Part 13

8 4 0
                                    

haii gaiiss!!

hati hati yaaa banyak typo!! uh typo sangat sangat membagonggkan :(

ya udah yuu!

mari kita bacaa :v

selamat membacaa ><

13. SHE IS BACK?

selesai membeli bakso titipan Deby dan membeli susu kotak kesayangannya. Atha melangkahkan kaki ke tujuan utamanya yaitu, loker!

matanya memperhatikan kedua plastik yang ia bawa. berjalan riang ke arah loker, sebari bersenandung kecil. Ia merogohkan tangannya kedalam saku baju saat tiba di loker miliknya.

"aha! dapet!" ucapnya senang, ia membuka loker miliknya. Atha menatap buku asing yang berada di dalam lokernya.

dia membawa bukunya ke taman belakang yang jarang sekali di kunjungi orang. ia membuka salah satu susu kotak yang ia beli tadi. lalu membuka halaman buku satu persatu.

Atha menutup mulutnya dengan kedua tangannya, matanya melotot sempurna. ia segara menoleh ke arah sekelilingnya. namun nihil ia tak menemukan satu orang pun yang memperhatikan dirinya. ia kembali membuka halaman yang ia tutup tadi.

walaupun takut, ia tetap penasaran. apakah buku ini memang di tunjukan untuk dirinya atau bukan?

ia membuka halaman dengan mata menatap takut, harap cemas.

DEG!

Atha kembali diam menatap buku yang sepertinya benar bener ditunjuk untuk dirinya. tapi kenapa harus dia?

drrrt drrtt drrrt drrt drrt drrt drrt

hape Atha terus terusan berbunyi, ia mengecek notif hape yang sepertinya penting.

DEG

belum selesai menerornya di buku yang ia masih pegang, sekarang di hanphone juga? ia kembali meminum susu stoberi miliknya.

ia tak ingin semua orang cemas akan dirinya, Atha memilih untuk diam, dengan diamnnya dia mungkin bisa mengontrol dirinya.

tapi tak bisa di bohongi jika pikirannya terus terusan memikirkan hal ini. ia butuh ruang untuk sendiri!

.

Atha mencuci wajahnya sebelum ia memasuki kelas. ia tak ingin seseorang menyadari sesuatu akan dirinya. ia memberikan bakso tusuk kepada Deby, lalu dirinya duduk dan meletakan kepalanya di atas meja. berharap dia dapat mengalihkan pikirannya.

hingga ia menutup mata karna mengantuk.

"makasi loh baksonya!" ucap Deby pada Atha yang sedang tertidur.

"gaiiiis!! ada guru!!" ucap satu siswa 11 ips 4, membuat yang lainnya meenyiapkan diri untuk pembelajaran selanjutnya.

Atha langsung bangun saat pundaknya di tepuk oleh Deby. ia mengusap wajahnya pelan, lalu merapihkan rambutnya . ia menatap ponselnya. sial! dia tidak memindahkan halaman sms tadi. kenapa harus melihat lagi si? padahal dirinya tadi sudah lupa walau sejenak.

"baik anak anak! ibu ingin kalian mempelajari dan mengerjakan bab x. dan minggu depan kita akan mengadakan ulangan bab x, bab x dan bab x " terangnya " untuk sekarang sekian dari ibu kalian biasa langsung pulang karna sebentar lagi bel pulang" lanjutnya lalu keluar meningalkan kelas.

"Atha mau ngerjain bareng ga?" tanya Deby, "tha? Atha?" panggil Deby.

Atha tak mendengar sama sekali panggilan dari Deby. yang ada di otaknya saat ini adalah ia harus pergi dari sekolah. ia harus di rumah. kenapa dia harus kembali? mau apa dia? kenapa harus menyerang dirinya sembunyi sembunyi? sampai dia tidak tau pelakunya.

Atha pergi keluar kelas bertepatan dengan bel yang berbunyi. ia harus buru buru, dia tak ingi berbicara dengan siapapun. larinya sudah seperti di kejar setan.

"brukk"

"awwh sory ya!" ucap Atha saat menabrak salah satu siswa SMA bintang. ia kembali melangkahkan kakinya kedepan. berjalan dengan terburu buru. namun sikapnya yang terburu buru membuat dia menjadi pusat perhatian seketika. hanya saja Atha sepertinya tidak memikirkan hal itu untuk saat ini. ia melanjutkan langkah kakinya tanpa menoleh ke belakang.

kepalanya menoleh ke kanan kiri, memastikan jika tidak ada yang mengikuti atau memata matai dirinya. ia masi terus berjalan dengan terburu buru.

sedari tadi jalan ia hanya mendapati tatapan aneh dari orang yang ia temui sepanjang perjalanan pulang. entah tatapan khawatir, mengasihani atau takut.

tak banyak juga yang menanyakan kondisinya seperti " neng kunaon jalana meni gurung gusuh kitu?" ah Atha tadi mengabaikannya ia tak tahu orang itu berbicara apa.

setiap orang yang menanyakan kondisinya ia selalu menghindar dan berlari. mungkin orang orang bermaksud baik dengan menanyakan keadaanya. karna kondisi dia sekarang memakai baju seragam, baju dan rambut acak-acakan. keringat bercucuran. dan berjalan dengan cepat seolah di kejar setan.

tiba di depan rumah milik keluarganya ia segara masuk ke dalam lalu mengunci pintu rumah utama. memasuki kamarnya yang berada di atas tanpa melepaskan sepatu. melakukan hal yang sama yaitu mengunci pintu kamar, lalu melemparkan kuncinya ke sembarang tempat. matanya menatap jendela yang masih terbuka lebar. dengan langkah panjang dia mendekati arah jendela lalu menutupnya tak lupa dengan tirainya.

membuka sepatunya asal lalu melemparkan ke ke sembarang tempat. berjalan dari sekolah ke rumah bukan lah hal mudah di tambah dengan gerakan kaki yang lumayan terburu buru. keringatnya keluar begitu deras, ia sudah seperti mandi keringat karna tubuhnya di penuhi keringat. menganti seragamnya asal lalu memilih asal pula kaos yang di kenakannya.

sepertinya memilih untuk tidur dengan terbungkus selimut di siang hari, walau bau matahari dan keringat itu adalah ide bagus untuk saat ini. ia hanya perlu memencet remot ac untuk memperdingin ruangan kan? dengan begitu tidak akan mati kepanasan.

bagaimana juga hari ini ia terlalu takut untuk menghadapi situasi yang terlalu dadakan untuk membuatnya kembali seperti dahulu. ia perlu meminum obat itu? ya mungkin! hanya sesekali tidak akan membuatnya over dosis kan. ia hanya ingin tidur sebentar untuk melupakan masalahnya sejenak.

.

sudah tiga jam lebih Atha tertidur di dalam kamarnya. wajahnya tenang sekali, ia tertidur sangat nyenyak. tapi keluarganya cemas karna Atha tak kunjung keluar. tak biasanya Atha mengunci pintu beserta jendelanya.

mencari cara agar pintu segera terbuka tanpa merusaknya.

kak Nabila menatap mamah lily geram. "kenapa gak pake kunci cadangan aja si?" ucapnya lalu sebari menatap handphone.

dengan cepat mama lily mengambil kunci cadangan yang ia simpan di laci kamarnya. ia memang sengaja mengambil kunci cadangan setiap kamar. untuk berjaga jaga seperti situasi sekarang. tapi panik malah membuat otaknya tak berfikir jernih.

ia kembali ke depan pintu kama Atha. tangannya mencoba membuka pintu. seperti tak bisa di ajak kerja sama kunci yang ia pegang malah terjatuh.

kak Nabila yang geram melihatnya terpaksa membantu. ia bangkit dari duduknya lalu meletakan handphonenya begitu saja. "sini biar sama kakak aja" ucapnya sebari meminta kunci cadangan yang di pegang mama lily.

Nabila paham sekali kepanikan yang menyarang mamanya ini. tapi bukan kah ini terlalu berlebihan untuk seorang Agatha? yang ia yakin adiknya ini hanya stress karna cinta. aha dia benci dirinya yang dulu tak di perbolehkan pacaran saat SMA tapi adiknya? boleh boleh saja.

"Atha ini mamah nak" ucap mama lily dengan nada bergetar. ia yakin ada sesuatu yang tak beres dengan anaknya ini. karna Atha tak pernah bersikap seperti ini biasanya. ia takut.

klek

pintu terbuka sempurna menampakan Atha yang tertidur lelap. mama lily menghampirinya dengan tergesa. memegang kening pelaku yang membuatnya cemas. menatap sekitar yang menurutnya aneh. baju sepatu dimana saja, suhu kamar yang terlalu dingin padahal Atha tidak bisa kedinginan. ia masih memperhatikan keadaan kamar Atha. seperti ada yang janggal.

"mah udah lah palingan tuh anak stress gara gara putus sama cowo" ucapnya kak Nabila sebari menatap malas.

"kakak coba liat ini" tunuk mama lily

haiiiiiiiiiiiiiiii terima kasih telah membacaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

candyWhere stories live. Discover now