genep

1.3K 157 18
                                    

Yoongi selesai makan. Ia menunggu sang adik untuk datang ke kamarnya lagi. Namun 15 menit menunggu, Jin tak kunjung datang.

Ia mengambil ponsel dan memanggil asisten rumah tangganya. Meminta dia untuk segera keatas dan langsung masuk kekamar.

Tak lama pintu itu terbuka menampilkan sosok ya g ia sudah telpon sebelumnya.

"Bi... Jin udah makan?."

Wajahnya terlihat sedikit bingung karena semenjak tadi ia tidak melihat kehadiran Jin.

"Maaf den. Bibi gak tau kalo Aden udah pulang."

Yoongi mengangguk paham "Bibi cek ke kamarnya boleh?."

Ia pun mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan Yoongi untuk pergi memeriksa Jin.

Dia masuk tanpa permisi karena memang sebelumnya Jin selalu mengijinkan untuk masuk tanpa mengetuk pintu.

Pemandangan yang ia temukan hanyalah Jin yang tertidur dengan kaki yang masih menjuntai ke lantai.

Wajah Jin bahkan terlihat kelelahan. Walau ia belum makan tapi Bibi sangat tidak tega membangunkan sang majikan, tapi ia membetulkan posisi kaki pendek Jin yang masih menjuntai menyentuh lantai.

Matanya memicing kala ia melihat botol obat di nakas yang masih terbuka.
Ada perasaan bingung karena Jin tidak pernah mengonsumsi obat sebanyak ini. Tapi ia juga terlalu tidak enak jika menanyakan langsung pada Jin. Dengan inisiatifnya ia menutup obat-obat itu dan pergi keluar kembali kekamar Yoongi.

"Den saya boleh masuk?."

Tanya Bibi yang masih berada diluar kamar.

"Iya bi."

Ia membuka knop pintu dengan hati-hati lalu berjalan mendekat ke ranjang yang menjadi temoatnya bersender.

"Tadi saya cek, den Jin tidur den."

Meskipun mereka tidak dekat tapi Yoongi tau Jin adalah tipikal orang yang tidak mudah tertidur. Ia menepis rasa khawatirnya.

"Bibi nanti bawakan makan buat Jin kesini ya?."

Bibi hanya mengangguk.

Bukan tanpa alasan Yoongi menyuruh membawa makan kesini, karena ia yakin betul Jin akan langsung kekamarnya saat ia terbangun nanti.














...










Tidak lama setelahnya, perkiraan Yoongi tepat. Jin masuk kekamarnya dengan tergesa-gesa bahkan pintu itu ia dorong kuat hingga membuat Yoongi terkejut.

"Kak maaf! Jin tadi ketiduran. Kakak udah makan sama minum obat?."

Yoongi menatap sang adik gemas. Ia merentangkan tangannya dan menyuruh sang adik untuk duduk di tepi ranjang.

"Udah. Lo makan dulu tuh bibi udah bawa."

Jin langsung memandang makanan yang berada diatas nakas. Sebenarnya tidak ada sedikit pun selera makan timbul. Justru ia merasa mual dan malas makan.

"Nanti aja kak. Belum mandi."

"Makan dulu. Lo dari tadi belum makan, nanti kalo sakit repot! Gaada yang ngurus."

Jin mengangguk paham. Ia berdiri dan mengambil nampan berisi nasi dan lauk. Ia segera melangkah pergi namun suara Yoongi mencegahnya.

Can U See Me?Where stories live. Discover now