Monokrom 1

272 159 28
                                    

Song For to Day: 10,000 Hours, By:Justin Bieber

Follow ig: wini.bighwr

"Nggak ada yang mau bantuin dia?"
Tanya Alle menunjuk dengan dagu pada Siti yang tengah berlutut di bawah nya.

Alle mengedikkan bahu tidak peduli kemudian ikut berlutut didepan Siti.

"Sayang nya nggak ada yang peduli sama lo, mereka nganggep lo nggak ada Siti, jadi percuma lo sekolah disini."

Alle menatap Siti dengan ekspresi yang dibuat-buat seolah iba.

"Hmm, gue punya saran buat lo_

Alle berdiri dan berjalan ke arah tong sampah yang berada di sudut paling belakang kelas, siswa siswi yang memperhatikan itu hanya diam menunggu kelanjutan aksi gadis gila itu.

Ternyata Alle mengambil tong sampah itu dan membawanya ke arah tempat Siti yang masih setia dengan posisi berlutut.

"kayak nya lo cocok temenan sama sampah deh."

Alle mengangkat tempat sampah itu ke atas kepala Siti, membuat mereka yang melihatnya menatap tidak percaya.

Sebelum sampah itu jatuh menimpa tubuh Siti, sebuah tangan meraih cepat tempat sampah itu, membuat Alle yang tidak siap hampir saja terjatuh karna tarikan kuat itu.

Alle yang tidak terima aksi nya dihalangi menatap marah pada laki-laki yang ternyata juga menggunakan kaca mata dan berpakaian seperti orang cupu.

Alle tertawa remeh ke arah laki-laki itu,

"maksud lo apa ikut campur urusan gue?!"

Bentak Alle pada laki-laki itu, diluar dugaan laki-laki itu hanya memasang wajah cuek dan dingin.

Alle dibuat geram pada laki-laki itu, seharusnya aksi ini berjalan lancar. Alle memandang Siti dan laki-laki itu secara bergantian, ia tertawa geli saat menyadari sesuatu.

"oohh, jadi cewek ini pacar lo? Pantesan sama,,, sam-sama cupu!"

Ledek Alle tertawa mencemooh dua manusia yang menurutnya sampah dihadapan ini.

Sontak semua murid yang menonton itu tertawa terbahak mendengar ucapan Alle.

"udah cukup! Bentar lagi bel, lo nggak puas liat dia udah basah kayak gini?"

Alle menatap laki-laki itu seperti orang tidak bersalah, memasang tampang polos nya Alle menggeleng diiringi kekehan.

"kenapa? Lo mau diperlakuin sama kayak cewek lo itu."

Alle menarik kasar rambut Siti agar berdiri, ia mendongakkan kepala Siti agar menghadap ke arah laki-laki itu.

"lihat! Apa dia pacar lo?"
Titah Alle membentak Siti, gadis itu menggeleng takut.

"Jawab bego! Lo tulii?!"

Siti menggeleng ketakutan saat mendengar teriakan di samping telinganya yang keluar dari mulut Alle.

Alle menatap laki-laki itu meminta penjelasan, "dia nggak kenal sama lo, jadi buat apa susah-susah bantuin dia?"

Tanya Alle pada laki-laki itu, "gue tau, jangan-jangan lo beneran suka sama cewek ini."

"gue setuju sama lo."
Sahut Geby mendukung. Sejak tadi ia hanya diam memperhatikan teman nya itu bersama Misya.

Siswa siswi yang mendengar itu meneriaki mereka berdua, Alle yang memang sedang kesal pada laki-laki itu mendorong tubuh Siti hingga mereka beradu seperti orang berpelukan.

Misya yang mersa kelakuan Alle sudah melewati batas menarik tangan gadis nakal itu, "Al udah! kayak nya lo kelewatan deh, kasian dia udah basah karna air got."

Alle mengangkat tangan nya memberi intruksi agar teman nya itu diam tidak ikut campur.

Misya yang tidak bisa berkata-kata lagi menghela nafas pasrah.

"siti sayang, gue nggak nyangka ternyata ada juga cowok yang suka sama lo_

Alle menjeda kalimat nya memperhatikan Siti yang masih berada dekat dengan laki-laki itu.

"gimana kalau ciuman? Kebetulan lo lagi basah biar tambah basah di bawah nya."

Canda Alle yang membuat seluruh isi kelas tertawa setuju dengan ucapan nya. Ia menatap pada laki-laki itu.

"Al udah deh! Nanti guru datang lo yang kena imbas nya."

Sekarang gantian Geby yang berbicara pada Geyrel namun tetap sama, gadis itu tetap pada pendirian nya, beginilah Alle. Sangat keras kepala dan tidak pernah mau mendengar ucapan orang.

"lo nggak mau angkat kaki dari sekolah ini kan, gue bilang cium tuh cowok!"

Paksa Alle tidak sabar. "Atau gue kasi pilihan aja deh. Cium dia atau keluar dari sekolah ini!"

Skak mat, jika Alle sudah berbicara seperti itu tidak ada pilihan lain selain melakukan salah satu di antara dua itu.

Bahkan tidak ada yang berani menghentikan nya, laki-laki itu mengepalkan tangan nya.

"buruan gue nggak punya waktu!" Dan_

Cup,,
Siti akhirnya mencium laki-laki itu membuat seisi kelas kaget dibuatnya. Alle membulatkan matanya tidak percaya, kemudian ia tertawa puas.

"Demi apa lo beneran cium dia? Ternyata lo jalang juga yaa."

Ucap Alle mengejek. Tanpa ia duga Siti mendorong bahu nya, menatap Alle benci sambil menahan air mata yang sebentar lagi akan keluar.

"kamu jahat Al! Aku pastiin kamu akan menyesal udah lakuin ini ke aku."

Alle memandang mata sembap yang memerah itu, "uuhhmm, gue takut gimana dong."

Ucap Alle dengan ekspresi yang dibuat-buat nya. Siti yang tidak tahan lagi berlari keluar meninggalkan isi kelas yang hanya menertawakan nya.

"lo udah main-main sama orang yang salah Al."

Spontan Alle meremang saat mendengar seseorang membisikkan itu tepat ditelinganya dengan suara serak dan berat nya.

Saat tau ternyata laki-laki itu, Alle menaikkan sebelah alis nya kemudian tersenyum miring.

"lo pikir gue takut?"

Tantang Alle angkuh, setelah itu terdengar suara bel yang membuat ia tersenyum senang. "Tepat waktu."

Semua yang berada di sana berhamburan pergi meninggalkan lokasi kejadian tadi. Begitu juga dengan Alle dan kedua temannya yang berlalu pergi menuju meja mereka.

Sebelum itu Alle menunjuk salah satu orang yang ada di sana "lo beresin semua ini! Jangan sampai ada yang tersisa."

Laki-laki itu memperhatikan Alle seolah menilai bagaimana dan siapa gadis itu. Ia menyeringai kemudian ikut pergi dari sana.

Alle dapat melihat sekilas saat laki-laki itu menyeringai namun ia tidak peduli dan mengikuti teman-teman nya.

Benar saja, beberapa menit setelah gadis yang diperintah Alle tadi menyelesaikan pekerjaan nya, seorang guru masuk ke dalam kelas itu bersama tumpukan buku yang ada ditangan nya.

Alle merungut sebal menatap kedua teman nya malas. "jangan bilang sekarang ada ulangan!?"

Ucap Alle malas dan merebahkan kepalanya ke atas meja, bodo amat dengan ulangan itu yang penting sekarang ia ingin tidur.

_______-______________________________

Happy Reading guyss, semoga suka sama cerita gw, ada saran dan kritik jangan sungakn buat langsung komen.

Biar aku bisa koreksi okeee

Next.

Monokrom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang