Part 7

145K 12.7K 937
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

"Erlan! I miss you darling!" teriak seseorang langsung berlari memeluk Erlan yang membuat pelukan Ara dan Erlan terlepas.

Deg!
____

Ara memundurkan tubuhnya kala gadis asing itu duduk di tengah-tengah antara ia dan Erlan.

"Kamu apa kabar? Pasti kangen aku kan? Pasti dong ya." Gadis itu berucap masih memeluk Erlan erat.

Erlan melirik sang istri yang tengah diam menatapnya sendu. Ia menghela nafas pelan. "Kak, bisa lepas dulu? Ada istri Erlan."

Gadis itu membalikkan badan dan menyengir ke arah Ara. "Eh-, hehehe aduh maaf ya kakak udah lama gak ketemu Erlan jadi gini deh." Gadis itu tersenyum kearah Ara, Ara pun membalas senyumannya.

Ara menjulurkan tangannya. "Aku Ara, istri Kak Erlan." ucapnya penuh penekanan.

"Aku Vania." Vania tertawa geli melihat istri dari adik sepupunya yang tengah cemburu itu.

"Ohya, aku cuma bilang, aku kakak sepupu Erlan, jadi kamu jangan cemburu sama aku ya."

"Eh-"

Erlan menatap Ara, "Kamu cemburu?" Membuat Ara mendelikkan matanya, "ENGGA, aku engga cemburu kok kak hehehe.."

"Bagus dong, jangan cemburu sama aku ya, aku emang deket sama Erlan karena aku anak tunggal jadi gapunya temen main selain dia." jelasnya.

Ara mengangguk paham dan tersenyum ke arah Vania.

"Yaudah kakak pulang dulu ya, mau beliin titipan tante Shenna dulu." Vania bangkit sambil menepuk bahu Ara dan Erlan, "Baik-baik kalian berdua, Erlan jagain Ara jangan sampe lecet."

"Hmm"

"Hati-hati kak."

Ara melambaikan tangan ke arah Vania. Gadis itu tersenyum, mencubit pelan pipi Ara dan berlalu pergi meninggalkan ruangan adik sepupunya.

Melihat kakaknya yang sudah pergi dari ruangannya, Erlan menghadapkan tubuhnya ke arah sang istri. "Kamu yakin gak cemburu?" Ia menatap Ara penuh selidik. Pasalnya saat kedatangan kakak sepupunya tadi, gelagat Ara terlihat aneh.

Ara meringis. "Istri mana yang gak cemburu liat suaminya dipeluk wanita asing." balasnya.

"Dia bukan wanita asing, Ra!" tegas Erlan.

"Ya, tadi kan aku gatau kalo kak Vania sepupu kamu." balasnya sewot.

Cup

"Gausah cemburu, kamu tambah gemesin kalo lagi cemburu." ucap Erlan lalu bangkit dari sofa, ia mengambil jas yang disampirkan di kursi kerjanya.

"Ayo kita ke rumah Mommy dan Daddy, Oma udah nunggu kita."

"Trus ini siapa yang beresin?" Menunjuk bekas makan siangnya dan Erlan.

"Darrel." balasnya santai. Ara mendengus mendengar ucapan suaminya itu, ia lantas bangkit dan mengikuti langkah suaminya.

***

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang