Part 13

124K 10.3K 654
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy Reading

***

Hari ini Ara sudah mulai bersekolah, sebenarnya ini karena paksaan dari Erlan yang tidak mau Ara bolos. Mengingat Ara yang sudah kelas 12 dan sebentar lagi akan mengikuti ujian. Erlan tidak mau karena menjaga dirinya nilai Ara menjadi menurun, lagipula di rumah sakit ada Mommy Shenna yang menjaga Erlan jadi membuat Ara tenang meninggalkan Erlan untuk bersekolah.

"Ra." panggil seseorang yang kini berlari mengampiri Ara, Ara menoleh melihat Cacha yang kini berlari menghampirinya dengan diikuti Adam yang berjalan santai dibelakang Cacha. "Hati-hati Cacha, jangan lari."

"Hehehe, abisnya gue kangen sama lo. Ohya Ra, tumben lo bawa mobil hitam, mobil siapa tuh?" tanyanya penasaran.

"Pengen aja." jawab Ara singkat.

"Palingan juga si Ara pakek mobil bang Azka" sahut Adam menimpali.

"Pinter banget adam, makin sayang deh." jawab Ara yang dibalas tatapan geli oleh Adam.

"Oh iya Ra, ntar sepulang sekolah gue mau ke cafe sama Adam, nongkrong gitulah udah lama juga kan ga nongkrong bareng. Lo bisa ikut kan?"

"Yah, Ara gabisa ikut, maaf ya. Mami minta pas pulang sekolah engga boleh mampir kemana-mana." ucapnya merasa bersalah.

"Gapapa Ra, next time kita bisa kumpul bertiga kan, iya gak Cha?" sahut Adam yang merangkul bahu Cacha.

Cacha mengangguk setuju. "Iya, lo gausah merasa bersalah gitu. Lagian waktu kita masih banyak."

Ara tersenyum mendengarnya, ia merasa bersyukur bisa berteman dengan Cacha dan Adam. Mereka berdua adalah sahabat Ara sejak kecil, orang tua mereka bersahabat tak heran jika mereka sangat dekat bahkan seperti keluarga. Cacha dan Adam adalah dua orang yang berarti juga dihidup Ara, ia juga tak tega menyembunyikan status pernikahannya dari mereka berdua yang sudah ia anggap keluarga. Mungkin Ara harus mencari waktu yang tepat untuk mengungkap semua, sebelum kesalah-pahaman terjadi.

Tett!

"Yaudah ayo ke kelas, udah bel tuh." ajak Ara yang disambut anggukan dari kedua sahabatnya.

Mereka berjalan betiringan menuju kelas yang berada di lantai 3. Sesampainya mereka di kelas, mereka berjalan ke tempat duduk masing-masing, tak lama kemudian guru yang mengajar masuk ke kelas sehingga pelajaran pun dimulai.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Ara melangkahkan kakinya di lorong rumah sakit milik keluarga suaminya itu. Ya, dia baru mengetahui ternyata rumah sakit ini adalah milik keluarga Lergan ia bahkan lupa jika rumah sakit ini bernama Lergan's Hospital.

Beberapa orang yang berpapasan dengannya memberikan senyum yang dibalas senyuman juga oleh Ara. Ara membuka ruang rawat Erlan, yang pertama ia lihat adalah suaminya yang sedang bertelanjang dada berdiri di depan jendela kamar.

"KYAA!" pekiknya, Ara menutup mata saat melihat tubuh atas Erlan yang polos menampilkan otot dan perut sixpack nya.

"Kamu kenapa?" tanya Erlan panik, dia segera menghampiri Ara yang masih berdiri dan menutup matanya. "Kenapa?" tanyanya lagi.

"K-Kakak kenapa ga pake baju sih?" jawabnya gugup.

"Baju aku ketumpahan air, jadi aku lepas."

"Kan bisa pake baju, kemarin udah dibawain Mommy."

"Susah."

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang