"Rio, " jawab Ganes yang lalu ikut duduk di tepi ranjang sebelah Gista. Memandang wajah cewek itu yang memerah.

"Rio?" Gista mengepalkan tangannya. Matanya berkilat amarah.

Rio adalah salah satu anak buah Danar yang ikut menyeretnya ke dalam gudang pagi tadi. Dia adalah senior yang sebelas dua belas dengan Danar. Bedanya Rio lebih penakut ketimbang Danar. Dia hanya berani menggoda cewek. Tidak berani sampai colak colek seperti Danar.

Gista berdecih. Sebegitu pengecutnya Rio sampai merekam aksinya tanpa berani melawannya langsung.

"Gue bisa jamin kalau video lo ini bakalan bikin geger CANTAKA," ujar Ganes menyimpan ponselnya ke dalam saku jaket yang dikenakannya.

Ganes sendiri kaget ketika sedang kencan bersama kekasihnya tiba-tiba muncul notifikasi dari grup angkatannya yang ramai sekali. Ganes pikir ada pengumuman atau apa. Ketika ia buka ternyata terdapat sebuah video sadis Gista yang menghajar Danar sampai babak belur atau mungkin patah tulang. Dan juga supir angkot yang diberi bogeman mentah beberapa kali sampai pingsan.

Ganes tidak habis pikir dengan jalan pikiran Gista. Karena terlalu membenci cowok dia sampai se-anarkis ini.

"Lo tuh bego tau nggak, Gis!" umpat Ganes kesal. Melempar Gista dengan bantal.

Gara-gara video anarkis Gista. Ia jadi kena imbasnya. Rania, cewek kelas XII IPA 1 yang terkenal karena dia adalah primadona di angkatannya. Tadi langsung memutuskannya begitu mengetahui kalau sepepunya itu berulah. Rania beralasan dia takut jika nantinya mempunyai ipar seperti Gista.

"Gara-gara lo gue juga jadi kena imbasnya. Si Rania mutusin gue karena takut punya ipar kayak lo."

Gista mau tertawa, tapi ditahannya. Tidak mungkin dia mentertawakan Ganes dalam situasi dan kondisi seperti ini. Lebih parahnya lagi ini semua terjadi karena ulahnya. Karena kecerobohannya sendiri. Tidak memeriksa ulang keadaan sekitar saat menghajar Danar.

"Sorry, gue juga nggak tau kalau kejadiannya bakalan kayak gini. Bakalan ada yang ngerekam gue. Abisnya gue gedek banget sama cowok yang kayak gitu. Mereka itu berengsek!"

"Makanya kalau mau bertindak itu dipikir dulu konsekuensinya. Jangan sampe salah langkah dan lo bakalan menyesal di akhir nanti," ucap Ganes sewot.

Dia mau marah karena Gista secara tidak langsung telah membuatnya putus dengan Raina. Tapi, di satu sisi Ganes prihatin dengan Gista. Gista melakukan ini semua karena kebenciannya pada cowok yang telah mendarah daging. Gista menganggap semua cowok itu sama bajingannya, kecuali dirinya, Revan, dan Wira.

Dan setelah kejadian pagi tadi Ganes yakin kebencian Gista pada cowok semakin menjadi-jadi. Ini semua bukan salah Gista sepenuhnya, tapi salah Danar juga. Cowok itu memang sialan. Berani-beraninya nyaris melecehkan Gista. Rasakan saja sekarang dia dapat balasannya. Biar mampus sekalian.

"Lo siap-siapin aja mental lo besok buat ketemu sama penjaga neraka." Ganes tertawa mengejek.

Penjaga neraka yang ia maksud adalah guru BK yang namanya Pak Malik. Julukan tersebut adalah julukan turun-temurun dari murid yang sering keluar-masuk ruang BK dan masih berlaku sampai sekarang.

Mereka memberi julukan tersebut karena Pak Malik adalah guru yang killer. Ke mana-mana selalu membawa penggaris kayu panjang dan buku besar untuk menulis kasus para muridnya. Sudah seperti malaikat pencatat amal buruk yang merangkap sebagai penjaga neraka.

Gista mengumpat. Melempar bantal ke arah Ganes. "Bangke lo!"

----- GISTARA -----
Batas antara halu dan nyata

Gistara Arabhita

Ganes Mahendra Gardagara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ganes Mahendra Gardagara

Ganes Mahendra Gardagara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
GISTARA (END) Where stories live. Discover now