Part 5

18 5 0
                                    

haiii, kembali lagii bersama khai khaii writers, jangan lupa tombol bintangnya yaa

oghey, selamat membaca:)

5. anak baru

setelah memberikan surat persetujuan ke bu tian. jadwal pulang Atha jadi tidak normal seperti dulu. sekarang setiap pulang sekolah ia harus mengikuti latihan vocal untuk perlombaan yang akan di mulai 2 minggu lagi.

"aduuh kaciaan cahabat gue jadi gak bisa rebahan lagi deh" ucap Deby mencontoh gaya anak kecil, sebari mencolek dagu Atha. membuat Atha menepis tangan Deby.

" ya uda ati ati yaa Atha cayang akuu, kalo kak kenan macem macem kabarin yaa" lanjutnya, membuat Atha mendelik tak suka yang di cengengesi oleh Deby.

Deby pergi meninggalkan Atha, tangannya melambai lambai seolah mengejek. membuat Atha semakin tak suka.

matanya menatap grup baru yang di buat oleh bu tian yang beranggotakan 6 nomor kontak. pertama dirinya sendiri, kedua bu tian, ke tiga pak anton yang akan melatih vokal, ke empat kak kenan iya kak kenan anggota osis, ke lima clara anak ipa yang terkenal karna kutu buku, terakhir azam salah satu cowo idaman murid SMA Bintang karna memiliki suara merdu apalagi ketika adzan.

bu tian bilang di grup langsung ke aula musik. Atha menghela napasnya pelan. Atha emang suka nyanyi tapi Atha gak terlalu yakin kalo suaranya ini bisa menyaingi yang lain.

.

Atha pikir kak kenan termasuk salah satu tipe orang yang gak punya ekspresi. tapi ternyata dirinya salah. saat kemarin latihan aja suara kak kenan yang paling oke di tambah feel-nya dapet. insecure Atha di buatnya. belum lagi suara clara yang menurut Atha suaranya sudah seperti juara dunia. azam? jangan di tanya lagi gimana suara muadzin yang satu ini.

"huft" Atha menelungkupkan kepalanya di atas meja, seharusnya dia ikut istirahat seperti yang lainnya tapi dia memilih tetap di kelas dengan segudang rasa insecurenya.

di benaknya banyak pertanyaan, bagaimana jika dia kalah?, bagaimana jika dirinya mengecewakan orang orang? Atha takut.

"makan dulu taa" ucapnya sebari menyodorkan makanan berjenis cilok dan juga es jeruk. lalu si pelaku nya memilih duduk di sebelah bangku atha.

Atha mengangkat kepalanya perlahan memaksakan matanya terbuka lebar saat mendengar suara deby. "makasih tapi Atha lagi gak mau makan" balas atha sebari menggeleng pelan.

"gue tau kok lu ngerasa insecure gegra suara yang lain bangus tapi lu ngerasa suara lu b aja kan?" tanya Deby dengan sifat sok tau nya.

Atha memiringkan badannya sebari menyatukan kedua alisnya. telunjuknya mengetuk pelan jidat milik deby " so tau lu?!"dengusnya lalu memakan cilok yang Deby bawa.

"mana ada" sanggah Deby. "Gini yaa gua tuh bisa baca pikiran orang kalo lu lupa" lanjutnya. Atha memilih mengabaikan Deby yang mulai halu.

"eh, gua kira ya Clara tuh Clara anak kelas sebelah. tapi katanya bukan, anak ipa? iya kah? kok gua gak tau ya?"

Atha menoleh ke arah Deby lalu ia menghedikan bahunya tak peduli.

.

" kenapa? sii Deby senyum senyum sendiri aneh deh" ucap Atha yang mulai risi melihat tingkah Deby. Atha mengintip handphone milik Deby. aneh juga, biasanya gak pernah tuh di umpet umpet.

"au ah kesel sama Deby asik banget same hape sampe atha di cuekin" gerutu Atha, ia memilih untuk keluar kelas.

"awh!"

memilih untuk berjalan jalan di koridor ternyata tujuan yang sangat patal. mungkin Atha bisa menerima jika dirinya di tabrak di tempat sepi. tapi ini? semua pasang mata menatap Atha semua. Atha menatap orang yang menabraknya dengan tatapan permusuhan. namun sepertinya pelaku yang menabrak Atha ini sangat sangat TIDAK merasa BERDOSA.

" itu orang apa patung sii? bukannya bantuin Atha ini malah diem doang!"gerutunya sebari bangkit, ia menepuk nepuk rok bagian belakang. lalu manatap sengit orang itu. "kita kemusuhan!!" ucapnya

"lu? Agatha claudya?" tanyanya seperti meremehkan. " kek anak kecil lu" lanjutnya lalu meninggal Atha yang ternganga karna sikapnya.

"sumpah! dia orang? atau cabe si? pedesnya kerasa banget" cukup sudah dia jadi perhatian di koridor. ia memilih untuk kembali ke kelas dengan tampang bete.

.

Atha memilih menunggu duduk di depan ruangan musik, karna spertinya bu tian dan anak yang lainnya belum juga kunjung datang.

ia menatap sepatu miliknya, sepatu baru miliknya ini pemberian kak Dimas, tunangannya kak Nabila. Atha mendengar suara langkah kaki, ia menolehkan kepalanya. Clara.

"Atha kata bu tian, sekarang gak latihan dulu, gantinya hari minggu harus ke sekolah" ucapnya sebari tersenyum manis. ia kira clara ini jutek ternyata baik, punya gigi gingsul membuat dirinya terlihat manis.

"oh iya makasi" balas Atha.

"heem jalan bareng ke depan yu?!" ajak clara ramah, Atha menggangguk setuju.

"oh ya! tadi gua liat lu sama anak baru di koridor! kenapa dia buat maslah?" tanyanya membuat atha menoleh.

"oh dia anak baru? pantesan " gumam Atha. " gak kok" balas Atha.

"ia dia anak baru di kelas gua, namanya andra" ucap clara memperkenalkan orang yang sudah Atha cap sebagai musuh. " hem dia anaknya rada nakal gitu jadi gak heran kalo dia buat masalah" Atha memilih diam, dia sudah memilih untuk tidak ingin berurusan dengan si mulut cabe.

"eh tha gue duluan ya! udah di jemput tuh" pamitnya lalu meninggalkan Atha.

"Andra! Atha harus inget si mulut cabe!" Atha coba mengingat nama yang tadi Clara sebut.

.

semoga sukaaa

salam manis dari khai khaii

candyWhere stories live. Discover now