Part 4

157K 14.2K 1.4K
                                    

HALO SEMUANYA, GIMANA KABARNYA? BAIK KAN?

Aku mau bilang kalo ceritanya agak pendek gpp ya? Soalnya aku ngetik sambil nugas juga jadi mohon pengertiannya.

KAIAN HEBAT BANGET PART SEBELUMNYA UDAH 1,4K COMENT😅👏 ITU JARI AMAN SAY?

So, selamat menikmati part 4. Maaf acara pernikahannya aku skip ya jadi langsung ke resepsi.

Happy reading

***

Gedung hotel mewah milik keluarga Lergan sudah dipenuhi oleh kerabat dan teman bisnis dari kedua keluarga yang hari ini berbahagia merayakan resepsi putra putri mereka.

Ya, Erlan dan Ara sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Pernikahan keduanya yang dilangsungkan tadi pagi secara tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dekat kedua belah pihak dan beberapa teman dekat orang tuanya tak lupa Darrel yang memang sahabat terdekat Erlan. Sedangkan untuk relasi bisnis hanya diundang saat resepsi, itu permintaan dari Erlan yang tidak mau pernikahan nya dihadiri banyak orang.

*Flashback*

Di kamar pengantin Ara yang sudah selesai make up dan memakai gaun untuk acara pemberkatan nanti.

Mami Ara menatap sendu putrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mami Ara menatap sendu putrinya. Putri satu-satunya yang akan segera menjadi milik orang lain. Tanggung jawabnya sudah beralih pada suami Ara nanti.

"Ara sayang." panggil Zea lirih.

"Ara putri Mami satu-satunya, kesangan Mami, Papi, dan Abang. Dan juga kesayangan semua orang yang sayang sama Ara."

Zea menarik nafas pelan. Sesak rasanya ia akan berjauhan dengan putrinya nanti. Tidak ada yang membuatnya marah lantaran susah membangunkan Ara. Tidak ada yang memintanya untuk membuatkan susu sebelum Ara tidur.

"Ara tanggung jawab Mami sama Papi sekarang sudah berpindah ke Erlan. Hormati suami mu sebagaimana kamu menghormati orang tuamu. Mami tau pernikahan kalian karena perjodohan, namun Mami berharap supaya pernikahan kalian langgeng sampai maut memisahkan." Zea tak bisa membendung air matanya, ia akhirnya menangis menatap putrinya yang tampak cantik dengan gaun pengantinnya itu.

Ara yang melihat Maminya menangis ikut menitihkan air mata. "Mami, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang Mami dan Papi untuk Ara. Doakan agar kehidupan pernikahan Ara selalu dilimpahkan kebahagiaan." Ara memeluk Maminya, menumpahkan tangisannya di pelukan sang Mami.

"Gaboleh nangis sayang, nanti make up nya luntur. Ara pokoknya harus tampil cantik nanti biar Erlan terpukau ya."

Ara menganggukkan kepala lalu menghapus air matanya. Zea mulai memperbaiki penampilan putrinya yang sedikit berantakan sehabis menangis.

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang