duagenep

930 128 29
                                    

Suasana malam yang dingin dan sepi menyelimuti dua orang yang sedang berhadapan di luar rumah. Dengan aroma dingin yang menusuk tidak membuat menghentikkan keduanya dalam berbicara empat mata. Sudah hampir 15 menit berlalu, namun tidak ada yang memulai percakapan. Sampai dimana Seungcheol berdiri dan pamit.

"Tunggu!."

Cegah Soohan dengan menangkap kedua lengan Seungcheol.

"Apa kita benar-benar tidak bisa kembali?."

Tanpa sepengetahuan siapapun, pembicaraan ini sering mereka lakukan. Soohan yang selalu meminta rujuk padahal ia sendiri yang meminta berpisah. Bukan tanpa alasan.

Soohan hanya menyesal.

Karena lebih memilih lelaki yang jelas busuk dibanding seseorang yang sudah bersama dengannya dalam waktu yang lama.

Dalam hati Seungcheol sendiri, ia rindu. Rindu dengan Soohan. Tidak apa sebenarnya ia masih bisa merawat Jin sendiri sejak dulu memang sudah seperti itu. Tapi keadaannya kini berbeda, ia ingin bahagia. Tidak. Ia ingin semuanya bahagia, bukan hanya dirinya. Tapi Jin, juga Yoongi. Ia tidak mau jika harus membiarkan Jin merasa terasingkan, Jin anaknya. Anak mereka.

"Lalu mengulang semuanya seperti dulu?."

Soohan menunduk.

"Aku menyesal. Aku menyesal telah memilih orang lain dibanding dengan kamu."

Seungcheol tersenyum. Ia pun begitu, ia tidak menemukan perempuan sehebat Soohan yang mampu sabar dengan sikapnya yang dulu tempramen.

Sayang, Perempuan itu sama sekali tidak menyadari kesalahannya yang sesungguhnya.

"Apa kamu belum sadar juga? Apa kamu mau kita bertengkar karena hal yang sama setiap hari? Aku hanya ingin kamu menerima anak kandungmu sendiri apa itu sulit?."

Seungcheol mengusap wajahnya kasar. Ia tidak begitu peduli dengan penyesalan yang dirasakan Soohan. Ia hanya ingin perempuannya kini menyadari kesalahannya dan mulai berubah.

"Jin adalah bagian dari hidupku. Kalau kamu tidak menerimanya, sama saja kamu tidak menghargaiku."

Soohan langsung berdiri dan menyamakan tingginya dengan Seungcheol.

"AKU SUDAH MENCOBANYA!!."

Deru nafas Soohan memburu. Oa mengeluarkan semuanya. Semua emosinya mengenai Jin. Sengaja ia tinggal disini dan memintanya untuk belajar giat agar ada rasa timbul sebagai seorang ibu. Namun semuanya tidak mudah. Tidak secepat itu membalikkan hati Soohan.

"Aku juga ingin menyayanginya tapi tidak semudah itu."

Kini matanya sudah berderai air mata.

"Aku mencoba menerima semuanya. Lalu apa kamu sudah mencoba menerimaku?."

Seungcheol membisu.

Memang ia tidak pernah menunjukkan rasa belas kasih terhadap Soohan. Tidak pernah selama mereka bercerai hanya kalimat singkat dan dingin yang dilontarkan Seungcheol pada Soohan.

Kakinya mendekat dan menyentuh kedua pundak Soohan lembut. Ia memghela nafas dan memandangnya dengan penuh kasih.

"Aku ingin kita bersama, dengan anak-anak dan diri kamu yang baru. Sekaligus ibu bagi kedua anak kita."

Soohan mengangguk. Ia setuju atas semua yang diinginkan Seungcheol.

"Iya... aku coba, buat anak-anak."












...













Jin sedang bersiap-siap karena hari ini adalah hari kelulusannya. Dengan kemeja rapih dan juga rambut yang sudah tertata, ia berjalan keluar.

Can U See Me?Where stories live. Discover now