Part 52 - END

130K 7.2K 943
                                    


Halo bestie..

Sesuai judul yang kalian baca ini adalah kisah terakhir mereka. Ending memang tidak akan sesuai ekpektasi kalian, tapi aku yakin kalian suka dengan ending ini.

Nikmati bagian terakhir dari kisah Erlan dan Ara. Happy reading! 🤍

***

Puk!

"ANJ-" Alan diam tanpa melanjutkan ucapannya. Ia menatap laki-laki yang mengambil alih Ara membawa ke gendongan laki-laki itu.

"ANJING! Lo kok bisa disini?" Tanya Alan tak percaya menatap sosok Erlan di depannya. Beberapa kali Alan menampar pipi takut jika itu hanya halusinasinya saja.

"Heh! Lo jangan macem-macem ya! El, kalau ini arwah lo, mending lo balik ke tubuh lo sana. Jangan bikin gue takut anjir." Alan berteriak frustasi. Matanya terus menatap orang di depannya bergantian menatap kearah mobil Erlan yang terbakar.

"Jawab anjir jangan diem aja." Bentak Alan tidak sabaran.

Erlan memutar bola matanya malas. "Lo pikir gue mati? Sampai arwah gue keluar gitu." Ketus Erlan sambil melangkah menuju mobil yang sejak kapan terparkir di samping mobil Alan.

"Ini beneran lo, El?" Alan menatap takut-takut lelaki yang menyerupai Erlan. Namun, matanya terbelalak kaget saat menyadari darah yang mengalir deras dari kepala Erlan. "Anjing! Kepala lo berdarah?"

Erlan semakin jengkel mendengar segala umpatan yang keluar dari mulut Alan. "Kalau lo mau nanya kenapa gue bisa disini, lo tanyain tuh dua bocah." Erlan mengode Alan untuk menatap ke dalam mobil milik laki-laki itu.

"Anjing!" Umpat Alan lagi. "Lo berdua kok bisa ada di mobil gue?" Alan menatap tak percaya kearah Darrel dan Adam. Kedua laki-laki itu tengah duduk santai sebari memakan snack yang memang selalu ada di mobilnya.

"Bisa dong, lo pikir gue bego? Mobil Erlan disabotase noh sama anak buah Venus. Tapi sayangnya mereka lupa kalau drone merekam kegiatan mereka." Jelas Darrel sambil mengunyah snack milik Alan.

Alan masih belum bisa mencerna semuanya. Ia kembali bertanya membuat Adam yang mendengarnya menatap Alan jengkel. "Kalau lo nanya yang keguling tadi bang Erlan atau bukan, jawabannya iya. Mata lo kayaknya masih bagus buat liat luka yang ada di kepala bang Erlan." Timpal Adam berucap sarkas.

Alan melongo mendengar ucapan Adam. Ia menggaruk tengkuknya berusaha mencerna ucapan kedua laki-laki ini.

"Masih belum paham juga?" Tanya Darrel setelah menegak habis minuman yang juga ia ambil dari mobil Alan.

Alan menggeleng kuat. "Serius. Gue berasa jadi orang paling bego di dunia sama masalah ini." Adam terkekeh dan ikut menimpali. "Lo emang bodoh bang."

"Bocah edan!"

***

Erlan masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa-gesa. Ia menaiki tangga menuju kamarnya dan Ara tanpa peduli tatapan terkejut yang dipasang seluruh keluarganya.

"ITU ERLAN?" Pekik Shenna kaget.

"Kok bisa?" Gwen menatap kepergian Erlan dengan tatapan bingung.

"Makhluk apa lagi ini, Tuhan." Gumam Arsen menatap takut makhluk yang menyerupai anaknya. Setelah mobil Erlan meledak, tubuhnya melemas dan langsung dibawa kerumah Erlan oleh anak buah laki-laki itu. Namun sekarang ia kembali dibuat kaget dengan sosok mirip Erlan yang berjalan santai melewati dirinya. Arsen bingung, apa tadi dia bermimpi?

Sedangkan di dalam kamar Erlan, laki-laki ini meletakkan Ara di atas kasur dengan hati-hati. Erlan mengelus lembut rambut istrinya. Ia bangga, Ara sudah bekerja keras untuk hari ini. Istrinya juga pasti syok melihat kejadian yang menegangkan tadi. Erlan bersyukur, ia masih diberi keselamatan dengan Darrel dan Adam menjadi perantaranya.

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang