Part 43

76.6K 6.8K 1.7K
                                    

Bestie ketikannya dijaga ya, ada yg dm aku maki-maki udah gitu minta up maksa banget, atuh aku bakalan up kok, sabar aja.

Jangan lupa tinggalkan jejak! Happy reading🌷

***

Alan menatap kesal ponselnya, pagi-pagi sekali Darrel mengabari jika ia harus kembali mengikuti Mona si gadis bayak tingkah itu. Darrel juga mengatakan bahwa Oscar ayah dari Venus sedang menyusun rencana licik, dan Alan ditugaskan untuk memata-matai Mona takut gadis ini berulah lagi.

"Sialan! Kenapa harus gue lagi sih, ini juga Gwen kemana coba gak muncul-muncul." Umpat Alan kesal.

Namun laki-laki itu tetap menjalankan perintah Darrel. Ia tengah bersiap menuju apartemen Mona. Mobil Alan melaju membelah jalanan yang sepi, jam masih menunjukkan pukul 7 pagi. Sangat mengesalkan, untuk apa juga dia mengikuti ucapan Darrel. Mana mungkin gadis itu pergi sepagi ini.

"Kalau sampe tuh cewe belum bangun jam segini gue pites beneran si Darrel."

Alan menghentikan mobilnya di seberang gedung apartemen Mona. Pandangannya menelisik menatap seorang gadis yang baru saja keluar dari gedung apartemen.

 Pandangannya menelisik menatap seorang gadis yang baru saja keluar dari gedung apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gile, napa jadi cakep tuh cewek." Gumam Alan tanpa sadar. Namun ia segera menepis saat menyadari ucapannya. "Gak, gak. Cakepan juga kucing gue di rumah."

Alan kemudian melajukan mobil mengikuti taksi yang ditumpangi Mona. Dalam perjalanan ia mengernyitkan dahi bingung lantaran sudah menempuh waktu 1 jam taksi itu tak berhenti juga.

"Mau kemana sih nie cewek." Gumam Alan kesal.

Dering ponsel berbunyi, nama Darrel tertera disana semakin membuat Alan kesal. Ia mengambil ponsel secara kasar.

"Ngapain lagi sih, gue udah ngikutin sih Mona ya." Alan berucap kesal.

"Selow atuh, gue cuma mau nanya lo bawa senjata kan? Buat jaga-jaga takut kepala lo di dorr disana."

"Galucu anjing, doain yang baik napa."

Terdengar suara kekehan Darrel.

"Kerja yang fokus ya boss."

Sambungan telepon teputus sepihak. Alan mengumpati Darrel yang semakin membuatnya kesal. Alan melempar ponselnya ke dasboard mobil tanpa memperdulikan jika ponselnya akan rusak. Toh, ia bisa membeli yang baru, duitnya terlalu berharga sekedar hanya disimpan.

"Emang nyari mati tuh bocah."

Setelah melewati perjalanan yang panjang, taksi yang ditumpangi Mona akhirnya berhenti di sebuah hotel ternama. Alan memberhentikan mobilnya tak jauh dari taksi agar tidak menimbulkan kecurigaan.

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang