Bagian 10

6 2 0
                                    

Selesai mencuci piring Aleta merapikan pakaiannya kemudian mengambil buku, kotak pensil, dan ponsel yang masih di atas meja belajar dan menuju kelas. Namun, di tengah jalan dia melihat Ratna yang berdiri di depan mobilnya sambil melihat kearah salah satu ban. Aleta mendekatinya siapa tahu butuh bantuan, dan benar ternyata ban mobilnya kempes.

"Biar aku bilang Zafran."

"Enggak usah. Dia lagi rapat dengan guru-guru."

Disaat mereka sedang mencari solusinya, tiba-tiba sebuah mobil putih memasuki ponpes lalu keluar lah seorang perempuan bersetelan jas serta heelsnya dan seorang pria dengan kaus hitam lengan pendek dipadukan kemeja merah kotak-kotak yang dibiarkan terbuka, jeans, dan sneakers.

"Morning guys!" Ucap dua orang itu, Radin dan Natalie.

"Morning." Balas Aleta dan Ratna.

"What problem?" Tanya Natalie.

"Ban kempes." Kata Radin memperhatikan, Ratna mengangguk.

Dengan cepat dia membuka kemejanya lalu menyerahkannya ke Natalie, beralih ke bagasi mobil mengambil ban serap, dongkrak, dan perkakas lainnya untuk mengganti ban mobil. Dalam dua menit Radin mengganti ban, Natalie memberikan tissue padanya agar mengelap keringat setelah itu baru memakai kembali kemejanya dan mengembalikan perlalatan yang tadi dia ambil dari bagasi.

"Terima kasih boy." Kata Ratna tersenyum, orang itu hanya membalas dengan senyuman juga seraya mengacungkan kedua ibu jarinya.

Kemudian Aleta mengutaran hasil keputusannya dengan Zafran semalam soal Radin memegang ZMRSHOOT untuk beberapa bulan kedepan.

"Kamu bisa kan Din?"

"Itung-Itung latihan, siapa tahu punya studio sendiri." Tambah Natalie.

"Oke kita coba." Putus Radin.

"Sip, biar aku langsung biacarakan."

Kedua mobil tersebut hilang dari jangkauan matanya. Aleta segera mungkin menuju kelas sebab satu menit lagi pelajaran pertama akan dimulai, di kelas keadaannya riuh dengan suara kegembiraan para siswa, lalu dia mendekat ke Bella dan Safira yang sedang membicarakan sesuatu hal penting.

"Ada apaan sih? Rame banget."

"Dalam rangka memperingati proklamasi Indoneisa, ponpes menyelenggarakan beberapa kegiatan. Drama, paduan suara, dan puisi pertingkat, nanti akan di berikan hadiah bagi penampilan yang terbaik." Safira menjelaskan.

"Nah, kamu masuk drama, tadi mr. Ozan yang bacain nama-namanya dan latihannya juga sama mr. Ozan." Lanjut Bella. Tapi saat Aleta ingin melontarkan pertanyaan lagi sayangnya Guntur sudah memasuki kelas.

Pukul sebelas tiga puluh para siswa kembali ke kamar untuk istirahat, di kamar ternyata Dania dan Kira sudah mulai memasak, dua menit kemudian makanan terhidang.

"Kalian ikut apa?" tanya Aleta pada Dania dan Kira.

"Aku puisi dan Dania drama." Jawab Kira.

"Sama Dan, emangnya yang drama berapa orang dan siapa aja yang ikut?"

Dania menjelaskan kalau perkegiatan diikuti sepuluh siswa pertingkat, tapi untuk drama dilebihkan lima orang. Waktu penampilan maksimal lima belas menit perkegiatan dan nanti akan dibicarakan lagi tingkat mana yang lebih dulu akan tampil. Untuk tema dari drama, puisi, dan paduan suara nanti adalah tentang keluarga, persahabatan, dan perjuangan pahlawan. Untuk drama sendiri akan diambil tema persahabatan, puisi dengan tema keluarga, dan paduan suara dengan tema perjuangan pahlawan. Dan siapa-siapa aja yang ikut drama dia tidak terlalu ingat yang jelas nantinya akan ada Luna dan Erin juga.

ALETA {ON GOING}Where stories live. Discover now