Part 15

9 5 0
                                    

bismillah aja dulu!

baca gih

vote juga jangan lupa hehe

komentar juga ihh

.

15

banyak sekali orang orang yang berlalu Lalang, ekspresi yang mereka tunjukan pun beragam. sedih karna akan berpisah, terharu karna baru bertemu. atau tiada ekspresi pun ada.

gadis bermabut sebahu memasang earphonenya. menikamati melodi indah sebuah lagu. bukan lah menunggu itu membosankan? lebih baik dia mendengarkan lagu sebari menjelajahi dunia Instagram. mimic wajahnya berubah rubah.

"ah Atha iri banget si, ni kenapa orang bias punya pengikut banyak banget?" gerutunya "Atha mah pengikut seribu limaratus yang di ikutinya seribu tujuh ratus. gak adil banget tau! padahal Atha juga cantik!" lanjutnya.

"eh ini kan hape punya mama! kenapa ada di Atha si? hp Atha nya kemana?" Tanya nya kepada diri sendiri. tangannya mencari di tiap saku miliknya bahkan ia mencari kantong tas miliknya. namun nihil tak ada hape miliknya.

"apa ketinggalandi kereta tadi? ah mana mungkin! tadi atha tuh ggak mainin hape! lagian ini juga masih di stasiun" monolognya.

ia menarik napasnya lalu menghembuskan kembali napasnya dengan pelan sebari memejamkan matanya sebentar. "okeh rip buat hape Atha!"

'puk'

Atha menoleh saat pundaknya di tepuk, matanya menangkapn satu pasang mata yang setajam elang. ia merotasikan matanya, saat ia mengetahui siapa pelaku yang menepuknya.

"galaan! lama banget si! gak bias ya buat gue gak kesel!" teriak Atha, yang mengundang perhatin oaring orang yang sedang berlalu Lalang.

"mulut, mulut" balasnya.

Atha segera menutup mulutnya lalu menatap sekitarnya, ia tersenyum canggung sebari merapatkan kedua tangannya seolah meminta maaf.

"ayo balik" ucap galandra sebari membawakan koper milik Atha. " yuk" balas Atha, ia cukup tak punya muka untuk disini sekarang. tolong jangan salahkan dia salahkan saja mulutnya kenapa mempunyai mulut cempereng?

keduannya berjalan dengan Atha yang berada di belakang galadra. mata Atha memperhatikan tubuh galandra, ia mentap dari atas hingga bawah.

"kata papa, galan itu dari kampung tapi ko bias bisanya si dia ganteng kaya orang bule bahkan dia punya perawakan yang bagus. mamanya galandra waktu hamilnya ngidam apa si sama anak ini. tapii Atha tetep gak suka sama galan! dia mulutnya pedes kaya seblak Atha yang sambelnya 10 sendok. gak enak! tapi buat Atha candu ke toilet"

'brak'

"awwh" ringis Atha sebari memegang keningnya. ia menabrak punggung milik Glandra. "ihh kenapa gak bilang si kalo mau berhenti!"

"mobilnya di depan, lagian punya mata gak di pake?" balasnya. baru saja Atha hendak membalas ucapan Galandra. ia segera memasuki mobil milik galandra. bisa bisa anak ini besar kepala karna ia menjawab ' tadi Atha mikirin galan jadi nabrak punggung galan deh' gak gak dia gak mau'

"mending lu tidur dari pada ngelamun kalo ujung ujungnya harus ke dukun" ucap galandra,

"ha?" otak Atha mencerna ucapan ynag dimaksud galan.

galandra mengendari mobilnya, ia pikir bakal lama jika menunggu Atha selesai berfikir. terlihat jelas sekali di wajahnya bahwa, anak itu sedang berfikir keras.

"maksudnya apa si? bawa bawa dukun segala" tanya Atha ynag masih tak paham padahal keduanya sudah setengah jalan ke rumah Atha.

"nanti kalo lu udah nemu jawabannya kasih tau gue! tapi sekarang waktunya makan dulu gue laper" ucapnya sebari memegang perut. Atha mengngguk patuh, lalu keluar dari mobilnya dan mengikuti galandra dari belakang.

candyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang