duasalapan

1K 133 9
                                    

Hari-hari berlalu... kini yang dilakukan Jin hanya berusaha mendekati sang Kakak yang selalu menutup diri pada dirinya. Setiap Jin masuk kedalam kamar Yoongi, yang ia dapat hanya tatapan kosong dan teriakan pilu dari bibie Kakaknya. Meneriaki bahwa dirinya pembunuh dan tidak pantas dimaafkan. Tidak hanya Jin, Soohan juga setiap hari membawakan makan dan berusaha agar Yoongi mau keluar.

Kali ini Jin akan berusaha lebih keras agar psikis Kakaknya bisa membaik lagi.

Ia berniat untuk masuk ke kamar Yoongi namun baru keluar pintu kamarnya ia sudah melihat Yoongi keluar dari sana dengan penampilan kasualnya.

Yoongi menoleh, menatah sebentar Jin.

"Kakak mau kemana?."

Jin mendekatkan dirinya ke hadapan Yoongi.

"Gue mau keluar. Gue janji ga lama. Gue pengen nenangin diri dulu sebentar."

Jin paham. Ia akan selalu mendukung Yoongi jika memang yang terbaik untuknya. Jin tersenyum dan mengangguk.

Dalam hati Yoongi ia ingin memeluk sang adik dan mengucapkan maaf untuk yang kesekian kalinya, namun ia tidak ingin terlihat menyedihkan dan akan berakhir pada dirinya yang emosi karena melihat air mata Seokjin.





...







Yoongi tiba ditempat biasa mereka, teman-temannya berkumpul. Disana sudah ada Jimin, Jungkook dan juga Hoseok sudah duduk dengan beberapa cemilan dan rokok tersedia dimeja.

Saat Yoongi melangkahkan makinya mendekat, ketiga orang itu langsung berdiri dan memandangi Yoongi lekat. Tanpa ragu ketiganya memecah jarak dan memeluk Yoongi bersamaan.

"Guys...."

Cukup haru. Teman-temannya yang kemarin jauh darinya kini sedekat dulu lagi. Mereka menjaga jarak tanpa bicara apapun, bukan tanpa alasan. Mereka bertiga yang selalu memberikan arahan pada Yoongi mengenai Jin, sedangkan Yoongi kini menyadari bahwa adiknya adalah segalanya bagi dirinya.

"Maafin kita. Gue ga seharusnya ngasih kalimat gaenak tentang adek lo," ucap Hoseok dan melepas pelukan mereka.

"Gue turut berduka tentang bokap lo. Kami terlalu malu buat kesana padahal harusnya kita tau lo butuh kita buat nenangin lo."

Kalimat Jimin membuat hatinya sedikit lega.

Anpa Yoongi ketahui semua teman-temannya turut menyesali tentang kejadian lalu-lalu, tentang hal hal yang buruk yang mereka ucapkan mengenai Seokjin. Sekarang mereka menyadari bahwa mereka tidak berada di posisi Seokjin yang hidupnya juga terasa sulit.

"Maafin gue yang tiba-tiba jauhin lo semua."

Mereka semua langsung duduk dan mengobrol mengenai apapun hal yang terkadang random atau mengenai masalah hidup seorang laki-laki.

"Kalo lo ngerasa gapunya penopang buat nguatin lo. Kita semua ada disini jangan lupa."

Hangat. Itulah yang dirasakan Yoongi. Ia bersyukur memiliki teman-teman yang baik.

"Makasih semuanya."











...






Semalam Jin menunggu kedatangan Yoongi pulang hampir larut malam. Namun sayang Kakaknya tidak kunjung tiba. Ia hampir saja akan menyusul Yoongi dan mencari keberadaannya. Syukurlah saat itu ia mengirim pesan singkat pada Jin dan mengatakan bahwa ia akan menginap disana.

Can U See Me?Where stories live. Discover now