Part 11

9 4 0
                                    

haai! gimanaaa hari hari kalian? aman? damai?

wkwk makasii loh udah mau baca karya karya aku!

aku juga bersyukur karna uda bisa nuangin karya karya aku di sini!

jadii selamat membacaa!

semoga suka! oh ya! jangan lupa vote nya ;)

itu loh yang gambar bintangnya di pencet

11

gadis berambut sebahu segera keluar kamar, saat mendengar keluarganya berteriak memanggil namanya. dengan wajah kesal ia menghampiri mereka sebari membereskan tasnya.

"ada apaa sii? Atha dari tadi manggil Atha mulu, gak biasanya loh" ucapnya dengan nada tinggi di sepanjang perjalanan.

Atha mendongak, matanya melotot saat mengetahui siapa pelaku yang membuat keributan di keluarganya. ia menatap satu persatu pasang mata yang sedang menatapnya. mata Atha kembali menatap sang pelaku, memberi kode agar dia cepat pergi. namun sepertinya ia tak paham, kode yang di beri Atha.

"Agatha Claudia, sudah berani membawa laki laki? sejak kapan?" tanya papa Atha, membuat atha menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"pa, Atha gak pernah bawa laki laki kok, dia aja yang datang sendiri" balas Atha d akhiri cengengesan.

"maaf om, yang di bilang Atha bener ko, lagian saya kesini mau minta izin sama om, tante. kalo anaknya saya pacarin" lanjut Revanzo dengan santai.

"kamu? gak takut kalo kamu di pisahin sama atha?" tanya kak Nabila

"buat apa takut di pisahin. lagian ya kak, lebih baik seperti ini terbuka. dari pada diam diam ternyata berpacaran" balas Revanzo. bagi Revanzo meminta izin pada keluarga pacar harus tetap tenang bukan?

"papa setuju yang dikatakan dia, bukannya kamu dulu berpacaran dengan Dimas diam diam?" farhan membuka suara, dan setiap ucapannya mutlak. "bisa jaga Atha untuk saya?" lanjutnya

"pah! gak bisa gitu dong! lagian ata masi kelas 2" bantah kak Nabila tak terima.

tak ada balasan dari farhan, mereka memulai sarapan bersama Revanzo. Atha sebenarnya aneh dengan keputusan papahnya ini. pasalnya papanya tak pernah memberikan setuju pada kak Nabila, pada saat kak nab meminta izin untuk pacaran.

"om tant vanzo sama Atha berangkat dulu ya?!" pamitnya sebari menyalami punggung tangan keduanya.

vanzo menaiki kuda besi yang dibawanya, di ikuti oleh Atha. Atha melambaikan tangan pada kedua orangtuanya.

Atha merasa ada yang janggal, matanya mengerjap saat menyadari jika biasanya dia di boceng oleh mang ojol bukan Revanzo. ia menepuk pundak Revanzo sebari berteriak namanya.

"mang ojol yang langganan Atha gak ada?" tanyanya sebari berteriak

"gak ada! ada gue ini" balas Revanzo

"ha? kenapa? pergi kemana?" tanya Atha, sebari sedikit memajukan badannya agar bisa mendengar revanzo lebih jelas.

"ha apanya?"

"apasii Revan! ke vape vape!"

Revanzo memilih diam sepertinya mengobrol sebari mengendarai motor tidak akan efektiv. tidak jelas arah pembicaraannya. sedangkan Atha masi menggerutu tak jelas, karna revanzo tak nyambung saat diajak berbicara dengannya.

.

tiba di Gerbang sekolah SMA bintang Atha segera turun dari motornya Revanzo. ia merogoh sakunya untuk mengambil uang. lalu memberikannya pada Revanzo. Atha menyodorkan uangnya, namun Revanzo hanya mengangkat alisnya sebelah. ia memalingkan wajah, lalu membuka helm yang menutupi wajahnya.

"buruan nih mang! Atha pegel tau!" ucap Atha, tangan kirinya menopang tangan kanan yang sudah pegal.

tangan Revanzo merail kepala Atha, ia mendekatkan wajahnya di dekat Atha. menatap mata Atha dengan tatapan gemas. ia Revanzo gemas melihat tingkah Atha yang salting dan memerah karnanya.

"Agatha Claudia! gue ini pacar lu! bukan tukang ojol" ucap Revanzo yang masih menatap Atha "lagian mana ada si tukang ojek secakep gue!" lanjutnya dengan tingkat percaya diri diatas rata rata.

Atha yang sedari tadi tak berani menatap mata Revanzo, langsung membalas tatapannya dan menginjak kaki kiri Revanzo.

seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga pula. itu yang di rasakan Revanzo, kaki kirinya di injak atha dia dan motornya ikut terjatuh untung saja dia mengambil sisi kanan agar tak ikut terjautuh dengan motornya.

" Atha! lu gapapa?" tanya Revanzo sebari memerhatikan raut wajah Atha yang sepertinya shok.

Atha yang sedari tadi hanya diam sebari menatap motor yang terjatuh olehnya. langsung menatap Revanzo yang memanggilnya. matanya berkaca sebari menatap Revanzo.

"maaf!"ucapnya. Revanzo segera menarik Atha kedalam pelukannya. "maafin Atha, gara gara Atha motor revan jadi jatuh" lanjutnya

Revanzo mengusap rambut atha yang masih dalam dekapannya. "suut lu gak salah, yang salah gue" balasnya.

Atha segera melepaskan pelukannya, ia memilih diam berdiri kaku. sedangkan Revanzo kembali membenarkan motornya. setelah selesai dia menghampiri Atha.

"nanti gue jemput lu, sekarang lu masuk" ucap Revanzo, Atha segara pergi meninggalkan Revanzo . ia berlari tanpa pamit atau menatap Revanzo terdahulu.

bagaimana bisa dia membuat keributan padahal masi pagi buta, beruntungnya saja masi sedikit yang berdatangan.

"buat lu semua! yang rekam kejadian tadi hapus! kalo masi sayang sama tuh pala!" ucap Revanzo bernada datar. membuat siapapun yang mendengarnya jadi merinding. ia kembali memakai helmnya lalu pergi meninggalkan SMA bintang.

.

sedari tadi upacara kepala sekolah ter terusan memuji Atha yang berhasil mengharumkan nama sekolah. mungkin bagi sebagian siswa SMA bintang ikut terharu atau bahkan bangga pada Atha. tapi bagi dirinya dia benci ini! kenapa? kenapa harus Atha! dia benci Atha, senyuman itu. dia benci Atha bahagia. dia benci semua yang ada pada Atha.

matanya menatap nyalang semua guru dan atha yang berada di depan. saat semua orang bertepuk tangan untuk kemenangan Atha dia memilih untuk pergi dari barisan.

"lo kenapa ra!" dia mengabaikan semua orang yang memanggilnya. dia menghampiri petugas pmr. dia memilih izin untuk ke uks dengan alasan di sakit perut.

.

selesai upacara Atha langsung di tarik Deby ke toilet. dengan gerakan terburu buru Atha berusaha menyamakan langkah kaki Deby. ia merasa aneh karna Deby tak biasanya seperti ini. setiba di toilet Deby menghempaskan tangannya Atha. Atha mengusap pelan tangan yang tadi Deby hempaskan.

"Deby kenapa si? gak biasanya loh kaya gini" tanya Atha yang masi bertanya tanya.

"seharusnya gue yang nanya itu Atha! bukan lu! lu yang kenapa?" balas Deby dengan mata berkaca kaca. "bisa bisanya lu pacaran sama anak sebelah tapi gua gak tau apa apa! malahan gue tau dari orang lain" lanjutnya.

"Deby, Atha mau jelas_"

"lu tau gak? rasanya sakit tau pas gue tau lu pacaran tapi Taunya dari orang lain bukan lu sendiri yang bilang" Deby memotong pembicaraan Atha. matanya masi menatap atha dengan tatapan tak percaya.

"maafin Atha Deby, Atha belum cerita sama Deby" tangan Atha meraih pundak Deby. Deby memalingkan wajahnya. ia menangis, ya karna hal sepele. dia memang se-cengeng itu.

"Deby tenang dulu ya nanti Atha cerita ko. kalo Atha gak cerita sekarang waktunya pasti gak akan cukup bentar lagi bel pelajaran pertama" ucap Atha sebari menenangkan Deby.

"jangan boong lu!"

keduanya mencuci muka lalu merapihkan seragam yang digunakannya dan kembali ke kelas karna bel telah berbunyi.

.

"hah! ternyata dia cengeng! gua bisa manfaatin dia buat si caper itu jatuh seperti dulu lagi"

.

haaaaaaa jangan lupa vote nya

cukup tekan tombol bintang doang kok

makasiiiiiii uda bacaaa

saranghae

candyWhere stories live. Discover now