Suara hantu bikin ngompol

80.9K 11.5K 1.1K
                                    

Ayo denger dulu lagunya, biar pas bagian Asya nakut-nakutin dapet feel-nya

"Lihat Ayah mereka menghabisi semua hantu kita," ujar wanita paruh baya.

"Ck! Joseph! Lakukan rencana B!" titahnya pada asisten pribadinya.

"Ayah, lihatlah laki-laki itu. Heh, masih terbaring lemah. Kenapa dia tidak meninggal saja?" tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah anaknya.

"Tidak semua itu Enda," ujarnya.

"Heh! Dasar pria bodoh!" ketusnya pada seorang pria paruh baya yang terbaring lemah diatas kasur elektronik.

"Mari kita lihat tawanan kita," ujar pria tua itu.

Wanita yang memiliki nama Enda itu mengangguk.

"Apa suamimu sudah menyelamatkan putri kalian?" tanya pria tua itu.

"Iya ayah, dia sedang melakukannya."

____

"Mami, Mami gapapa kan?" tanya Nina pada Maminya yang terikat.

Ternyata bukan hanya keluarga Lora dan Asya, tapi juga keluarga para sahabatnya pun ikut diculik.

"Mami gapapa sayang, kamu gimana?" tanya Maminya.

"Nina baik-baik aja kok Mi, cuma tangan Nina sakit."

"Maafkan saya, ini semua salah saya." Semua orang yang masih terikat memandang Anggara yang menunduk.

"Ini bukan sepenuhnya salah Kakek kok," sahut Adnan.

"Benar, mungkin juga kami ada salah." Ayahnya Cece menyahut.

"Betul, mungkin kami juga." Mereka semua mengangguk mendengar penuturan Ayahnya Bagus.

"Bagaimana dengan Bunda?" tanya Arya.

Mereka semua menoleh pada sebuah ranjang kayu dan disanalah Alika terbaring lemah. Untungnya saat diculik dia sudah ditangani oleh dokter.

"Alika," gumam Dinda.

"Masuk!!" Mereka semua terkejut saat mendengar bentakan dari arah pintu.

"Lora!!" teriak mereka semua.

Lora yang tadinya mendengus saat melihat mereka semua tersenyum santai.

"Hai," sapa Lora disertai senyum manis.

"Diam disini bocah nakal!!" bentak pria botak itu.

"Heh! Untung Lo botak! Kalo gak, gue botakin Lo!!" bentak Lora.

"Diam!!" bentaknya.

"Diim! Hilih bicit! Dasar botak!" ketus Lora.

Pria botak itu ingin marah, namun dia urungkan lalu menutup pintu ruangan itu dengan kasar.

"Buseet! Kasian tuh pintu," gumam Lora.

"Lora!!" pekik Audrin.

"Mami," balas Lora.

Lora bangun dan mendekati Audrin.

"Mami tenang aja, bentar lagi kita semua bebas." Audrin tersenyum lalu mengangguk mendengar bisikan Lora.

"Kalian semua jangan khawatir, kita semua akan bebas. Karena gue gak sendirian," ujar Lora dengan yakin.

Flashback on

"Gue punya rencana," ujar Garel.

"Apa?" tanya Asya.

"Jadi gini, nanti Lora pura-pura menyerahkan dirinya sama mereka. Nah Lora pasti dimasukin keruang penyekapan bukan?" Mereka semua mengangguk.

Jiwa yang Tersesat (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang