan yang berisi kakak kelasnya yang tengah membereskan buku-bukunya.

Nihil. Gista tak menemukan Ganes maupun Kaivan dan Janu di sana. Mata elang gadis itu pun membidik tepat pada bangku nomor dua dari belakang. Dia tidak menemukan keberadaan tas Ganes di sana.

"Gis, nyari siapa? Ganes?" tanya salah seorang cowok yang duduk di bangku pojok. Dia merupakan salah seorang anggota Balapati.

Gista mengangguk.

"Kayaknya dia udah pulang deh tadi sama si Kaivan." Cowok itu menjawab  sambil memakai ranselnya.

Pulang?

Sial. Gista mengumpat. Cowok itu pasti sengaja mengindarinya agar tidak dituntut pejelasan lagi.

Tanpa berbicara apapun lagi gadis itu segera menggandeng Anara untuk menuju UKS.

Langkah kaki Gista begitu lebar. Dia berjalan dengan tidak sabaran. Tatapannya begitu dingin dan tajam. Membuat beberapa siswa yang berpapasan dengannya memilih menyingkir karena takut kena amuk kalau sampai menyenggol singa Cantaka itu.

Sampai di depan sebuah pintu cokelat bertulisakan 'RUANG UKS'. Gista refleks mundur selangkah, tekejut. Ketika pintu tiba-tiba di buka dari dalam.

Tiga sosok cowok tampan yang bak visual wattpad keluar ruang UKS, yakni Manggala, Magenta, dan Janu.

"Eh, Kak Rania gimana? Udah sadar belum? Dia di mana sekarang? Masih di dalem, kan?" Anara  langsung mencecar mereka bertiga dengan pertanyaan.

"Kak Rania nggak papa. Dia udah sadar dan udah dibawa pulang sama kakaknya," jawab Manggala sambil menutup pintu.

GISTARA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang