Part 4

18 6 0
                                    

hai?! gimana hari ini? baik?

pasti berat ya? gak papa berjuang sampai titik ini aja kamu udah hebat ko :)

selamat membacaaa :)

4. Alister

banyak siswa siswi SMA Bintang berhamburan setelah bel pulang sekolah berbunyi. begitu juga dengan Atha, dia masi sibuk dengan membereskan alat tulisnya.

"tha lo balik sama siapa?" tanya Deby sebari menggendong tasnya. Atha menoleh ke arah Deby, lalu memakai tasnya, dan berjalan keluar kelas bersama Deby.

"biaslah" balas Atha, ia mentap ponselnya. tidak ada yang spesial, membosankan.

"tapi taa" Deby menggantungkan kallimatnya "bukannya itu mobil kak Nabila?" tanya deby sebari menujukan mobil yang di maksudnya.

arah pandang Atha mengikuti telunjuk Deby matanya menyipit "iya bener, tapi tumben kak nab ke sini" balas Atha yang di angguki Deby. Atha mencekal tangan Deby, lalu menariknya dan membawa ke mobil kak Nabila.

"e-eh tha"

"kak nab!" panggil Atha yang lumayan cempreng.

"tha! gu-gue mau ikut irzan! daah" pamitnya pada Atha, lalu pergi meninggalkan atha yang masih terbengong menatapnya. "irazan!" panggil Deby sebari melambaikan tangan.

tampaknya dari keduanya berbicara, lalu pergi dengan Deby yang melambaikan tangan ke arah Atha. "dadah"

"Atha masuk!" ucap kak nab setelah membuka jendela mobilnya, Atha yang tersadar segera memutari mobil, dan langsung duduk di samping kak Nabila.

di dalam mobil, tak ada percakapan apa pun, membuat Atha bosan. ia memasang earphone nya lalu memilih diam seperti kak Nabila.

"keluar!" ucap kak Nabila membuat Atha menatap sekelilingnya. merasa ini bukanlah rumah mereka.

"kak nab gak bakalan ninggalin Atha disini kan?" tanya Atha yang masih bingung. kak Nabila berdecak kesal. merutuki kebodohan adiknya.

"keluar bodoh!" ucap kak nab, membuat atha memberengut kesal. tapi tetap mengikuti yang di ucapkan kakanya.

keduanya berjalan memasuki kafe yang bernuansa eropa. selera kak Nabila emang gak pernah main main. sepertinya, jarang sekali anak remaja disini. yang Atha liat banyak orang yang berdasi, atau bisa di sebut berpakain normal.

"mas matcha satu, sama milkshake stobery nya satu" ucap kak Nabila pada pelayan, " di sana ya mas" tunjuknya pada meja pojok.

Atha hanya mengikuti kak Nabila, sebenarnya dua disini yang bingung. tapi sudahlah ikuti saja. keduanya duduk.

"jadi kak, kak nab mau apa? ajak Atha kesini?" tanya Atha sebari menatap kak Nabila yang berpokus pada ponselnya.

" to the point aja, gue mau minta maaf atas kejadian kemarin. gak seharusnya gue sembunyiin berita pertunangan gue sama dimas" balas kak Nabila sebari membalas tatapan Atha. Atha yang di tatap balik mengalihkan pandanganya.

"oh soal itu, gengsi kak nab tetep tinggi ya?" tanya Atha "padahal papah selalu ngajarin buat minta maaf dengan tulus" lanjutnya.

" hu'h " kak Nabila tersenyum sinis.

"mari mba" ucap pelayan sebri meletakan pesanan milik keduanya.

"Atha terima maaf kak nab, tapi" atha menggantungkan ucapannya. " tapi atha punya syarat, gimana? tanya Atha balik.

"okeh apa syaratnya" balas kak Nabila, setau dirinya, Atha selalu meminta syarat tapi syaratnya sangat mudah sekali. seperti minta di belikan es krim atau susu kotak.

candyWhere stories live. Discover now