Disepanjang perjalanan.. ryu terus terusan memasukkan jari telunjuknya kedalam mulut lalu mencongkel gigi geraham nya yang sudah berlubang..
ia merasa risih karena permen yang ia kunyah tadi tersangkut didalam sana
tapi bukannya keluar, serpihan permen itu malah masuk lebih dalam hingga membuat ryu menangis kesakitan
Sontak eren dan levi langsung melirik ke arah ryu "ada apa sayang " tanya levi panik karena tangisan ryu semakin menjadi jadi
"hiks mama.. sakit! "
" iya coba beritahu mama, bagian mana yang terasa sakit huh?" levi mencoba menenangkan ryu dengan cara mengelus elus punggung nya pelan
"hiks mama! " Teriak ryu sambil menarik narik baju levi kuat
"astaga.. Coba tenang dulu sayang "
"huhu ma, gigi Yu sakit hiks" ryu membuka mulut lalu menunjuk gigi geraham nya pada levi
"ternyata kau sakit gigi ya.. pasti ini karena permen tadi " ucap levi yang masih sibuk memperhatikan Seisi mulut ryu dengan teliti
"Eren bagaimana ini " tanya levi pada eren yang sedang fokus berkendara
"sebentar lagi kita sampai akan sampai dirumah.. kalau kau mau aku bisa mengantar kalian kembali ke klinik itu " jawab eren
Levi berfikir sejenak.. kalau mereka kembali ke klinik, itu pasti akan memakan waktu yang cukup lama.. lagian satu harian ini eren belum ada beristirahat sama sekali, pasti ia sudah sangat lelah
"hm tidak perlu.. kita singgah ke apotik terdekat saja ya. Beli obat sakit gigi yang berdosis rendah untuknya" jawab levi lembut
"baiklah, terserah kau saja "
"heuk.. ma sakit hiks" tangis ryu sambil memegangi pipi kanan nya
"iya, tahan sebentar ya.. Kita beli obatnya dulu " Levi mengambil sebotol air mineral lalu menyuruh ryu untuk meminumnya
Tidak Lama kemudian.. Eren memarkirkan mobilnya dipinggir jalan, tepatnya di depan toko apotik yang sedang mereka cari
"aku akan membeli obatnya.. kau tunggu disini sebentar nee" ucap levi
"eh.. Biar aku saj-Belum sempat eren mencegah nya, levi sudah lebih dulu keluar dari mobil bersama ryu dan berjalan mendekati toko apotik itu
"hahh ! " eren menghembuskan nafas kasar lalu mengambil ponselnya yang berada di saku celana
saat ia menghidupkan benda itu, ia dikagetkan dengan notifikasi yang muncul di layar ponsel nya
39 panggilan tidak terjawab
"shit! " gumam eren sambil memijit pelipisnya pelan
ia segera menelfon kembali orang itu dengan perasaan was was, bahaya jika levi tiba tiba datang dan mendengarkan pembicaraan mereka
"Halo " panggil eren saat telfon itu sudah tersambung
"ya.. kau dari mana saja, kenapa tidak mengangkat telfon dariku"
"pieck dengarkan aku! ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara.. Aku akan menelfon mu kembali nanti " jawab eren sambil sesekali melirik ke arah jendela
"Kenapa.. " tanya pieck lirih
"ck kumohon dengar kan aku kali ini saja.. aku berjanji akan menelfon mu kembali nanti malam " ucap eren lembut
"Hm, baiklah.. awas saja kalau kau berbohong"
"aku tidak akan berbohong padamu, sudah ya.. Tunggu aku nanti malam "
YOU ARE READING
I'm ready to be a mama |END| 18+
FantasyHappy ending 🗿👍🌷 "aku akan menikahi nya " ucap eren "Apa maksudmu eren " tanya grisha " aku akan menjadikannya sebagai istriku, dengan begitu dia tidak membutuhkan surat apapun untuk merawat ryu " jawab eren ayo baca cerita lanjutannya.. And...