Rencana busuk sih musuh

107K 15.2K 1.2K
                                    


Lora tengah duduk di kantin sendiri, dia sedang menunggu kedua sahabatnya.

"Hai kak." Lora menoleh sekolah lalu melanjutkan kegiatannya yang tengah membuka aplikasi tik tok.

"Aku boleh duduk disini?" tanya gadis itu dan masih diabaikan oleh Lora.

Tanpa menunggu persetujuan dari Lora dia langsung duduk saja.

"Kakak berubah gini cuma buat narik perhatian Gavin kan?" tanya gadis yang tak lain adalah Serly.

Lora melirik sekilas lalu kembali menunduk.

"Tapi sayang, Gavin gak tertarik sama sekali." Lora menghela nafas jengah.

"Adek sepupu yang baik hati dan tidak sombong cuma munafik gue kasih tau ya ke elo. Gue berubah bukan buat narik perhatian sih Gavin itu, gue berubah atas kemauan gue sendiri." Lora menatap Serly.

"Kenapa takut Gavin putar haluan?" tanya Lora.

"Gak, kakak liat aja apa yang akan aku lakukan." Lora menatap malas gadis didepannya ini.

Serly menarik tangan Lora lalu menamparkan tangan Lora kewajahnya dengan kuat.

Lora hanya diam saja tidak perduli dengan apa yang dilakukan oleh gadis itu.

"LORA!!" Lora menoleh pada pintu kantin dan terlihat disana Gavin dan semua teman-temannya menatapnya benci.

Serly tersenyum puas lalu berpura-pura menangis.

"Lo apa-apaan sih?!" bentak Gavin.

"Ser, kamu gapapa?" tanya Gavin khawatir.

"Aku hiks sakit pipi aku hiks." Gavin menggeram marah.

Lora hanya memutar matanya jengah.

Plak

Mata Lora melotot kaget saat Dimas menamparnya.

Lora bangkit dari kursinya lalu menendang kursi itu hingga membuat kursi tersebut rusak.

Lora menarik kera baju Dimas membuat sang empu terdiam sekaligus terkejut.

Semua orang lantas terdiam.

"Denger ya! Gue dari tadi duduk disini dengan Ateng, eh nih anak HARAM! Dateng dan ngoceh gak jelas! Terus narik tangan gue buat nampar wajahnya yang kek binatang itu!!" bentak Lora dan membanting Dimas, membuat Dimas hampir tersungkur.

"Alah alesan aja Lo! Mana mungkin Serly gitu," ujar Andre.

"Lo diem atau gue bikin Lo gak bisa ngomong selama-lamanya!" tegas Lora membuat Andre terdiam.

"Gak kok, hiks. Tadi aku cuma mau minta maaf. Terus hiks kak Lora gak mau maafin hiks dan nampar aku hiks," bohong Serly.

"Ck! Pembohong!" bentak Lora.

Plak

"Cukup ya Lora! Cukup Lo kasarin Adek gue!" bentak Arya.

"Oh, terus gimana dengan kalian yang selalu kasar sama gue! Gue juga Adek kalian bang!!" bentak Lora.

"Tapi gue gak mau punya Adek bodoh dan jahat kayak Lo." Lora menoleh pada Darren.

Dia sadar mereka bukanlah Abang kandungnya, tapi. Tubuh ini, tubuh yang dia tempati saat ini adalah adik kandung mereka.

Dulu saat masih menjadi Kira, dia sangat ingin memiliki seorang kakak laki-laki tapi sayang dia anak sulung.

"Iya, gue emang bukan adik kalian. Dan selamanya akan tetap begitu! Tai dia!! Dia juga bukan adik kalian!! Dia anak haram!! Sedangkan gue. Gue anak kandung Papi sama Mami!" bentak Lora.

Jiwa yang Tersesat (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang