Sesuatu kembali teringat

34 7 0
                                    

Song For to Day: Rasa ini indah, By: Utopia.

"dikit? Lo belagu banget yaa, untung cuman goresan kalau sampai ada yang patah gimana? Lo mau tanggung jawab? Enggak kan! Palingan juga nanti lo nangis kek orang gila karna gak bisa ngapa-ngapain. Makanya jangan semua dijadiin bahan becandaan! Kayak semuanya bisa lo lakuin aja!"

Alle mengepalkan tangannya, dadanya terasa sesak saat mendengar Alden membentak panjang lebar seperti itu. Sudah lama sejak kepergian mama ia tidak mendengar lagi seseorang memarahinya seperti itu, seperti sarat akan kekhawatiran.

Mendengar laki-laki itu marah ia jadi kembali teringat seseorang. Jelas sekali terasa aura kebencian keluar dari tatapan mata Alden, Alle terkekeh miris. Sebenci itukah laki-laki itu padanya.

Alle tahu bahwa dirinya baru saja mengenal laki-laki itu, ia tahu sikap nya yang sok kenal dan sok akrab akan membuat Alden sangat membenci nya.

Alle juga tidak tahu kenapa ia bersikap seperti itu pada Alden yang notaben nya adalah orang yang tak ia kenal, hanya kebetulan bertemu dengannya malam itu membuat Alle sedikit tertarik, bukan karna suka tapi sikap laki-laki itu membuat ia kembali teringat pada seseorang yang sangat menyayangi nya dulu.

Ditambah bagaimana laki-laki itu memarahinya tadi, membentak dan selalu memasang wajah dingin nan datar setiap menatap Alle. Ia sangat merindukan orang itu.

"lo budek! Denger ngga apa yang gue bilang?" ujar Alden.

Alle terkekeh geli, ia menatap Alden dengan ekspresi yang sulit diartikan, sedangkan laki-laki itu memandang heran ke arah Alle.

"lo suka yaa sama gue, lo khawatir kan? Pantesan gak usah pake marah-marah, lo ngomong baik-baik juga ngga bakal gue denger kok." ujar gadis itu dengan intonasi manja seolah-olah apa yang Alden ucapkan padanya tadi adalah hal sepele 'becandaan'.

Alden tidak percaya apa yang baru saja ia lihat, ia memalingkan wajah sembari menghembuskan nafas muak. Gadis itu mempermainkan nya, jujur Alden paling tidak suka jika seseorang tidak menghargainya.

"gue nggak tau lagi gimana caranya ngomong sama lo, gak guna tau nggak!" sinis Alden kemudian berlalu pergi meninggalkan Alle yang menatap nanar punggung laki-laki itu.

© © ©

"lo serius Al, Demi apa lo dibentak sama cowok cupu itu?" teriak seorang gadis yang tak lain adalah Geby.

Sepulang sekolah tadi Alle sengaja tidak pulang ke rumah, gadis itu membujuk Misya agar mau ikut dengannya pergi berkunjung ke rumah Geby, awalnya Misya menolak keras dan nyaris membuat Alle jalan sendiri, tapi bukan Alle namanya jika tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Mereka tengah berada didalam kamar Geby, duduk bersila di atas kasur Qing Size gadis itu, sedangkan Misya asik memakan cemilan dimeja belajar Geby.

"gue serius, emang pernah gitu gue bohong?" tukas Alle mendelik.

Ck, Geby berdecak "mana tau aja kan." ujar gadis itu.

"terserah lo deh mau percaya apa enggak, tapi liat Alden gue jadi inget seseorang." seketika suasana didalam kamar itu menjadi hening dan canggung.

"Sagara?" seru Misya tiba-tiba ikut nimbrung di sana. "gue juga ngerasa kayak gitu pas liat si Alden." lanjut gadis itu.

Tak ada sahutan dari Alle membuat Geby membesarkan bola matanya diikuti gelengan kepala pada Misya seperti memberi isyarat agar diam, "mulut lo bisa dikondisiin ngga Mis?" bisik Geby melihat situasi yang tak memungkinkan.

Alle menatap kedua temannya bergantian, terpampang jelas dari raut wajah mereka yang seperti orang bersalah sangat membuat gadis itu terkikik lucu.

Monokrom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang