ch.17

3.5K 346 235
                                    


"Eren, kenapa lama banget sampai nya" ucap levi Panik sambil menggigiti kuku kuku jarinya

ia tidak bisa berhenti memikirkan keadaan ryu sekarang.. ia juga berfikir kalau semua ini adalah kesalahan nya

kalau saja ia tidak menerima saran eren untuk pergi, pasti ryu tidak akan sakit seperti ini

"sabar sayang, sebentar lagi sampai kok.. coba tenangkan dirimu dulu " eren mengambil tangan kanan levi lalu mengusap usap punggung tangannya Pelan

"nee, tapi aku takut jika terjadi sesuatu pada ryu, seharusnya aku tidak meninggalkan nya kemarin hiks " 

"sudah jangan menangis, kita sudah sampai kok " ucap eren setelah memarkirkan mobilnya di halaman rumah

levi Mengangguk, dengan segera ia menghapus air matanya dan keluar dari mobil



setelah itu ia langsung berlari masuk kedalam rumah, tapi langkah nya tiba² terhenti saat melihat carla sedang duduk di sofa sambil menatap tajam ke arahnya

"mau apa kau " tanya carla

"hum, a-aku ingin bertemu dengan ryu " jawab levi gugup..

jantung berdetak sangat cepat..Pasti carla semakin membenci nya, ditambah lagi ia tidak becus merawat Ryu.. levi sudah pasrah jika carla ingin mendorong ataupun menamparnya sekarang

"Ya pergilah temui dia "

"Eh? "  levi benar benar kaget saat mendengar ucapan carla barusan..

'aku tidak salah dengar kan' batin levi

"jangan salah paham dulu.. aku menyuruhmu menemuinya karena ia tidak bisa berhenti menangis dari tadi, oh ia sekalian kau bawa nampan berisi makanan itu untuk nya " jawab carla dengan ekspresi dingin

"nee baiklah.. terimakasih ibu "

"jangan panggil aku ibu "

levi tersenyum , walaupun carla bilang begitu , ia tau carla itu sebenarnya orang yang baik

Tanpa berlama lama lagi, levi langsung mengambil nampan itu dan membawanya naik ke lantai dua, tepatnya ke arah kamar ryu

"bu, dimana levi " tanya eren setelah masuk kedalam rumah dan duduk disamping carla

"dia pergi ke kamar anakmu" jawab carla sambil mengotak atik ponsel nya

"oh.. ibu kenapa bisa berada disini "

"kenapa? Memangnya ibu tidak boleh menjenguk cucu kesayangan ibu huh.. Ditambah lagi ia sedang sakit, kenapa Kalian tidak pernah becus merawatnya "  Carla meletakkan ponsel nya di atas meja lalu menatap eren serius

"tidak.. Jangan salahkan levi lagi"

"Terus, siapa yang harus aku salahkan.. istri mu itu bilang kalau dia sanggup merawat cucuku, tapi kenapa dia malah meninggalkan anak sekecil itu sendirian "

"ck ngomel mulu dari tadi, ga cape apa " jawab eren acuh

"Barusan kau bilang Apa huh  "

"tidak ada..sebenarnya aku yang menyarankan agar ia pergi ke kampung halamannya" sela eren

"oh, kenapa kau tidak sekalian menceraikan nya saja "

" aku tidak akan pernah menceraikan nya , lagian ini semua karena kesalahan ibu.. jika saja ibu tidak menceritakan hal hal aneh pada ryu, pasti semua ini tidak akan terjadi.."

"berani beraninya kau menyalahkan ku "  jawab carla tidak terima Ketika eren bilang kalau semua ini adalah salahnya 

eren memutar bola matanya malas.. ia pun mulai menceritakan semua yang terjadi pada carla agar tidak terjadi kesalah pahaman



I'm ready to be a mama |END| 18+  Where stories live. Discover now