Akhirnya

84.8K 11.2K 693
                                    

Kalo ketemu typo tandain aja
Nanti gue revisi nunggu ending






"Lo pikir gue bodoh!!" bentak Lora.

Lora menendang Robert hingga terjatuh dan menodongkan pistol kearah Robert, hal itu membuat semua orang terkejut dan Robert ketakutan.

"Lora! Apa yang kamu lakukan!? Itu kakek kamu!!" bentak Enda.

"Diem!"

Audrin berada dalam pelukan Adnan dan Arya segera memeluk Alika yang belum sadarkan diri.

"Bunda, bangun." Arya berbisik lirih pada Alika, dia tak sanggup melihat keadaan Alika saat ini.

"Maybe yes, maybe No. Tapi yang jelas gue bukan cucu Lo!" tegas Lora.

Lora maju lalu membungkuk mendekati telinga Robert.

"Gue gak tau, bener atau gak yang Lo bilang tadi. Tapi yang pasti gue emang bukan cucu Lo mau pun Anggara." Robert menatap Lora dengan tatapan tak bisa diartikan.

"Alora Azzeta Audrine sudah meninggal karena ulang Serly, cucu Lo. Dan kini hanya ada Kiraya Putri, jiwa yang tersesat ketubuh Alora Azzeta Audrine." Robert semakin terkejut.

Mereka semua penasaran dengan apa yang dikatakan Lora pada Robert.

"Maksudmu?" tanya Robert.

"Transmigrasi." Robert melotot mendengar bisikan Lora.

"Jadi gue gak akan ragu buat bunuh Lo, karena Lo bukan siapa-siapa gue."

"Dan satu hal yang perlu Lo tau, gue beruntung karena bukan menjadi Lora yang asli."

Lora mundur dan berdiri kembali.

"Mau siapapun kamu! Kamu tetap cucuku!! Cucu seorang kriminal!!" teriak Robert.

Mereka semua terkejut namun tetap siaga melindungi Alika yang masih belum sadar juga.

"Najis punya kakek kriminal kayak Lo!" ujar Lora.

"Heh! Kau tidak bisa mengelak Lora, kau terlahir dari rahim seorang anak kriminal." Lora memutar matanya jengah.

"Untung gue bukan Lora yang asli, kalo gak. Astagfirullah banget dah hidup gue." Batin Lora.

"Lo pikir gue peduli, Lo ada liat muka gue peduli? Ya kali!" ketus Lora.

"Lora," panggil Anggara.

"Mending kalian semua pergi, mumpung dia udah gak bisa berkutik!" tegas Lora.

Brak!

Semua menoleh pada pintu yang dibuka dengan kasar.

"Mau kelar hem?" tanya seorang laki-laki yang menodongkan pistol kearah kepala gadis yang ada dalam dekapannya.

"Asya!!" Teriak semua orang minus Enda dan Robert.

"Ra-ra, tolooong!" lirih Asya.

"Lepasin dia!" bentak Arya.

"Tidak semudah itu," ujarnya.

Semua orang sudah ketakutan melihat Asya yang nampak tertekan dalam dekapan laki-laki itu.

Brak!!

"Aaa!!"

Lagi-lagi mereka dikejutkan dengan Nina yang membalas perbuatan orang itu dengan mengepit kepala Enda dan menodongkan pistol kearah kepala Enda.

"Apa? Lo pikir gue gak bisa?" tanya Nina.

Lora pun tak menyia-nyiakan kesempatan, dia menyingkap gaunnya lalu menendang tangan laki-laki itu dan segera menarik Asya.

Jiwa yang Tersesat (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang