Bagian 5

10 3 0
                                    

Pukul delapan dia terbangun kemudian bersih-bersih, lalu melihat apakah yang lainnya sudah bangun atahu belum? Namun, Aleta tidak menemukan ketiga temannya di kamar. Dia berjalan ke luar, terlihat para siswa sedang sibuk meniup balon, membuat bentuk bunga dan love dari kertas origami. Dari kejahuan terlihat Bella dengan penampilan cukup lusuh ditambah telapak tangannya dipenuhi berbagai warna cat.

"Ini ada apa sih? Pada sibuk banget kayak mau nyambut seseorang."

"Tadi pagi Dania udah gedorin kamar kamu, tapi gak keluar juga. Ustazah Dilaraa bilang hari ini Kyai Abdullah pulang dari rumah sakit, jadi kami sepakat buat acara penyambutan kecil-kecilan." Raut wajah Aleta berubah cerah, kemudian mengikuti Bella untuk membantu persiapan kejutan kecil-kecilan ini.

Kendaraan roda empat dengan warna hitam pekat tersebut memasuki pintu gerbang. Pak Joko, satpam berkumis itu, membukakan pintu, seorang pria berumur tujuh puluhan perlahan turun, ya itu adalah Kyai Abdullah. Dan dengan bersamaan sesuai aba-aba para siswa muncul secara tiba-tiba di depan mobil hitam itu sambil memegang karton dengan tulisan"selamat datang kembali kyai abdullah" dan "Sehat selalu kyai!" menggunakan bahasa Inggris dan arab, lalu ada juga yang memecahkan balon berisikan kertas origami yang sudah digunting kecil-kecil.

Kerutan yang terlihat di wajah sepuh itu berubah menjadi senyuman bahagia, dia hanya tidak menyangka akan ada kejutan seperti ini. Yang ia tahu para siswa akan pulang dari Tajur esok hari dan sekarang mereka berdiri di sini memberikan kejutan istimewa. Guntur memberi tahu bahwa kyai harus segera istirahat karena baru keluar dari rumah sakit, dengan patuh para siswa membubarkan diri. Mereka berempat duduk di ruang tamu sambil meneguk teh manis dingin buatan Syakira, mereka puas karena kejutan tadi berjalan sesuai rencana. Terdengar ketukan pintu, Dania bangkit membukakan pintu, karena posisinya yang terdekat pintu. Hampir satu menit Dania berbicara, setelah itu dia kembali masuk dengan wajah bingung.

"Siapa?" tanya Syakira.

"Om Ibnu, ayahnya ustaz Zafran. Aleta disuruh ke kantor, mau bahas sesuatu." Ujar Dania.

Aleta sedikit terkejut, secepat ini kah kyai Abdullah membahasnya? Tiba di kantor orang-orang yang bersangkutan sudah hadir ditambah Guntur dan Marinda. Kyai Abdullah langsung ke inti pembicaraan. Tentu saja keterkejutan merebak seketika, lalu Zafran? Masih ada di tempatnya dengan tatapan kosong itu. Kemudian kyai Abdullah menyuruh Guntur mengambilkan kalender yang ada di meja belakangnya, guna memilih tanggal baik.

"Bagaimana Zaf, dengan tanggal 8 Juni?" Usul kyai Abdullah semangat.

Zafran tidak menggubris, Ibnu yang duduk di sampingnya menyenggol pelan lengan putranya. Dia tersadar tapi atensinya tertuju pada perempuan yang duduk di sebelah kiri Dilaraa. "Bukan kah BSRCORP mendanai sebuah EO yang profit? Tolong kamu jembatani Aleta, tanyakan apakah tanggal 8 Juni availble."

"Saya rasa semakin cepat bagus bukan, kita lewat jalur VIP, gampang ustaz!" Aleta mengacungkan jempolnya, si menyebalkan ini suka sekali membuatnya kaget mendadak. Cukup bermedia sosial juga dia tahu soal EO itu.

Aleta kembali ke kamar dengan lega, karena selama pembicaraan Zafran tidak ada indikasi yang macam-macam dan mau menerima pernikahan ini. Begitu membuka pintu ketiga orang itu sudah menatapnya tajam,"Kamu habis ngomongin apa sama om Ibnu?" tanya Bella.

"Pernikahan ustaz menyebalkan dan bu Dilaraa." Mereka kaget mendengar berita ini, lalu memintaku mengulangi sekali lagi pernyataan itu baru mereka percaya.

"Besok jadwal belanja. Kira-kira siapa besok yang mau belanja?" tanya Dania. Dengan cepat Aleta mengajukan diri, karena sekalian mau ketemu Surya membahas pernikahan.

#####

Jam sembilan pagi Aleta berangkat belanja, dia mengira hanya sendirian, ternyata ramai-ramai dan itu sama Luna dan teman-temannya yang centil! Sampai di pasar dia kebelet dan meminta mereka menunggu sebentar, tapi begitu keluar kamar mandi mereka semua lenyap. Pasti Luna dalangnya, sengaja menyuruh mereka meninggalkannya di kamar mandi. Dari pada kesasar di pasar lebih baik Aleta belanja di mall saja. 

ALETA {ON GOING}Where stories live. Discover now