(22)

96 20 31
                                    

Sudah seminggu lebih Jihan rajin belajar dirumah, begitupula dengan Jahya.

Mereka satu kelas telah mengadakan ulangan harian tiga hari berturut-turut dan besok adalah hari terakhir, hari Sabtu.

Sabtu, hari dimana Satya lomba skating dan Jahya yang akan lomba taekwondo.

Sudah ada jadwal lomba mereka, lomba skating dilaksanakan di rink(arena skate) di dalam kota sendiri pada waktu siang hari bertepatan pukul 11.00 siang, begitupun lomba taekwondo tetapi memiliki jadwal yang berbeda dan tempat yang berbeda, yaitu pukul 15.30 sudah ada ditempat.

Jahya masih ada waktu untuk lomba, tetapi Jihan tidak ada waktu untuk menonton Satya.

Padahal Satya sangat berharap dirinya hadir di kursi penonton perlombaannya besok.

Seiring ia belajar sambil memikirkan cara agar bisa menonton perlombaan skating Satya, handphone Jihan berbunyi dering telepon.

Panggilan dari Satya.

"Halo kak."

"Sempat kan?"

Jihan diam, Satya langsung to the point ngomongnya.

Seandainya ulangan hariannya terakhir hari ini tetapi kesempatan guru tidak bisa berubah jadwal.

Seandainya juga lomba Satya bukan besok, tapi lusa atau lusanya lagi agar Jihan bisa punya kesempatan banyak untuk menontonnya.

"Kalo emang ga sempat yaudah, ga papa kalo lo ga hadir."pasrah Satya, padahal dia beneran pengen Jihan hadir besok.

Jihan senyum kecut, sepertinya Satya memang beneran butuhin dia di acara perlombaannya.

Apalagi perlombaannya ini adalah perlombaan pertama setelah ia keluar dari dunia skatingnya.

"Sebenarnya Jihan pengen banget kak, tapi emang Jihan ga sempat. Ga papa kan kalau Jihan terlambat?"

"Ga papa, asal lo bisa liat gua lomba dan gua juga liat lo duduk di kursi penonton."

"Jihan bakal usahain buat hadir besok kak, selepas selesai ulangan Jihan langsung pergi kelokasi lombanya Kak Satya."

"Lo sama Jahya yah, sama Azura juga biar ada temen."

"Iya kak."

"Malam."

Tut.

"Malam.."

Satya sudah mematikan teleponnya padahal Jihan belum sempat membalas ucapannya.

"Besok gimana yah? Padahal perjalanan yang ditempuh makan waktu se-jam lebih."lirih Jihan memikirkan waktunya besok agar kiranya bisa sempat hadir melihat perlombaan Satya.

Dia lelah belajar, lelah berpikir untuk kegiatannya besok, jadi dia lebih memilih tidur.

----

"Oke anak-anak, yang sudah silahkan pulang, dan yang lainnya segera kerjakan cepat-cepat karena ibu mau ke arena pertandingannya Satya."tegas guru pada murid-muridnya.

Semua murid didalam kelas itu buru-buru mengerjakan ulangannya, tidak khawatir berapa salahnya dalam jawabannya tapi mereka khawatir jika mereka terlambat menonton pertandingan senior terkenal mereka, Satya.

Hanya Jihan dan Jahya yang lebih dahulu selesai mengerjakan ulangannya, yah itu demi waktu mereka untuk sempat menghadiri perlombaan Satya bermain skating.

Ice Prince | EndWhere stories live. Discover now