Chapter | 55

7.5K 507 18
                                    

Kayak nya baru abis ini deh serius nya 🥲 soalnya lumayan susah buat serius hehe.

Thanks to 1,03k vote nya❤️.

𝘊𝘪𝘯𝘲𝘶𝘢𝘯𝘵𝘢𝘤𝘪𝘯𝘲𝘶𝘦 ∙ 𝘳𝘪𝘯𝘨𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘨𝘪𝘧𝘵𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝘊𝘪𝘯𝘲𝘶𝘢𝘯𝘵𝘢𝘤𝘪𝘯𝘲𝘶𝘦 ∙ 𝘳𝘪𝘯𝘨𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘨𝘪𝘧𝘵
𝕮𝖑𝖊𝖓𝖓𝖊𝖙𝖍

KEESOKAN hari nya, matahari sudah menampakkan diri nya, menerangi ruangan lewat cahaya nya yang memaksa masuk di sela sela jendela yang ditutupi oleh gorden.

Aktivitas pagi nya Kenneth awali dengan memandangi secara leluasa wajah damai Cleora di samping nya. Kenneth sudah terbangun sedari tadi namun karena jarang sekali ia mendapat memandangi wajah Cleora kenapa sekarang tidak dipuaskan saja.

Cleora menggeliat kecil dan mengeluarkan erangan. Perlahan kelopak matanya yang semula menutupi iris silver indah nya terbuka.

"Good morning," sapa Kenneth hangat dan Cleora membalas nya dengan senyuman kecil. "Morning too. What time is it?" tanya nya.

"Jam 7 pagi. Masih terlalu pagi buat bangun Ra, kamu bisa tidur lagi kok," jawab Kenneth.

Cleora menggeleng pelan dan segera bangkit. Meskipun di hari libur pun rutinitas pagi nya adalah berolahraga. Dan hari ini ia akan menjalani nya seperti biasa.

"Mau kemana?" tanya Kenneth ketika Cleora beranjak dari bangkar nya. Gadis itu meraih jaket hitam nya dan juga mulai memasang kedua boots nya. "Go home," jawab Cleora singkat.

Kenneth mendesah kecil, ia tidak ingin Cleora cepat-cepat pulang. Kenneth ingin bersama dengan gadis itu lebih lama lagi.

"Kalau aku kangen gimana?" tanya Kenneth blak-blakan. Cleora melotot mendengarnya, heh jadi sekarang cowok itu sudah sangat terbuka. Oh... ternyata seperti ini sifat Kenneth yang asli.

"Manja!"

"Aku perlu mandi dan olahraga di rumah. Perlu nyelesaikan beberapa berkas yang menumpuk juga," terang Cleora.

"Sehabis itu berarti langsung kesini?" tanya Kenneth layak nya anak kecil karena cowok itu mulai menampakkan tatapan memelas nya. Cleora menggeleng kecil, rasanya seperti sedang berbicara dengan seorang bocah.

"Nggak!"

"Banyak hal yang menantiku. Jangan lebay karena aku tinggal sebentar," sambung nya sedikit ketus. Kenneth merenggut, kenapa Cleora jadi kembali kejam pada nya sih? Padahal mereka kemarin sangat manis.

"Udah ya, Adam udah nunggu di bawah. Bye," ujar Cleora mengelus pelan rambut Kenneth. Gadis itu lantas melangkahkan kaki nya keluar dari kamar.

CLEORA  - finWhere stories live. Discover now