LH 29: JARAK

Mulai dari awal
                                    

"Jadi?" Mata Kanya memicing menatap Aldi dan Anca. Melihat tatapan itu, Anca langsung gelagapan sementara Aldi kikuk.

"Bu-bukan gitu, ta-tadi itu anu, Aldi la-gi ngajarin gue anu apa itu. Aldi lagi nyari .... KECOAK! Ah, iya KECOAK! Kecoaknya te-terbang ke kepala gue tadi."

"TUHKAN GUE BILANG JUGA APA NYA! Aldi itu cowok brengsek," ujar Cindy, berbisik diakhir.

"GUE SAMA ALDI GAK NGAPA-NGAPAIN KOK. SUERR, DEMI KENTUT GUE YANG GAK PERNAH BAU!"

"KENTUT LO KAN BAU, CA! BERARTI LO BOONG!" balas Cindy.

"Oh iya kentut gue bau ...."

"Maaf, gue kelepasan tadi," ujar Aldi jujur.

"OMIGUD! GAK NYANGKA LO COWOK BEJAT!" pekik Cindy lalu menarik Anca agar mendekat padanya.

"Awas lo kalo kentut," bisik Cindy pada Anca.

Kanya menghela nafas pelan, kemudian menatap Aldi dan Anca bergantian. "Semalem kalian gak ngapa-ngapain, kan?"

"ENGGAK!" pekik Anca menolak, dia mengatupkan bibirnya kala melihat tatapan Kanya.

"Gue gak ngapa-ngapain Anca semalem, gue jamin," ujar Aldi meyakinkan Kanya.

"Untuk beberapa hari ke depan, gue bakal ngejauhin lo sama Anca! Pokoknya ngejauh sejauh-jauhnya!" cetus Cindy dengan nada tidak mau dibantah disetiap katanya.

Aldi menatap Cindy yang menyembunyikan Anca, tatapan cewek itu jelas menyatakan hak penuh terhadap Anca. Tapi Aldi juga memiliki hak terhadap Anca.

"Gu-"

Baru saja Aldi hendak protes tapi Kanya langsung memotong, "Gue setuju. Lagian kayaknya lo harus selesain hubungan lo dulu sama cewek di parkiran itu. Setelah selesai, Anca bakal jadi milik lo lagi," final Kanya mutlak. Tak menerima bantahan apapun.

Cindy lalu menarik Anca untuk keluar dari Apartemen milik Aldi.

Kanya juga mengikuti, tapi dia memberhentikan langkahnya sebentar dan melirik ke arah Aldi. "Gue tahu lo gak ngapa-ngapain Anca, makasih juga udah mau jujur sama gue. Tapi, sebelum lo belum nyelesain masalah lo sama cewek di parkiran itu, lo belum bisa ketemu Anca," ujarnya lalu melangkahkan kakinya keluar.

Sementara Aldi termenung memikirkan apa yang Kanya katakan.

***

Pletak!

"Aduh! Apaan sih Cin! Sakit tahuu," ujar Anca sambil mendelik pada Cindy. Dia mengusap dahinya yang kena jitakan dari cewek di sampingnya.

"Lo yang apa-apaan! Ngapain tadi lo atas bawahan sama Aldi hah?" tanya Cindy sambil memelototkan matanya.

Anca meringis mendengarnya, "Sumpah, gue cuma ciuman doang!" Membuat Cindy dan Kanya yang berada di depan langsung memelototkan matanya.

Tapi seketika Anca langsung memelototkan matanya juga, kaget dengan apa yang ia katakan barusan. "Eng-enggak, enggak! Gue becanda doang!" elaknya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"JUJUR SAMA GUE! LO UDAH NGAPAIN AJA SAMA ALDI HAH? APA UDAH OPEN BO!" pekik Cindy.

"Heh! Sembarangan lo!" ujar Anca tak terima, kemudian mulai menjambak rambut Cindy.

"ANJROT! KEPALA GUE COPOT INI WOY!" teriak Anca saat Cindy membalas jambakannya.

"CINDY KUTU LO TERBANG KE GUE BANGKE!"

"HEH APA-APAAN! GUE GAK ADA KUTU!"

"LEPASIN TANGAN LO GAK?! RAMBUT GUE KENA FLU BURUNG NANTI!"

"LEPASIN DULU TANGAN BAU KENTUT LO!"

Logic & Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang