Penyelesaian

17 9 3
                                    

Setelah sampai dirumahnya, Nugraha langsung membuka pintu rumahnya sangat kasar, mata Nugraha tertuju pada segala arah namun dia tidak menemukan keberadaan Bima di ruang keluarga begitu juga dengan keberadaan Kamelia.

Nugraha memerintahkan Bimo untuk mencari Bima ke segala penjuru rumahnya, mereka berdua berpencar mencari keberadaan Kamelia dan Bima.

"Kamelia!" teriak Nugraha begitu lantang.

Tidak ada seseorang pun yang merespon teriakan Nugraha, dengan sedikit berlari dia mulai menyusuri setiap bagian rumahnya yang ada. Nugraha mencari mulai dari kamar bawah, toilet, dan dapur tapi hasilnya nihil.

Setelah beberapa saat Bimo dan Nugraha kembali ke tempat semula, gelengan kecil dari Bimo membuat Nugraha mengacak rambutnya frustasi. Kamelia sepertinya sudah pergi dari rumah ini bersama Bima.

"Kenapa Kamelia melakukan ini kepada saya Bimo?" lirih Nugraha yang membuat Bimo merasa iba dengan keadaan bos nya ini.

Saat Nugraha akan beranjak keluar tiba-tiba dirinya teringat dengan satu ruangan lagi yang belum dia kunjungi, yaitu ruang bawah tanah.

Dia sengaja membuat ruang bawah tanah untuk menyimpan beberapa berkas dan dokumen, bahkan terkadang Nugraha bekerja di sana.

Bimo yang melihat Nugraha tiba-tiba berlari lagi masuk kedalam tentu ikut membuntuti bos besar nya ini. Nugraha memutar kenop pintu yang memang tidak terkunci sama sekali, sedikit hati-hati Nugraha mulai melangkahkan kakinya masuk lebih dalam.

"Mamah lakuin ini buat kamu Bima, kamu harus menang dari Gatara untuk kuasai seluruh harta papah kamu! Kamu tahu kan gimana susahnya hidup mamah dulu? Makanya mamah nggak mau hal seperti ini terjadi sama kamu!" ujar Kamelia geram dengan setiap berontak kan Bima.

Nugraha sangat jelas mendengar ucapan Kamelia barusan, ternyata benar mereka ada diruang bawah tanah, saat Nugraha akan beranjak mendekati Kamelia, Bimo langsung menahannya.

Nugraha menatap Bimo dengan alis terangkat sebelah namun jawaban Bimo hanya gelengan kecil sambil menunjuk Kamelia dan Bimo menggunakan dagunya.

"Ini bukan untuk kebaikan Bima ini semua untuk kepuasan mamah!" ujar Bima sambil terus memberontak agar terlepas dari ikatan yang diberikan ibunya.

"Mah! Stop lakuin ini, aku yakin papah adil sama Bima dan Gata," mohon Bima untuk menyadarkan bahwa perlakuan Kamelia ini salah.

"Papah kamu cuman percaya sama Gata! Bahkan mamah dengar sendiri kalau papah kamu mau mewarisi perusahaannya kepada anak sialan itu," ujar Kamelia yang membuat seketika otak Nugraha mendidih menahan emosi yang semakin menjadi.

"Kamelia!" sentak Nugraha yang tidak tahan lagi berlama-lama di sana.

Maupun Kamelia dan Bima mereka berdua terkejut dengan kedatangan Nugraha, Kamelia gelagapan dia bersikap baik didepan Nugraha tapi Nugraha sudah tahu akal busuknya.

Bimo melepaskan ikatan ditubuh Bima dan menariknya untuk ikut bersamanya. Kini tinggal Nugraha dan Kamelia diruang bawah tanah.

"Aku kecewa sama kamu," lirih Nugraha yang membuat Kamelia menatap Nugraha datar.

"Aku yang lebih kecewa sama kamu, kenapa kamu nggak adil dalam memperlakukan Bima dan Gata! Mereka berdua anak kamu mas!" ujar Kamelia dengan meninggikan suaranya.

"Dimana letak ketidakadilan aku kepada mereka berdua? Aku menyekolahkan mereka di tempat yang sama, fasilitas mereka berdua juga sama, uang jajan mereka juga sama, apapun yang aku beli untuk Bima itu juga aku beli untuk Gatara, di mana Kamelia letak ketidakadilan aku kepada mereka?" ujar Nugraha geram dengan pemikiran Kamelia.

About Time (End) Where stories live. Discover now