Monokrom 4

187 144 4
                                    

Song For to Day: Pergi Hilang Dan lupakan, By: Remember Of to Day.

Follow ig: wini.bighwr

"atau apa?"
Sambung preman itu tak takut dengan ancaman bocah laki-laki didepan mereka.

Sedangkan Alle mengatupkan mulut kaget saat mengetahui laki-laki itu adalah Regan.

Regan mengangkat sudut bibirnya, ia menatap satu persatu preman itu.

"atau kalian mau tau gimana rasanya masuk rumah sakit tanpa disuruh."

Para preman itu tertawa mengejek, salah satu preman berbicara pada temannya.

"cabut aja woee! Dia ketua gangster lo nggak tau?"

Ucap preman itu pada preman yang lain. Alle mengerutkan kening, "ketua gangster?"

Tanpa diduga salah satu preman itu menarik paksa Alle hingga berada didepan preman itu.

Pria itu mengeluarkan pisau dan mengarahkan pisau tepat ke leher Alle. Ia memejamkan mata takut, sungguh bukan ini yang ia inginkan.

"mau apa lo! Nggak usah ikut campur urusan kita! Lagian ngapain lo bantuin cewek sombong ini?"

"dia adek gue."
Ucap Regan kemudian berjalan menghampiri Alle.

"puufftt, Alle mengejek ternyata lo masih nganggep gue adek lo."

Namun belum sempat Regan sampai didekat mereka preman itu menggoreskan ujung pisau ke leher Alle.

"aww sakit! Gilak lo yaa!"

Maki Alle yang hanya didengar tak acuh oleh preman itu, Regan yang geram tanpa aba-aba menendang dada preman itu hingga membuat nya terjungkal kebelakang.

Kesempatan itu digunakan Alle untuk kabur, ia berlari ke arah kakaknya dan bersembunyi dibalik punggung Regan.

Regan melirik sekilas Alle jelas terlihat disana setelah ini Regan akan memarahinya habis-habisan.

"dah lah bro kita cabut aja, gua nggak berani berurusan dengan ketua gangster itu."

Ucap preman itu lagi, dengan kesal mereka pergi meninggalkan Regan dan Alle, "urusan kita belum selesai! Jangan main-main lo bocah."

Preman itu berlari pergi menyisakan Alle dan Regan, setelah itu Regan membalik tubuh menghadap Alle, ia menatap Alle marah.

Sedangkan yang ditatap tersenyum polos seperti orang tak bersalah, Alle mengangkat jari telunjuk dan tengah membentuk peace.

"hehe, gue tau gue salah, tapi biarin gue kabur sekali ini aja, please."

Ujar Alle memohon pada Regan yang menatap nya dengan ekspresi menahan emosi.

"baguslah kalau lo tau lo salah, sekarang ikut gue!"

Bentak Regan kemudian menarik tangan Alle kasar.

"aww sakit kak, lo sama aja kayak preman itu, percuma lo bantuin gue begok! Lepas anjng woee lo tulii!"

Maki Alle namun tak digubris sedikitpun oleh Regan, ia malah mengeratkan genggaman tangannya pada pergelangan Alle.

"kak lo nggak denger? Sakit ini."
Ringis Alle berusaha melepaskan tangan dari Regan.

"bisa diem nggak sih, yang ada tangan lo makin tambah sakit kalau kayak gini."

"ya tetep aja sakit, lo nggak punya perasaan ya."

Ternyata Regan membawa Alle menuju mobil nya, "Masuk!"

Perintah Regan yang tak dipedulikan oleh Alle, ia hanya berdiri diam didepan pintu mobil Regan.

"gue bilang masuk lo nggak denger?"

Lanjut Regan kemudian mendorong paksa tubuh Alle agar masuk kedalam mobilnya.

"oke gue masuk, anter gue ke rumah temen gue!"

"lo pikir gue sopir, gue bakal bawa lo pulang."

Alle merenggut tak terima.

"enak aja, gue nggak tahan tinggal di rumah itu, isinya orang munafik semua! Jijik gue."

Tak lama mobil Regan melaju cepat menuju pusat kota, Alle memalingkan wajah ke arah kaca jendela, ia melihat jalanan malam begitu ramai dipenuhi kendaraan yang berlalu lalang.

Jujur ada sedikit rasa senang dihatinya ketika mengetahui ternyata Regan masih mengaggap ia seorang adik.

Alle pikir tidak ada yang peduli lagi padanya.

© © ©

Sesampainya di rumah, Alle sengaja berlari kecil menjauhi Regan agar ia tak ditarik paksa lagi.

Alle membuka pintu dan memasuki rumah terkutuk itu dan benar saja, diruang tamu sudah ada Emy dan Selly yang menantinya.

Alle mengerutkan kening, kenapa mereka belum tidur? Bukankah jam segini mereka udah kayak orang mati.

Tak lama disusul Regan yang juga memasuki rumah dengan senyum senang.

"lo udah stres ya? Ngapain senyum-senyum sendiri."

Regan mengangkat bahu acuh kemudian berjalan mendekati Emy. "mah Regan ngerekam sesuatu nih."

Ucap Regan kemudian menyodorkan sebuah video yang ada didalam hp nya pada Emy, disusul Selly yang juga ikut melihat video itu.

Alle memperhatikan mereka bertiga, dapat ia lihat Selly menutup mulut tak percaya, sedangkan Emy melihat video itu dengan ekspresi marahnya.

"jadi ini yang lo lakuin di luar sana Al?"

Tanya Selly menatap tak percaya ke arah Alle.

"maksud lo?"

Alle menatap Regan meminta penjelasan, sungguh ia tidak mengerti maksud ucapan Selly barusan.

Regan tersenyum penuh kemenangan pada Alle, ia dibuat bertambah bingung oleh Regan.

Ia mulai curiga, sepertinya ada yang tidak beres setelah ini.

Emy berdiri dari duduknya, "mama nggak nyangka ternyata kamu seperti ini."

Alle semakin dibuat bingung, ia mendekat kemudian mengambil alih rekaman itu. Ia melihat dengan seksama, Alle menggigit bibir, ia mengepalkan tangan.

Alle menatap Regan yang tersenyum smirk ke arah nya.

"lo ngerjain gue kak?"

"menurut lo?"

_______-______________________________

Demii apaa, cerita gw gajee bngt ngga sii😭.

Moga suka aja, kalau ada saran dan kritik nggak usa sungkan buat langsung komen.

Next.

Monokrom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang