(15)

91 18 29
                                    

"Ayo jadi pacar gua."

----

Satya terbaring diatas kasurnya dengan pikiran yang telah campur aduk.

Memikirkan tentang kejadian malam dimana dia menembak Jihan tepat didepan Siera.

Namun keberuntungan itu tidak berpihak dan malah berpaling, dimana ada Pak Hamzah yang memanggil mereka dari kejauhan.

Karena sudah tengah malam dan Pak Hamzah belum tertidur karena pintu utama masih terbuka jadi dia memanggil semua anak-anak yang ada diluar untuk segera tidur.

Bagaimana dengan Jihan?

Pada saat ditembak secara terang-terangan, Jihan malah menunduk hormat lalu pergi meninggalkan Satya dan Siera disana karena mendengar panggilan Pak Hamzah.

Tanpa menjawab ajakan dari Satya saat itu.

Satya menggigit kuku jarinya dengan pikiran kalang kabut.

Memang pada saat itu dia belum siap menyatakannya tetapi mulutnya lebih dulu keceplosan sehingga membuat keduanya canggung setelahnya.

Kini Satya lebih memikirkan cara untuk dirinya dengan Jihan tidak canggung lagi dan berlanjut akrab lagi.

----

Azura juga telah berbaring diatas kasurnya dengan pikiran kalang kabutnya.

Dia memikirkan dimana dirinya bertemu dengan Satya pada saat bersama-sama merenovasi restoran saat itu.

-

"Udah kelas berapa?"tanya Satya berusaha mencari topik agar tidak terlalu canggung.

Azura menoleh kaku dengan senyum kakunya juga.

"Kelas 9 SMP kak."

Satya manggut-manggut habis itu sibuk lagi membersihkan gelas kaca bersama Azura.

Jihan lagi keluar sama bunda dan Jahya pergi kursus Taekwondo dan menyisakan mereka berdua.

"Ngomong-ngomong, Kak Satya bagus banget pas jadi atlet skating, saya udah nonton pertandingan kakak loh!"

Satya tersentak, "Iya? Thank's"

Mengangguk, "Sampai-sampai Jihan hampir tiap hari nontonin kakak di YouTube, dia ngefans banget sama kakak."

Satya kaget, "Hampir tiap hari dia nontonin gua?"

Azura mengangguk sambil senyum-senyum.

"Btw, dia suka sama kakak, eh?"

Azura keceplosan dan bikin Satya overthinking.

Berharap Satya ga berpikir apa yang dipikirkan Azura.

"Kak Jahya juga bagus banget pas pertandingan Taekwondo tahun lalu. Aku suka nonton pertandingannya."lanjutnya.

Satya menoleh, "Kamu suka sama Jahya?"tanyanya tiba-tiba.

Ice Prince | EndWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu