Part 17

7 5 0
                                    

hai

mari kita bacaa

selamat membaca

PERHATIAN TETEH A'A SEKALIAN..

PUNTENNYA MEUN AYA TYPO

MAKLUM LAH DA SAYA TEH MANUSIA

YANG SELALU SALAH DI MATA MANTAN

.

17

Gadis pemilik rambut panjang hitam legam menatap rumah milik mamahnya. ia baru saja tiba di xxx karna mamahnya yang meminta dirinya untuk menjenguk kek kediaman mamahnya. kedua orangtuanya hendak bercerai. katanya ini untuk kebaikan dirinya. omong kosong macam apa ini?? jelas jelas ini semua hanya topeng agar media tidak tahu apa apa.

ia mengayunkan kakinya, matanya menelusuri lingkungan yang di tinggali mamahnya. ia melepaskan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. menyipitkan matanya untuk memastikan apa yang dilihatnya. dengan cepat ia memfoto apa yang ia lihat.

'ckrek'

'ckrek'

ini bisa di jadikan kartu As untuk dirinya. ia tersenyum puas menatap hasil foto nya. dengan segera dia memasukan kembali handphone miliknya. memakai kacamata kembali lalu melanjutkan langkahnya seolah tak melihat kejadian apapun.

"hai mah" ucapnya yang baru saja tiba.

"Araa! mas kenalkan dia anak ku Ara" ucapnya memperkenalkan. "dan Ara dia om Farhan, klien mama" lanjutnya.

"hai om" sapa ara

"hem" balasnya tersenyum. "baik bu dewi saya pamit dulu dan ara om pamit" lanjutnya.

Ara tersenyum lebar membalasnya. 'munafik! tadi aja pelukan, sekarang perkataanya formal! gak bisa di biarin!' gumam Ara dalam hati.

Ara dan Dewi menatap Farhan yang pergi begitu saja setelah pamitan. keduanya memasuki rumah setelah mobil milik Farhan hilang dari pandangannya.

"Ara duduk dulu" Dewi mengintrupsi Ara. sedangkan Ara menatap malas, namun ia tetap duduk dihadapannya. "gimana kabar kamu?" tanya nya.

"udah lah mah aku sama mama gak se-akrab itu hanya untuk bertukar kabar, jadi to the point aja! apa yang mama mau?" balas Ara.

"kamu pinter sekali, memang darah lebih kental daripada air" ucap Dewi membenarkan perkataan Ara. dia tersenyum senang, membuat Ara menatapnya kesal.

"jadi?" tanyanya Ara lagi.

"kamu bisa bantu mamah dengan mengatakan bahwa kamu menginginkan mamah papah bercerai pasti dia mau mengikuti ke-inginanmu"

"huh, mamah salah! itu bukan ke inginan aku! itu keinginan mama!" bantah Ara

"ya seperti itu, tapi jika kamu yang berkata bisa apa papa mu itu" balasnya.

"Aku gak pernah ngerti apa yang ada di otak kalian!"

"kamu gak perlu ngerti, kamu cuman harus ikuti apa yang kata mama katakan tadi lalu kamu juga minta harta gono gini untuk mama pada papamu"

"terus? gak punya muka ya? setelah meminta ini masih menyebutkan dirimu sebagai mama saya? setau saya, seorang bukan seperti anda!"

plak!

Ara menatap Dewi dengan pandangan datar, ia bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan dewi yang menatap tanganya tak percaya.

bagi Ara seharusnya ini biasa saja, karna ia jarang sekali bertemu mamahnya. tapi tetap saja sebagai anak, hatinya tersakiti. mana ada anak yang kuat mendengar permintaan gila seperti itu. tak habis pikir, Ara tersenyum pedih. sekuat apapun ia menahan air mata, tetap saja ia keluar begitu saja.

candyWhere stories live. Discover now