(9)

128 20 41
                                    

Temanan.

Hari Senin ini bikin Jihan puyeng banget, kata 'temanan' memutari kepalanya dan suara Satya yang kemarin bilang 'temanan' bikin Jihan merasa pusing beneran.

"Tumben lembek?"Wony lihat Jihan yang sedang duduk lemas.

5 menit lagi upacara bendera merah putih akan dilaksanakan pagi ini. Jadi semua siswa kelas duduk-duduk didekat lapangan.

Jihan yang daritadi memegang kepalanya bikin teman-temannya menatapnya kasihan. Belum cobain upacara semenjak murid baru udah pusing.

"Kepala gua pusing dikit."jawab Jihan lalu meminum air mineral yang udah dibeliin Jessica pagi tadi.

"Jangan-jangan lo mau mati Jihan."kata Jessica yang niatnya mau nakut-nakutin lebih tepatnya mau nyari gara-gara sama Jihan.

Jihan yang dengar kalimat itu bikin dia melotot, "Lo yang mati beneran tau rasa lo."

Sedangkan Jessica hanya cengar-cengir, enak banget bikin Jihan marah-marah.

"Gua lapar."

"Kenapa gak bilang daritadi sih anying pas gua beliin lo air minum."marah Jessica.

"Lupa."

"Dahlah, kalo gua pergi ke kantin nanti gua telat baris."kata Jessica lalu duduk didekat Jihan dengan lemas juga.

"Kasihan masih muda udah main lupa-lupaan sama diri sendiri."kata Wony lalu menghela nafasnya. "Jangan sampai lo pingsan kayak pas SMP."

"Semoga aja gua gak pingsan."Jihan pun membuang bekas air minumnya ke tempat sampah yang tidak jauh darinya.

"Teman-teman ayo baris!"teriak Jahya sambil kode tepuk tangan untuk segera membentuk barisan dilapangan upacara sekarang.

Yang bertugas untuk melaksanakan upacara adalah kelasnya Satya, XI MIPA 1.

Jihan baris di barisan kedua karena memang tempat disitu paling nyaman menurutnya dan bisa berlindung dibelakang punggung temannya.

Apalagi barisannya harus yang pendek didepan dan tinggi dibelakang. Wony menangis dibelakang padahal maunya didepan, nyesel punya badan setinggi tiang, canda tiang.

Sebenarnya Jihan didepan tapi Jessica nyusul kedepan karena tahu kalo Jihan gak tahan didepan kalo lagi pusing nanti pingsan kan. Peka banget Jessica.

"Kalo gua pingsan tahan gua yah."bisik Jessica kearah Jihan dimana dirinya berbaris didepan dan Jihan dibelakangnya.

Jihan menjulurkan tangannya didepan Jessica berbentuk 'ok'.

Diawal pelaksanan upacara berjalan lancar dan Satya bertugas sebagai kelompok pengibaran bendera, ditemani Arjuna dan Wulan.

"Gila, Kak Satya cakep banget."bisik Jihan sambil nyengir.

"Jodoh gua gitu loh."cibir Jessica dari depan.

Jihan nampang ekspresi julidnya, untung Satya gak denger.

Sedangkan Jessica sadar sama omongannya, padahal dia pernah berjanji diri kalo mas crush nya disini itu temannya Satya, Mirvan.

Jahya sempat dengar bisikan Jihan karena dia barisnya didepan dan gak jauh dari Jihan.

Makin iri dia ditambah kemarin di restoran.

Niatnya mau taruh kardus berisi logam di ruang dalam dan gak sengaja liat Jihan sama Satya saling bicara satu sama lain bikin dia balik badan, mending bantu-bantuin Azura di ruang tengah.

Selama pelaksanaan upacara sampai akhir, Jihan seringkali melihat Satya dari jauh dan Satya menatapnya balik dan tersenyum tipis.

Jihan langsung senyum kaku lalu menatap Kepala Sekolah yang sedang berpidato satu jam didepan.

Ice Prince | EndOnde histórias criam vida. Descubra agora