Part 23

93K 8.3K 953
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dimana acara pelelangan akan segera dimulai. Semua tamu undangan kini sudah bersiap untuk menyaksikan acara pelelangan yang hanya ada dalam setahun sekali. Begitupun Ara yang sangat menantikan momen ini.

"Ara mau beli lukisan itu, bagus ya. Nanti bayarin," bisik Ara kepada Erlan.

"Kenapa aku? Emang kamu gapunya uang? Uang yang aku kasih setiap bulan kurang juga?" tanya Erlan bertubi-tubi.

Ara meringis pelan. "Engga kurang, malah lebih. Tapi ini mahal, Ara takut uang Ara habis Kakak." ucap Ara polos.

"Hmm."

"Dibayarin kan?" tanya Ara memastikan dengan mata berbinar bahagia.

"Iya,"

"Yess!!" sorak Ara yang membuat Erlan menggelengkan kepala melihat kelakuan istrinya.

"Ada syaratnya," Senyuman Ara perlahan memudar mendengar ucapan Erlan.

"Pamrih," gumam Ara pelan.

"Apa?"

"Gapapa, syaratnya apa?" Ara berucap mengalihkan pertanyaan Erlan.

"Belum kepikiran, nanti aku tagih kalo udah ada." ucap Erlan.

"Yaudah, ayo kesana. Udah dipanggil Mami." Ara menarik tangan Erlan menuju tempat keluarganya berkumpul. Hari ini mungkin ia akan mengulang kejadian tahun lalu dimana dirinya dan Azka memperebutkan sebuah miniatur mobil yang hanya ada 1 di dunia. Namun bedanya, kali ini ia pastikan yang berebutan menggantikan dirinya adalah sang suami.

"Kali ini abang gaakan mau ngalah lagi." sentak Azka saat Ara sampai di dekatnya

"Kita liat aja nanti," balas Ara tersenyum miring.

Erlan yang tidak mengerti hanya menaikkan bahu acuh. Ia memfokuskan diri saat pembawa acara menaiki panggung buatan yang berada di tengah gedung hotel.

"Selamat malam semua. Di malam hari ini yang dimana adalah Hari Ulang Tahun Perusahaan Narvadez Corp. Selamat untuk Tuan Xavier atas berlangsungnya acara hari ini dengan lancar dan sudah memberikan saya kesempatan lagi untuk menjadi pembawa acara di malam yang spesial ini." ucap sang pembawa acara yang diangguki Xavier.

"Baiklah, tanpa basa-basi lagi saya akan membuka acara pelelangan dengan membunyikan lonceng ini. Tapi sebelum itu, saya akan memberitahu barang apa yang akan dilelang malam ini."

Beberapa orang yang mengenakan setelan hitam memasuki gedung dengan membawa sesuatu yang tertutupi kain hitam.

"Sudah siap melihat barang yang akan dilelang malam ini?" tanya si pembawa acara yang disambut sorakan dari para tamu undangan. Shenna dan Zea pun tak kalah bersemangat ingin mengetahui barang apa yang akan diperebutkan orang-orang malam ini.

"Baik, kita hitung sampai tiga."

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga!"

Kain hitam itu perlahan dibuka, menampilkan sebuah lukisan yang berhasil membuat mata yang memandangnya tercengang. Lukisan yang berukuran besar itu tampak indah menampilkan seorang gadis cantik bak Dewi Yunani.

 Lukisan yang berukuran besar itu tampak indah menampilkan seorang gadis cantik bak Dewi Yunani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang