Part 8

16 4 0
                                    

haii gaiis gimana hari ini

Kangen Atha gak?

yaudah hayuu

Mari kita bacaaa

selamat membacaa

3

2

1

8.

minggu pagi adalah minggu yang di tunggu tunggu para pelajar bukan? kalau begitu Atha juga sama seperti kalian, menunggu minggu pagi untuk terus bergelung di dalam selimut. ah bukankah hal yang indah? setelah enam hari berkutat dengan pelajaran di sekolah.

tapi sepertinya hari minggu ini ada yang salah, iyaa pagi pagi buta sudah ada tamu yang membuat Atha harus bangun dari tidurnya. mungkin jika tamu itu hanya sekedar untuk mampir saja Atha bisa memakluminya. tapi lihatlah dia, mengajak Atha untuk olahraga adalah hal yang tidak mungkin terjadi walaupun hanya sekedar berlari atau berjalan jalan.

Atha menatap geram pada pelaku yang mengajaknya lari pagi. di rumah cuman hanya ada dirinya dan kak Nabila, kedua orangtuanya sedang ada di luar kota. si tamu malah se-enaknya sekarang.

"Revan tau rumah Atha di mana si?" Tanya Atha penasaran, pasalnya dia sama sekali tidak memberitahu apapun. iya seperti nomor hp semalam.

"udah cepet! ganti baju sekarang lu harus lari pagi" jawabnya membuat Atha menatap kesal pada pelaku.

"gak mau! Atha gak mau lari pagi!" Atha keukeh gak mau. matanya melotot saat tubuhnya tba tiba melayang. badannya tiba tiba di bopong seperti karung beras dan dibawa sampe ke kamarnya.

"udah nurut sama gua! Atau mau gue cariin bajunya juga?" tanya Revan sebari menaikan alisnya.

Wajah Atha memerah karna malu, ia segera mendorong Revan lalu menutup pintunya. "Revan tunggu aja di ruang tamu" teriak Atha. dia memilih mengambil celana lagging dan juga hoodie, menyusul Revan yang berada di bawah.

"ayu! cepet! katanya mau lari!!" teriak saat mendapati Revan sedang menonton tv. Revan menoleh menatap Atha dari ujung rambut sampe ujung kaki. mulutnya mengangap hendak berbibacara tapi tertahan oleh Atha.

"hayuu cepet!" Atha menarik lengan Revan, dan menuntunnya keluar.

"gede juga tenaga lu" kekeh Revan setelah tangannya di lepas oleh Atha. ia menatap Atha yang sedang memainkan ponselnya.

"chat gua kenapa gak lu bales?" tanya Revan, Atha menatap Revan sekilas lalu kembali memainkan ponselnya.

Revan yang merasa di abaikan memilih untuk mengambil handphone milik Atha "Revan! itu kan hape Atha!" rengek Atha saat handphonenya di ambil. ia mencoba meraih handphone miliknya yang berada di atas kepala Revan.

"jawab dulu pertanyaan gua, kenapa lu gak bales chat gua?" tanya revan sebari mendekatkan wajahnya ke Atha.

Atha menggaruk belakang telinganya yang tak gatal, menatap sekitar untuk mengalihkan ke canggungannya dari Revan. "ehem kan itu kan hak Atha buat gak bales chat Revan, emang Revan siapanya Atha? sampe atha harus bales Chat Revan ?" tanya Atha balik

Revan menatap geram cewe di depannya "Agatha Claudia gua udah baik sama lu tapi sepertinya lu salah ngertiin kebaikan gua. okeh mulai hari ini detik ini lu resmi jadi pacar gua" balas Revan membuat Atha menganga tak percaya. "Dan gua gak nerima penolakan" lanjutnya.

Atha menendang tulang kering milik Revan lalu pergi meninggalnya. Revan ini se-enak jidat banget jadiin dirinya pacar. emang di ini apa? masi pagi udah bikin emosi aja"

candyWo Geschichten leben. Entdecke jetzt